2 [PDKT]

171 14 1
                                    

Bel istirahat berbunyi dan semua siswa keluar kelas untuk pergi menyegarkan pikirannya entah ke kantin atau ke tempat lainnya.
Hanya 3 orang tersisa dikelas IPS5.

"Hei mau ke kantin bareng ga? Oh iya kenalin gue Livia." Kata seorang siswi menghampiri Keisya
"Em boleh kok, gue Keisya tapi lo bisa panggil gue Kei." Jawab Keisya
"Yaudah yuk ke kantin perut gue uda menjerit nih." Sambung Livia
"Eh bentar deh, emang lo kenapa kok ngajak gue?" Tanya Keisya
"Gapapa sih, soalnya gue biasanya sendirian dan temen-temen gue ninggalin gue gitu aja dan memilih temen barunya. Emang dasar fake friend." Jawab Livia
"Oh gitu ya Liv. Terus kenapa kok lo milih gue?" Tanya Kei lagi
"Gue nilai lo itu beda sama yang lainnya. Gue harap lo ga fake kaya mereka Kei." Jawab Livia
"Tenang aja gue ga gitu kok orangnya. Yaudah yuk!" Kata Keisya

Kantin yang sangat ramai dan penjual kantin yang diserbu oleh siswa-siswi membuat suasananya terasa sesak. Bagi mereka kantin adalah surga sekolah. Karena disini mereka bisa makan, kumpul bareng temen, bergosip ria, tempat mengincar adek kelas atau kakak kelas yang dikagumi, ataupun tempat berpacaran. Bahkan kantin juga dijadikan basecamp.

Kenzo, Reno, Julian sedang berkumpul di pojok kantin. Tempat itu adalah salah satu basecamp mereka. Kenzo yang sedang makan permen karet dan menjaili Reno yang sedang asyik makan pecel. Sedangkan Julian sedang memainkan gitar kesayangan sambil bernyanyi dengan suara pas-pasan miliknya.

"Eh kampret lo zo. Ga bisa apa biarin gue makan dengan tenang!" Kata Reno dengan memoncongkan bibirnya.
"Ih biasa aja dong bro. Biar ga garing. Abis lu makan lemot banget sih." Sahut Kenzo
"Udah deh daripada kalian ribut mending dengerin gue main gitar sambil nyanyi." Kata Julian
"Halah suara pas-pasan aja. Mending gausa deh ntar kuping gue panas ngedengerinnya. Biasanya juga lo nyanyi lagu itu-itu mulu, bosen gue." Jawab Reno

Pletak. Satu jitakan mendarat di kepala Reno.
"Anjir sakit bego!" Ucapnya kepada Julian.
"Makanya dengerin dulu ini gue ada lagu baru buat Livia. Kalian dengerin gue." Kata Julian
"Udah deh J cepet lo gausah banyak bacot deh." Sahut Kenzo
"Yauda iya-iya" Jawab Julian

"Oh there she goes again
Every morning is the same
You walk on by my house
I wanna call of your name
I wanna tell you how beautiful you are from where I'm standing
You've got me thinking what we could because
I keep craving craving you don't know it but it's true
Can't get my mouth to say the words I wanna say to you
This is typical of love
Can't wait anymore, wont wait
I need to tell you how I feel when I see us together forever
In my dreams, you with me
Will be everything I want us to be
And from there, who knows?
Maybe this will be the night that we kiss from the first time
Or it that just me and my Imagination"

"Widih keren, gila lo demi apa bro."
Kata Reno
"Udah deh cepet sana ajak balik lagi si Livia ntar keburu diambil orang." Sahut Kenzo
"Yauda bro doain gue moga aja sih dia mau." Kata Julian

Tawa mereka pecah dan kemudian Julian berhenti dengan menatap ke satu arah. Kemudian Kenzo dan Reno pun berhenti tertawa dan mengikuti arah tatapan Julian.

"Bro itu Livia, tapi yang disampingnya siapa ya gila cantik banget. Lebih cantik dari Livia." Kata Julian
"Widih ini nih yang gue demen. Gebet ah sapa tau dia mau." Sahut Kenzo
"Jangan dong bro cantik banget kalo lo yang gebet pasti cepet kenanya." Jawab Julian
"Idih lo kalo Livia ya Livia aja napa, masa ya semua lo embat sih. Tapi ya bro tuh cewek judes nya minta ampun. Gue tadi ketemu dia di koridor sekolah dan gue tatap sama tatapan maut gue tapi ga luluh malah gue dibentak anjir." Kata Reno
"Bener lo bro? Menantang banget gue coba ah." Sahut Kenzo dan berdiri menghampiri Livia dan Kei
"Hahaha kalah cepet lo bro sama Kenzo. Jangan nangis ye tenang masih ada Livia kok." Kata Reno dengan nada mengejek

Between Us and Inside My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang