Chapter 10

1.9K 173 1
                                    

Pagi itu Lisa duduk didepan jendela kamar rumah sakit sambil menyangga dagunya dengan telapak tangannya.

Ia menatap taman rumah sakit itu, tidak banyak orang disana, hanya ada beberapa. Ia mengamati semua kegiatan yg ada ditaman itu, hingga matanya mendapati seorang anak kecil yg hanya duduk diam diatas kursi rodanya. Sama seperti Lisa hanya mengamati, namun terpancar aura kesedihan dari wajahnya.

Lisa berjalan menyusuri lorong rumah sakit itu menuju taman, ia menghampiri anak kecil itu.

"Apa yg kau lihat disana? " Tanya Lisa

Anak itu hanya menoleh melihat Lisa, tidal berniat menjawab sedikitpun.

"Tenanglah aku tidak akan menyakitimu, aku juga kesepian jadi maukah kau menjadi temanku?"

Masih sama seperti awalnya, anak itu masih tidak menggubris ucapan Lisa.

'Apa dia bisu?' Batin Lisa

"Baiklah jika kau tidak ingin berbicara denganku, tapi spa boleh aku menemanimu disini?" Tanya Lisa untuk yg kesekian kalinya.

Namun Kali ini ia mendapat anggukan kecil dari anak itu. Lisa tersenyum melihat anggukan itu, lalu mengambil posisi disamping anak itu.

"Mengapa kau hanya sendiri?" Tanya Lisa masih dengan rasa penasarannya karena anak itu take kunjung bicara

Anak itu hanya menggelengkan kepalanya.

"Emm Mian, apa kau bisa berbicara? Aku sedikit risih jika kau hanya menjawabku dengan anggukan atau gelengan bahkan jika tidak sama sekali" jelas Lisa

Anak itu hanya terdiam memandangi Lisa dengan tatapan yg tak bisa diartikan.

"Ahh Mianhae, apa aku me--"

"Tidak, aku hanya berusaha untuk tidak bicara dengan siapapun, tapi sepertinya tidak bisa" potong anak itu

"Waeyo?"

"Karena banyak alasan yg membuatku tidak ingin berbicara dengan siapapun"

"Ahh Mian kalau begitu"

"Gwenchanna, aku juga lelah tidak berbicara"

"Kau bisa bercerita padaku jika kau ingin"

"Bolehkah?"

"Hmm"

"Baiklah, aku tidak seperti anak kecil seumuranku yg ada diluar sana, aku penyakitan, sendirian, kesepian, yatim piatu, dan banyak lagi. Terakhir aku datang kesekolahku, teman sekelasku berkata bahwa aku bisa saja menularkan penyakitku bila dekat dengan mereka ataupun berbicara dengan mereka. Awalnya aku tidak perduli, tapi semakin hari aku semakin menyadari kalau ucapan temanku ada benarnya, aku bisa saja menularkan penyakit bodoh ini pada banyak orang. Setelah itu aku memutuskan untuk tidak kesekolah dan tidak berbicara dengan siapapun lagi" jelas anak itu pada Lisa

"Memangnya apa penyakitmu hingga bisa menular hanya dengan berbicara saja?"

"Ntahlah sampai sekarang aku masih belum mengetahui apa penyakitku sebenarnya"

"Jangan mudah percaya pada mereka, belum tentu kau bisa menularkan penyakitmu pada mereka"

"Aku hanya merasa tidak enak hati saja, jadi memutuskan untuk mengikuti keinginan mereka"

"Kau baik, tapi bukan juga harus seperti ini"

"Ntahlah aku hanya merasa lelah dijauhi oleh teman teman ku, jadi aku memilih menjauh"

"Tenanglah mulai sekarang kau bisa menganggapku temanmu, jangan merubah dirimu hanya karena ucapan beberapa orang yg ada didunia ini. Tetaplah jadi dirimu, maka kau akan tau bagaimana kehidupan aslimu yg sesungguhnya"

My Lalalalisa (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang