Hetalia Oneshot(s) : Our United World

284 36 10
                                    

Assalamu'alaikum, readers~ Maafkan saya yang tidak update-update tiga buku novel saya sampai berbulan-bulan, soalnya malas, hehehe--//ditendangreaders

Bukan soal malasnya sih, tapi Kirana sedang buntu ide untuk melanjutkan tiga novel beda-beda fandom itu. Bahkan, Kirana lupa bakal bikin endingnya gimana (:v), terus Kirana lagi writer block beberapa bulan ini, dan juga, Kirana berada dalam masa semi-hiatus, maafkan Kirana (>.<). Ya sudah, langsung enjoy saja ya~ ^^

By the way, the picture above is not mine, credit to the owner of the pic, I got it from Zerochan.net (so Runko in Zerochan, or the entry by shiori-chan, or maybe Hidekaz Himaruya. Please tell me if you know, and if you're the owner and want me to remove it, I'll do so.)

Disclaimer : Hetalia and all canon characters is owned by Hidekaz Himaruya. I only own the idea, story plot, non-canon characters (my OC's), and this fanfic itself. The picture above is not mine, credit to the owner (Runko in Zerochan, or the entry by shiori-chan, also Hidekaz Himaruya.)

Warning : OC's here, gaje, nggak nyambung, OOC/OOT canon characters, alur nggak jelas/kecepatan, cerita melenceng dari judul, mungkin typo(s) bersebaran, bahasa campur-campur, entah apa genrenya (family/friendship?), banyak kosakata asing yang tidak di-italic, bahasa tidak baku, cerita super ngaco dan nggak jelas apa isinya, dan berbagai macam warning lainnya.

#24Oktober2017 #HetaliaDay #UnitedNationsDay

P.S : Ini ceritanya ngaco, gaje, nggak nyambung, entah apalah ini, suer XD

****

"Mbok Indonesia!!!!!"

Suara riang seseorang dari luar rumah membuat si empu nama, yang sedang membaca buku di ruang keluarga sendirian, menoleh dan mendapati salah satu adiknya (alias province-tan) yang paling terkenal sampai luar negeri, datang membawa sesuatu di tangan.

"Ada apa, Bali?" si personifikasi Negara Kesatuan Republik Indonesia bertanya, menutup bukunya dan menghadap adiknya. "Ada surat dari Bli Amerika untuk mbok, sepertinya sih penting!" gadis itu menyerahkan sebuah amplop putih pada Indonesia, yang kemudian ia ambil dan segera ia buka. "Oh, undangan pesta? Tumben dia tidak pakai email." Ucap gadis dewasa tersebut, Bali mengintip sedikit.

"Mungkin karena mbok malas buka email, jadinya Bli Amerika pakai surat saja. Coba kalau mbok buka email, pasti ada banyak email spam dari dia. Kayak pas 14 Februari, atau 31 Oktober tahun lalu." Tanggap adiknya itu. Indonesia sejenak sweatdrop, mengingat kejadian yang dimaksud Bali. "Kayaknya sih iya."

Di dalam surat tersebut terdapat sebuah kertas, yang ditulis tangan oleh America sendiri, untuk mengundang Indonesia ke acara peringatan Hari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) a.k.a United Nations Day, tepatnya pada tanggal 24 Oktober alias besok. Acaranya tentu saja di negara si pengundang, tepatnya di rumahnya yang terbilang besar untuk semua personifikasi yang ia undang.

"Berarti aku harus pergi secepatnya agar sampai tepat waktu di Amerika sana." Gumam Indonesia. Bali, yang ternyata masih berdiri di sana, duduk di samping kakaknya dan ikut membaca isi surat tersebut. "Ngomong-ngomong, hari ini kan ulang tahunnya mbok Pontianak, mbok Indonesia udah kasih hadiah belum?" tanya Bali dengan cengiran.

Sejenak, Indonesia terdiam.

"MASYA ALLAH, KELUPAAN!!" "Nggak seheboh itu juga kali mbok!!"

****

Pesta berlangsung dengan begitu meriah, dan juga berisik tentunya. Para nation-tan yang merupakan tipikal ceria dan heboh tentu saja bersenang-senang, sementara nation-tan yang lebih kalem dan tidak banyak tingkah lebih memilih untuk menikmati sajian, mengobrol, atau menonton kemeriahan pesta 'kecil-kecilan' tersebut.

Hetalia Fanfiction(s)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang