02 - Dekat

7K 506 17
                                    

Atap.
09.20

"Males banget sih ngehafal biologi, pake acara ulangan segals!" gerutu Hyejung dengan buku Biologi yang masih setia di genggamnya.

"Niat sekolah nggak sih? Kalo nggak niat mending nggak usah sekolah sekalian, percuma–ngebuang duit doang", suara seorang pria yang tak asing lagi di telinga Hyejung.

"Lo lagi... Lo lagi...." ujar Hyejung, seakan tak suka dengan kehadiran Mark disana.

"Belajar yang bener, drakor mulu" omel Mark.

"Lo ngapain sih ganggu gue terus! Nggak capek apa bikin gue emosi!" protes Hyejung.

"Emang gue pikirin? Nggak kan", balas Mark lalu pergi.

















Bel masuk sudah terdengar sekitar 20 menit yang lalu, namun Hyejung baru saja turun dari atap. Ketika ia melewati ruang musik, tanpa sengaja telinganya mendengar suara petikan sebuah gitar di iringi dengan suara merdu.

Suara pintu ruang musik yang tebuka, membuat permainan musik yang sempurna tersebut juga ikut berhenti.

"Gue pikir siapa,ternyata lo." ucap Hyejung. "Kok lo bisa disini sih?" sambungnya.

"Serah gue dong." jawab pria tersebut yang tak lain adalah Mark.

"Kan belum waktunya istirahat, lo bolos ya?" tanya Hyejung heran.

"Gue udah selesai ulangan makannya gue disini, bego banget sih." jawab Mark.

"Mati gue! Gue ulangan susulan dong!" Hyejung menyadari bahwa dirinya telah melewatkan ulangan.

"Nggak usah over napa, mending sekarang lo dengerin gue main gitar." tawar Mark.

"Yang bego disini gue apa lo? Udah tau gue ketinggalan ulangan malah ngajakin main gitar!" protes Hyejung.

"Lu ke kelas paling di marahin guru. Ulangan juga nggak dapet tambahan waktu. Ulangan dadakan pun nilai lu pasti jelek." jelas Mark.

Hyejung membuang kasar nafasnya setelah memikirkan bahwa kata-kata Mark ada benarnya.

"Boleh deh, daripada gue disini gajelas." terima Hyejung, Hyejung pun langsung duduk disalah satu kursi diruang musik itu.

Mereka berduapun akhirnya bernyanyi bersama-sama hingga akhirnya jam istirahat kedua tiba. Tapi tak lama kemudian handphone Hyejung menangkap satu pesan masuk,


Herin
|Lo dimana?
|Gue tunggu dikantin biasa.

oke,tunggu gue bentar ya. |

Read.


"Haduh... Nih bocah..." gumam Hyejung lalu pergi tanpa mengucapkan apapun pada Mark.

Mark hanya menatap kepergian Hyejung dan melanjutkan permainan gitarnya sampai Mark menyadari bahwa gadis itu meninggalkan bukunya disana.




















Kantin.
11.15

"Dari mana aja sih lo?! Gue chat nggak dibales. Gara-gara lo gue jadi di introgasi sama Bu Yuri tau nggak!" protes Herin pada Hyejung yang baru saja datang.

[𝟭] 𝙬𝙝𝙤 - 𝙢𝙖𝙧𝙠 𝙡𝙚𝙚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang