05

27 7 0
                                    

Sepualng dari rumah sisi yoel pun kemali kerumah sakit menemui kakanya dan ingin membicarakan sesuatu yang sempat tertunda.

"udah lah ka mending lu balik lagi aja ke londong kasian suami lu" bujuk yoel ke sang kaka

"gw ga mau pulang kalo lu belom mau baikan sama papah" tolak ka hanum mentah mentah

"lu itu ga ngerti ka" bela yoel

"ga ngeri apanya,gw juga sama akya lu de kita sama sama ditinggalin mamah gw tau,gw juga sedih pas denger papah mau nikah lagi tapi ga gini cara lu dengan ngasingin diri lu di rumah kake sementara kakenya aja di sana keluarga lu semuanya di london, lu itu egois kekanak kanakan" bentak kakanya

"tapi lu ga ditinggalin mamah karena mamah ngelahirin lu kan ga kan?lu ga bakal tau seberapa nyeselnya gw pas tau hal itu dan sekarang papah mau nikah lagi? Ngga ngga akan gw ijinin!" ucapnya dan meninggikan suaranya di ahir kalimat

"tapi ga gini juga de" bujuk ka hanum kembali pasalnya dia juga sedih melihat papahnya yang murung setelah di tinggal yoel mengasingkan diri

"gw Cuma mau nenangin diri dulu ka" ucap yoel

Kemudian dia menyanggah kedua tanganya di masing masing kakinya dan menundukan wajahnya tenpa dia sadari tanganya terkepal mengingat kejadian pertengkaranya denga papahnya

Dia bukan hanya tidak mau jika papahnya akan menikah kembali tapi dia juga merasa kalu calon istri dari papahnya tersebut mempunyai niat yang tidak baik

Yoel sadar mengingat dari umurnya saja yang di bilang jauh dengan papahnya jika disandingkan lebih mirip dengan papah dan putrinya ketimbang pasangan suami istri

Mengingat umurnya yang tidak jauh beda dengan kakanya hanya saja cara berpakaian dan dandannya saja yang berlebihan jadi terkesan tua

"tolong ka kasi gw waktu" bujuknya lagi

"oke gw bakal ijinin lu tinggal di sini asalkan gw ikut tinggal bareng lu" tawar ka kanya

"Suami lu?" tanya yoel yang sedikit terkejut mendengar keputusan sang kaka

"dia ngga pap, Lagian juga ada perusahaan kake yang butuh dia tanganin di sini jadi dia bakal nyusul gw ke sini" ucap kakanya sambil tersenyum mengingat suaminya yang bekerja keras demi keluarga kecilnya

Yoel hanya bisa pasrah percuma saja melawan kakanya yang keras kepala yang ada bakal dia yang jadi salah.

yah meski memang dia yang salah pikir yoel sambil tersenyum kecut mengingat dirinya yang lebih memilih kabur ketimbang menghadapi masalahnya
Ya memang yoel tau dia salah dari awal dia hidup memang dia sudah salah.

mengingat pengorbanan ibunya
Tapi sang papah dan kakanya yang mendorong yoel agar terus maju membuat dia secara perlahan semangat

Mamah pasti di sana sedih liat yoel yang murung yoel anaka laki laki ngga boleh cengen bikin mamah senang neliat yoel dari surga

Kata kata sang papah itu yang memotifasi yoel untuk maju kembali

Sebenarnya yoel bukanlah anak yang pemarah apa lagi membangkang seperti sekarang dia adalah anak yang ceriah tapi kalo sudah membicarakan mamahnya dia jadi sedikit sensitif

***

Keesokan harinya sisi terbangun seperti biasa.sambil mengucek matanya dia menyibak selimutnya alisnya terangkat sebelah dia heran mengapa dia bisa tidur menggunakan seragam sekolahnya lengkap keculai sepatu dan tasnya

"apa yang tadi malam bukan mimpi" ucapnya Setelah dia mengingat Kejadiaan tadi malam

Seulas senyumpun muncul di wajah sisi pagi hari ini tanpa dia sadari

PATAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang