"Ayo, Joohee. Tiup lilinmu."
Anak perempuan bernama Joohee tersebut masih menundukkan kepalanya. Hari ini adalah ulang tahun yang keenam baginya. Seharusnya, hari ini adalah hari yang paling membahagiakan bagi bocah perempuan tersebut.
"Sayang, ada apa? Ayo cepat tiup lilinmu." Sang bibi dari anak perempuan tersebut masih berusaha membujuk Joohee yang menundukkan kepalanya. Perlahan, matanya beralih menatap sang bibi.
"Bibi, kenapa appa tidak datang lagi ke ulang tahunku?"
"Sayang, mungkin ayahmu sedang dalam perjalanan kesini. Bukankah dia sudah berjanji akan datang ke ulang tahunmu? Lebih baik, kau tiup dulu lilinnya."
"Tidak mau. Aku ingin appa."
Joohee melipat kedua tangan kecilnya di dada dan mengerucutkan bibirnya. Pandangan sang bibi kini beralih pada Bibi Nam yang merupakan pelayan di rumah mereka, tengah berdiri di samping Joohee saat ini. Mengerti dengan pandangan sang Nona, Bibi Nam menggeleng tanda jika dia sudah menghubungi Tuannya itu namun ia tidak mengangkatnya.
Ceklek
Ketiganya berpaling menuju ke arah pintu yang terbuka saat itu. Dan raut wajah Joohee berubah cerah dengan cepatnya beserta senyuman yang terpampang di wajah bocah kecil itu. Ketika kini ia mendapati sosok sang ayah yang sedari tadi ia tunggu, berjalan ke arahnya dan tersenyum padanya pula.
"Appa!!"
Joohee turun dari sofa yang ia duduki dan berlari ke pelukan ayahnya yang sudah merentangkan kedua tangannya.
"Appa, kenapa lama sekali? Aku menunggumu sedari tadi."
"Maafkan appa, sayang. Apa kau marah?"
"Tidak. Yang penting appa sudah disini."
Joohee melepaskan terlebih dahulu pelukannya dan menatap sang ayah.
"Jadi, mana hadiahku?"
"Hadiahmu akan appa bawakan besok."
"Tapi aku inginnya sekarang."
"Besok, Tuan Putri. Appa janji. Lebih baik, kau sekarang tiup dulu lilinmu."
Ayah Joohee, Kim Taehyung, menggendong anak perempuannya itu dan kembali mendudukkannya di sofa yang ia duduki sebelumnya. Tatapannya tak sengaja bertemu dengan Jennie disana, yang tak lain adalah adik perempuannya. Ia tahu arti tatapan Jennie padanya dan memilih untuk mengalihkan pandangannya.
"Nah, sekarang kau harus tiup lilinnya, Tuan Putri."
Joohee hanya menurutinya dan mulai meniup beberapa lilin yang terpajang di atas kue tartnya.
Taehyung, Jennie dan Bibi Nam tersenyum melihatnya. Taehyung mencium pipi kiri sedangkan Jennie mencium pipi kanan Joohee.
"Selamat ulang tahun, putri appa."
.
.
"Appa, bagaimana kalau bunga lili putih ini saja?"
"Baiklah, kita ambil ini saja."
Taehyung beralih menatap seorang wanita paruh baya yang menjadi pemilik toko bunga yang sedang ia datangi sekarang.
"Jadi, anda memilih yang mana, Tuan?"
"Tolong berikan aku sebuket bunga lili putih itu."
"Baiklah."
Taehyung tersenyum membalas bibi pemilik toko itu.
"Putri anda sangat cantik, Tuan."
Ucapan sang bibi penjaga toko membuat Taehyung mengalihkan pandangannya pada sang bibi. Melirik ke arah Joohee disana yang sibuk berkeliling dan melihat beberapa bunga yang ada di toko itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
new mom ❌ taelice
Fanfiction[18+] ✔ Kim Taehyung, 28 tahun, Kehilangan sang istri tercinta setelah melahirkan putri mereka. Kesedihan tentu saja ia rasakan, namun ia juga berpikir bahwa ia tidak boleh terus terlarut dalam kesedihannya. Apalagi mengabaikan putri kecilnya, Kim...