Keesokan harinya
Yukimi mengunjungi putranya di rumah sakit. Tadashi belum bisa pulang.
Anton dan Golvano sudah bisa pulang.
Edward juga masih harus menginap dirumah sakit.
Dafny dan Naomi sudah siuman.
Nira mengunjungi mereka semua, dia juga membawa parsel.
Golvano dan Anton mendapat kunjungan dari Cassandra yang juga membawa parsel atas nama Nira.
"Aku senang kau baik-baik saja Nn. Savearano " kata Yukimi pada Nira.
Nira tersenyum. "Panggil saja aku Nira " kata Nira.
Nira menyimpan parsel ke meja disamping ranjang tempat Tadashi berbaring.
"Terimakasih Nira " kata Tadashi. "Iya, cepat sembuh ya" kata Nira.
Nira berlalu karena tidak ingin mengganggu kebersamaan antara ibu dan anak.
Davied mengunjungi Donnago. "Aku shock melihatmu Davied, kupikir kau benar-benar mati. Ternyata kau dan Donny merahasiakan soal ini. Aku juga tidak mengira kalau kalian adalah saudara" kata Donnago.
"Aku mengalami patah tulang. Jadi aku tidak bisa ikut bertempur aku mengalami kelumpuhan selama 4 tahun. Kau tahu kan jurang itu sangat curam dan dalam" kata Davied.
"Iya, setidaknya kau bertemu dengan putrimu" kata Donnago.
"Iya" jawab Davied. "Dia gadis yang cerdas dan hebat kurasa kau harus bangga memiliki putri berbakat dan secantik dia" kata Donnago.
Tanpa mereka sadari, Nira tengah menguping pembicaraan mereka.
Skip
Nira duduk diruang tunggu. Davied pun muncul dan duduk disampingnya.
"Kemana saja ayah selama ini? Kenapa tidak bilang kalau ayah masih hidup? " tanya Nira.
"Aku bersama Donny di mansionnya, aku tidak mau kau dalam bahaya" jawab Davied.
"Aku merindukan ayah" kata Nira.
"Aku tahu" jawab Davied.
Nira menghela napas berat.
"Aku tahu keadaanmu dari Donny yang selama ini mengawasimu" kata Davied.
Nira terdiam.
Skip
Mobil Nira terhenti didepan mansionnya.
Miana membuka pintu utama.
Nira keluar dari mobilnya bersama Davied. Miana terkejut apalagi setelah Davied berdiri dihadapannya.
"Tn.... " belum sempat dia menyelesaikan kata-katanya, dia terkulai ke lantai dan tak sadarkan diri.
"Dia masih selebay dulu" kata Davied.
Skip
Davied melihat seisi mansionnya yang sama sekali tak berubah.
Saat nya makan siang. Nira dan Davied duduk dimeja makan dan menikmati makan siang mereka.
Para pelayan di mansion itu sangat terharu dengan kedatangan Davied mereka senang kini Nona mereka tidak akan merasa kesepian lagi.
Skip
Diadakan rapat 3 negara lagi. Sekarang rapatnya tidak secara bersembunyi lagi.
Rapat tersebut diadakan di Dofaska. Mereka merayakan hari kemerdekaan mereka dan merasa bahagia.
Arropasia sendiri menunjuk Ronnald Wingthon sebagai presiden.
Gadania tetap dipimpin Donny Saverus bukan maksudku Donny Savearano.
Dan Dofaska pastinya dipimpin John Sprangler.
Skip
Tadashi dan Nira berdiri berhadapan.
"Aku senang ayahmu kembali" kata Tadashi.
"Iya aku juga" jawab Nira.
Seketika sunyi, tidak ada perbincangan lain.
"Aku ingin kita menikah bagaimana? " tanya Tadashi.
"Apa? " tanya Nira.
"Kau tidak mau ya? " tanya Tadashi.
"Bukan begitu, kurasa ini terlalu mendadak" kata Nira.
"Tidak masalah, aku akan bicara pada ayahmu" kata Tadashi.
Skip
Mendengar ucapan Tadashi, Davied berlalu.
"Bagaimana ini? " tanya Nira.
"Mungkin ayahmu sedang berfikir kan? " kata Tadashi.
"Emm mungkin " jawab Nira.
2 minggu kemudian
Tadashi mengajak Nira jalan-jalan. Mereka berhenti didepan gereja yang seperti nya dihias dengan dekorasi berwarna ungu.
"Siapa yang menikah? " tanya Nira.
"Kita " jawab Tadashi.
"Apa? " tanya Nira.
"Iya, ayo kita harus segera bersiap" kata Tadashi.
Nira yang masih melongo ditarik Tadashi.
Setelah 1 jam persiapan, Nira sangat cantik dengan satin warna ungu nya itu.
Para pelayan mengantarkan Nira ke altar. Disana sudah ada banyak orang .
Nira juga melihat pastur dan Tadashi disana.
Kini Nira berdiri berhadapan dengan Tadashi.
Setelah mengucap janji suci, Tadashi mendekatkan wajahnya dan mencium Nira dengan lembut.
Semua orang bersorak bahagia.
Ada. Anton, Golvano, Donnago, Donny, John, Ronnald, Edward, Cassandra, Dafny, Naomie, dan masih banyak lagi.
Yukimi terlihat bahagia karena akan kedatangan anggota keluarga baru.
Sedangkan Davied terlihat sedih. Karena baru saja mereka bertemu, kini harus berpisah.
Semuanya berjalan lancar. Senyuman terkukir dimana-mana semoga akan selamanya begitu.
Lalu bagaimana dengan Alfonzo?
"Berikan aku makanan yang lezat! Aku ini presiden Malferina Raya!! " teriaknya dirumah sakit. Seluruh tubuhnya dibalut perban.
Ya begitulah akhirnya sejarah gadis cantik yang memberontak demi negaranya.
Pemberontak Cantik
By
Shica Mahali
Thanks for your attention
♕
KAMU SEDANG MEMBACA
Pemberontak Cantik
Historia CortaSeorang gadis cantik penerus sang ayah menjadi pemberontak untuk negaranya yang dijajah negara besar lain. dia mencari anggota baru yang memiliki kemampuan tinggi untuk mencapai keinginan ayahnya yang sudah meninggal. bukan orang yang tangguh, dia...