20

927 45 0
                                    

Maaf jika ada kata-kata kasar atau kata-kata yang kurang enak dibaca. Jika tidak suka, silahkan cari cerita lain.
-------------------------------------------------

Author's POV

"Woy! Ngapa bengong?" tanya Shania membuyarkan lamunan Azmi.

"Manis." Ucapnya tanpa sadar.

Shania mengernyitkan dahinya bingung. "Hah?"

"Eh, kagak. Itu, cewek gue manis." Elak Azmi. Shania hanya ber-oh-ria.

"Kalo gue butuh bantuan lo, lo bisa kan bantuin gue?" tanya Shania. Azmi hanya membalasnya dengan anggukan.

"Bantuan apaan emang?"

"Soal Revan. Jadi gue butuh lo bu---"

Seems like everybody's got a price

I wonder how they sleep at night

When the sale come first

And the truth comes ...

Ponsel Shania berdering. Dengan segera ia merogoh tasnya untuk mengambil benda persegi panjang tersebut. Lelaki di depannya hanya diam memperhatikan Shania.

Setelah membaca nama yang tertera di layar ponselnya, dengan sigap ia menggeser tombol warna hijau. Dengan perasaan yang berkecamuk, ia mendekatkan benda tersebut ke telinga kirinya.

"Halo."

"Halo."

"Lo masih marah sama gue?"

"..."

"Sha, maafin gue."

"Gue nggak marah."

"Lo dimana? Gue jemput, mau ngajak keluar."

"Kemana?"

"Ada deh. Dimana? Rumah? Gue mau otw nih."

"Eh, nggak. Gue lagi di luar. Maksudnya lagi jalan."

"Sama siapa? Gue susul kesana ya?"

"Tadi sama temen, tapi temen gue pulang duluan."

"Terus sekarang sama siapa?"

"Makhluk aneh."

"Hah? Sama siapa sih, Sha?"

"Orang nggak jelas deh pokoknya."

"Dasar. Yaudah, lo dimana? Gue susul."

"Gue di food court Plaza Senayan."

"Oke."

TUT .. TUT .. TUT

Sambungan diputus. Shania mengembalikan ponselnya di tasnya.

"Siapa yang mau ke sini?" tanya Azmi setelah Shania meletakkan ponselnya.

"Doi gue." Jawabnya singkat.

"Siapa?"

"Yang nanya."

"Gue?"

"Apaan sih maksudnya?" tanya Shania bingung. Ia mulai kesal. Azmi berdecak.

"Gue doi lo?" tanya Azmi percaya diri. Dengan segera, toyoran dari Shania datang ke Azmi.

"Anjir," Umpat Azmi.

"Sakit woy. Cewek kok sukanya noyor kepala orang. Kagak sopan itu namanya. Nggak pernah sekolah ya, Mbak?" lanjut Azmi. Shania semakin kesal. Ia memutar kedua bola matanya jengah.

Bendahara Kelas [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang