Chapter 3

2.7K 274 2
                                    

Hari ini adalah hari pertama pembelajaran dimulai, setelah pelaksaan ospek selama kurang lebih lima hari semua mahasiswa kembali disibukan dengan jadwal mata kuliah mereka. Banyak sekali yg mengeluh karena tidak diberi hari libur untuk beristirahat.

Terlihat keempat gadis cantik yg tengah mengobrol, ah tidak benar benar keempatnya yg mengobrol satu dari antara mereka juga sedang membaca buku pelajarannya ia hanya akan berbicara apabila ditanya.

"Ya Lalisa apa buku itu lebih menarik daripada kami?" Oceh Rose yg merasa diabaikan oleh Lisa.

"Haishh tidak bisakah kau melihat aku sedang belajar? Sebentar lagi dosen akan masuk lalu kau tidak mau belajar? Tsk menyebalkan" ucap Lisa yang tetap pada buku bacaannya.

"Ishh tidak usah berlebihan seperti itu, lagipula ini hanya hari pertama paling akan diadakn perkenalan saja" jawab Rose.

"Ini universitas terkenal Rose tidak mungkin hanya ada perkenalan dihari pertama, seandainya ada test bagaimana? Atau kau ditanya mengenai materi pembelajaran? Apa kau bisa menjawab nanti?" Jawab Lisa yang kini menatap Rose.

"Tsk itu tidak mungkin" jawab Rose tidak mau kalah.

"Terserahmu saja lah" jawab Lisa acuh.

Saat semua mahasiswa sedang asik dengan kegiatan mereka masing masing tanpa mereka sadari seorang dosen laki laki sudah memasuki kelas dengan buku dan juga penggaris panjang ditangannya.

"Selamat pagi" suara berat itu mengaget kan semua mahasiswa yg ada dikelas itu kecuali Lisa yang memang sudah sadar akan kehadiran dosen itu. Dan suasana kelas menjadi hening seketika karena dari raut wajah dosen itu terlihat bahwa ia termasuk kategori dosen killer.

Seusai perkenalan, seluruh mahasiswa disuruh untuk mengerjakan tugas dipapan tulis yang sudah disiapkan oleh dosen itu.

"Saya ingin melihat kemampuan mengingat kalian" ucap dosen itu untuk memperjelas maksud dan tujuannya.

"Mwo? Secepat inikah? Bukannya baru saja perkenalan saem?" Tanya Jennie.

"Tentu saja, kan saya sudah bilang saya ingin melihat kemampuan mengingat kalian" jawab dosen itu.

"Haishh bagaimana bisa seperti ini?" Ucap Rose malas.

"Sudah ku bilang bukan? Makanya jangan asik bergosip saja" balas Lisa karena melihat Rose yg sudah mengeluh. "Ini pelajari cepat" sambil menyodorkan buku yang ia baca sejak tadi.

"Woahh gomawo Lalisa, kau memang yang terbaik" ucap Rose sambil mengacungkan jari jempolnya.

****

Seusai pelajaran mereka berempat langsung keluar kelas menuju kantin.

"Ahh untung ada buku Lisa, coba tidak pasti nilai pertama kita akan langsung jelek" ucap Jennie yg terlihat senang.

"Heem benar, lain kali kita harus mendengarkan ucapan Lisa supaya tidak terulang lagi kejadian seperti tadi. Untunglah kita bukan urutan pertama" balas Jisoo yang juga tidak kalah senang sekaligus menasehati.

Saat dikantin mereka lebih memilih untuk duduk disudut agar tidak terlalu ramai dan juga ribut.

"Kalian mau makan apa?" Tanya Jisoo pada ketiga temannya itu

"Hemm aku ramen saja" jawab Lisa

"Aku juga sama" jawab Jennie dan Rose serempak.

"Baiklah menu kita hari adalah ramen" balas Jisoo sembari berdiri dari tempat duduknya untuk memesan makanan dan minuman untuk mereka.

"Apa kalian sudah menemukan orang yang tepat untuk berkencan?" Tanya Rose secara tiba tiba.

"Belum" jawab Jennie sambil memainkan handphonenya.

My Lalalalisa (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang