8 [JALAN DAN KEKECEWAAN]

84 11 0
                                    

Kevin dan Keisya berada di Gramedia yang berada di salah satu Mall dekat dengan sekolahnya. Kira-kira jaraknya sekitar 3,5 KM. Mereka sedang mencari di setiap rak buku yang ingin dibeli. Kevin mencari di rak buku sebelah kiri bagian sastra puisi, sedangkan Keisya mencari di rak buku sebelah kanan bagian novel.
Mereka mencarinya masing-masing dan memilah setiap buku dengan teliti.

Kenzo memperhatikan mereka berdua dari balik rak bagian rumus-rumus dan materi pelajaran yang berjarak lumayan jauh dari rak yang dikunjungi Kei dan Kevin.

Kenzo mengikuti dari awal mereka keluar dari sekolah. Dia memantau dari jarak yang lumayan jauh supaya tidak diketahui oleh Kei dan Kevin. Tentu saja dia tidak bisa membiarkan Kei pergi begitu saja dengan Kevin.
Dengan kata lain, tak rela.

Beberapa menit kemudian, Kei dan Kevin telah menemukan buku yang mereka cari. Lalu, mereka pun menuju ke kasir untuk membayarnya.

"Sini Kei novel lo!" pinta Kevin
"Ngapain?" tanya Keisya
"Udah siniin deh jadi satu gue yang bayar," kata Kevin
"Lah gamau ah kan gue ga minta dibeliin," jawab Keisya
"Ih sini bawel deh lo, kan yang ngajak jalan gue berarti gue yang harus bayarin," kata Kevin sambil mengambil novel Kei
"Ih yauda deh serah," jawab Keisya

Kevin tak membalas Kei dan dia segera membayar buku-buku pembelian mereka.
Setelah Kevin selesai membayar ia mengajak Kei untuk menuju ke tempat makan. Kei dan Kevin tak sadar bahwa kedua tangan mereka saling bergandengan.
Kenzo yang melihat hal tersebut semakin geram dan segera mengikuti langkah mereka dari kejauhan.

"Kei lo mau makan dimana?" tanya Kevin
"Gue ga laper nih Vin," jawab Keisya
"Yaudah gimana kalo ke Starbuck aja nyari yang seger-seger gitu," kata Kevin
"Yaudah yuk," jawab Keisya

Setelah mereka sampai di Starbuck Coffe, Kevin memesan caramel frappuccino.

"Lo pesen apa Kei?" tanya Kevin
"Fav gue Vin," jawab Keisya
"Lah apaan? Ya mana gue tau baru aja sekali jalan," kata Kevin sambil mengangkat alisnya sebelah
"Green tea latte with whipped cream 1 ya mba," kata Keisya kepada mba waitress
"Ih kampret lo gue yang tanya tapi jawabnya ke mba waitress," kata Kevin datar

Keisya hanya membalas dengan menjulurkan lidahnya dan berlari menuju tempat duduk kosong dekat jendela. Kevin menggeleng-gelengkan kepalanya seraya melihat kelakuan gebetannya itu. Namun, lebih tepatnya sahabat.

Beberapa menit kemudian, Kevin datang membawa pesanan mereka sambil berkata, "ting ting pesanan datang tuan putri."
Keisya menyambutnya dengan tawa renyah dan mencubit pipi Kevin.

"Jijik banget deh lo," kata Keisya sambil tertawa
"Biarin aja sih, cubitan lo sakit bego," jawab Kevin sambil mengusap pipinya
"Cup cup maaf deh," kata Keisya sambil menepuk pelan kepala Kevin

Mereka berdua duduk sambil mengobrol dan sering tertawa bersama karena topik yang mereka bicarakan. Akrab dan tidak canggung saat pertama kenal. Setiap orang yang melihat dan lewat didekat mereka mengira bahwa mereka adalah sepasang kekasih. Sayangnya, itu tidak benar.

Suatu ketika suasana berubah menjadi hening dan serius. Keisya mengajukan sebuah pertanyaan untuk memecah keheningan mereka.

"Vin lo kenapa berubah banget sih?"
"Hah berubah apanya? Emangnya gue power rangers apa bisa berubah," jawab Kevin
"Iya ih beneran. Dulu saat kita pertama ketemu dan belum saling kenal, lo diem banget. Dingin. Canggung. Gue ngerasa aneh saat dideket lo," kata Keisya
"Itu semua karena lo Kei," jawab Kevin
"Gue kenapa?" tanya Keisya heran
"Lo adalah salah satu zona nyaman yang pernah gue miliki," jawab Kevin
"Maksudnya?" tanya Keisya keherananan
"Saat gue deket sama lo gue ngerasa nyaman. Lo sama seperti dia," jawab Kevin
"Dia? Dia siapa?" tanya Keisya
"Seseorang yang pernah hadir dalam hidup gue beberapa tahun yang lalu. Udah lama kok. Anehnya gue lupa semua tentang dia. Bahkan, gue gatau namanya siapa. Yang gue inget cuma wajahnya dan selalu main bareng sama gue saat kecil dulu. Dia sering dateng ke mimpi gue. Gue gabisa inget banyak tentang dia karena setiap gue berusaha untuk inget dia lebih dalam kepala gue sakit," jawab Kevin
"Oh gitu," kata Keisya sambil mengangguk-anggukkan kepalanya
"Kei," kata Kevin
"Apa?" jawab keisya
"Tadi di sekolah gue janji bakal ngomong sesuatu pas kita jalan kan. Jadi, sekarang gue mau ngomongin hal itu ke lo," kata Kevin

Between Us and Inside My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang