13

28 6 2
                                    

Setelah yoel mengucapkan kalimat itu yoel berjalan mendekati sisi.mereka berdiri beradap hadapan perlahan yoel mulai mengaitkan tanganya ke tangan mungil sisi

"gw ga tau ini terlalu cepet apa ga.gw ga tau ini perasaan apa.gw ga tau sejak kapan jantung gw selalu kaya orang maraton kalo deket lu dan bahkan gw juga ga harus mulai dari mana" yoel terus melihat mata sisi "tapi yang gw tau"

"stop el!" teriak sisi

"gw ngerasa kalo gw mulai sayang sama lu" lanjut yoel

"stop el!"

"gw cinta sama lu si" yoel tetapn teriakan sisi

"stop el" suara sisi mulai paruh dan sekarang sisi sudah tidak sanggup untuk melihat wajah yoel

"gw ga peduli hati lu milik alif atau siapa"

"stop el" cairan bening mulai keluar dari mata sisi

Kenangan masalalunya mulai menjalar di ingatanya.kenangan bersama cinta pertamanya kenangan yang membuat sisi selalu mengeraskan hatinya enggan untuk bergaul bersama kawan lelakinya selain alif

Yang selalu membuat sisi tidak percaya lagi dengan yang namanya cinta

Hal ini yang paling sisi takuti

Perlahan yoel melepas kaitan tanganya dan dan membingkai wajah sisi dengan kedua tanganya di dongakan wajah sisi

"gw sayang sama lu si" ucapnya lagi sambil mengusap air mata di pipi sisi

Sisi menggeleng pelan air matanya pun masi setia mengalir

"tolong kasi gw kesempatan" sejurus kemdian yoel sudah mendekap erat sisi

Sementara sisi yang tadinya menangis perlahan mulai tenang namun air matanya masi mengalir

Dan saat itu sisi mulai berfikir bahwa posisi seperti ini adalah posisi ternyaman untuknya

Entah mengapa seketika dia terlena

Namun sisi masi merasakan kakit yang teramat.sisi merasa luka di hatinya seperti terbuka kembali luka yang sisi tutupi dengan sikap cueknya

Luka yang sisi tutupi bahkan dari sinta sekalipun

"gw ga bisa si ngeliat orang yang gw sayang sedih terus terusan kaya gini"

Sisi pun mengeleng pelan di dalam pelukan sisi

"gw bakal buktiin kalo gw bisa lebih bikin lu lebih bahagia dari alif" ucap yoel lagi

Namun seketiak otak sisi mulai mengambil kesadaranya kembali

Sisi pun berontak dan terlepas dari dekpan yoel begitu saja

Jika boleh jujur hati sisi merasa seperti kehilangan namun lagi lagi egonya lah yang menang dia mengelengkan wajahnya pelan mengusir rasa situ

"denger gw baik baik,Gw ga bakal ijinin lu buat masuk kehidup gw lu itu Cuma orang yang nyoba ngancurin tembok didepan lu padahal lu tau kalo itu ga bakal bisa" jelas sisi dengan suara yang bergetar menahan tangisnya

Setelah itu sisi pergi meninggalkan yoel

Sementara yoel hanya bisa memandang sisi dengan wajah nanarnya

***

"misi pa tadi sisi udah dateng belu ya?" tanya yoel begitu sampai dirumah sisi

"non sisi udah den,mau saya panggilin?"

"gauah pa kalo gitu saya pulang dulu,sekalian mau ambil mobil"

"iya den,ini kuncinya mobilnya dibagasi"

PATAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang