13. Kok bisa diculik ? - B

105 40 7
                                    

Suatu waktu Maura akhirnya menceritakan semuanya kepada Iqbaal, tentang Adit.

Tentang bagaimana Adit telah menyatakan perasaanya kepada Maura.

"Terus lo terima dia?"

"Belum"

"Belum?" tanya Iqbaal dengan suara yang agak meninggi "Berarti akan?"

Maura hanya mengangkat kedua bahunya setelah mendengar pertanyaan dari Iqbaal "Kak Adit Baik" Lanjut Maura.

"Emang pita nggak baik sama lo? siska? Andin? Mela?" Jawab Iqbaal agak ketus sambil menyebutkan nama-nama teman wanita yang cukup dekat dengan Maura.

"Lo nggak suka ya, sama kak Adit?"

"Ya enggak lah" Ucap Iqbaal tegas "Gue masih normal. Masih suka sama wanita"

"Lo tau kan bukan itu maksud gue" Ucap Maura malas.

Iqbaal hanya menghela napas. Kemudian ia bangkit dari duduknya setelah melihat notif yang diterima di layar handphone nya.

"Gue ketemu Ibra dulu ya, dia mau ajak tanding futsal"

Maura mengangguk.

"Jangan ngelakuin hal apapun tanpa dibicarain terlebih dulu sama gue ya? hmm?" Maura hanya menatap Iqbaal tanpa ekspresi "Gue pergi, bye little girl" ucapnya setelah mengacak lembut poni depan rambut Maura saat itu.

***

Kemarin Maura dengan sangat gembiranya menemui Iqbaal di rumahnya, ia mengatakan bahwa ia akan memberikan jawaban pada kak Adit hari ini.

Awalnya Iqbaal memang kurang suka dengan Adit, entah karena apa. Iqbaal hanya merasa sedikit tidak suka jika Maura lebih menyukai orang lain.

Tapi setelah Iqbaal melihat Maura bisa tertawa saat bersama Adit, yaa... mungkin..Adit memang tidak terlalu buruk.

Karena hal itu, minggu pagi ini Maura sudah sangat siap saat Iqbaal menjemputnya. Maura bilang Adit mengajaknya bertemu di suatu tempat.

Dan mereka sudah sampai di sebuah cafe dengan konsep outdoor.

"Yaudah gue cuma mau nganterin Maura aja, gue cabut duluan ya" Ucapnya pada Adit dan Maura dan berbalik pergi.

"Baal" Panggil Adit membuat Iqbaal kembali menatap Adit dan Maura "Nggak apa-apa gabung aja. Lo juga harus tau"

Setelah mengernyitkan dahinya Iqbaal akhirnya ikut duduk di samping Maura dengan Adit dihadapan mereka.

"Lo bilang ada yang mau diomongin ya, Ra?" Ucap Adit.

Maura mengangguk.

"Gue juga" Ucap Adit lagi "Boleh gue duluan?"

Maura hanya mengangguk lagi, kali ini disertai senyuman yang mengembang indah.

"Ra" Panggil Adit dengan lembut "Ini hari terakhir gue di Jakarta"

Senyum Maura pudar dengan cepat. Iqbaal yang mendegar hal itu menegakkan duduknya.

"Ayah minta gue lanjutin SMA di Luar negeri. Dan penolakan gue nggak ada ngaruhnya" Maura menghela napas lalu menunduk, memutus tatapannya dari Adit.

"Kapan berangkat kak?" Tanya Maura dengan sedikit senyum di wajahnya.

"Hari ini" Jawab Adit tegas.

Iqbaal menatap Maura dalam, menunggu bagaimana reaksi yang akan Maura berikan. Sampai dilihatnya kedua tangan Adit menggenggam kedua tangan Maura.

Maura hanya menatap Adit tanpa ekspresi.

"Untuk itu, hal yang pengen gue omongin adalah--

--Gue mau minta maaf" Adit mengeratkan genggamannya "Soal pernyataan gue, permintaan gue yang sampai sekarang belum lo jawab. Lupain aja ya Ra"

AKU CINTA KAMU [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang