PART 4

94 5 3
                                    

Arva Pov

"Permisi Tuan" ucap pria bertubuh tinggi dengan pakaian serba hitam.

"Masuk"

  "Tuan, apa kau memanggil kami " ucap salah satu pria paruh baya berkepala plontos.

  "Ya! Carikan informasi tentang gadisku dan tolong sewa beberapa orang untuk mengawasinya" gadisku? Aku tak pernah
Menyebut para mantan jalang ku dengan sebutan itu.

  "Namanya Mauren Gabriella Edwards"  Entah kenapa dengan menyebut namanya saja aku sudah sangat bahagia ditambah aku mengingat tingkahnya itu. Gadis kecilku itu. Aku harus mencari tau tentangnya yang tak aku ketahui.

  "Baik tuan" lalu mereka pergi.

"Arva,, apa kau yang memanggil mereka? Ada perlu apa? "Ucap Charles Rodriguez ayah dari Arva Frasco Rodriguez.

"Aku hanya menyuruh mereka beberapa pekerjaan" ucapku santai

   "Baiklah" ucap Ayahku pasrah. Ayahku adalah pemilik dari perusahaan  Rodriguez corp.  Perusahaan yang ternama, dengan berbagai cabang sampai luar negri, Charles Rodriguez adalah billionaire yang patut di banggakan akan kesuksesannya.

Aku lupa memperkenalkan namaku.
Perkenalkan namaku Arva Frasco Rodriguez aku blasteran Amerika~Spanyol ibuku orang indonesia, aku pernah ke Indonesia saat umurku 7 tahun tapi aku pindah ke Amerika untuk melanjutkan sekolahku dan sekarang aku kembali untuk menjemput gadis kecilku itu, aku tidak menerima penolakan walaupun itu dengan cara kasar sekalipun.
 
Aku kembali memikirkan saat aku akan ke Indonesia.

flashback~

Hari ini aku akan berangkat ke Indonesia rasanya sudah tidak sabar bertemu dengan gadisku itu, milikku setelah ini aku tidak akan melakukan kesalahan untuk meninggalkannya.
Aku berangkat menggunakan pesawat pribadi milik keluargaku, bisa saja aku membawa pesawat ini sendiri tapi aku sedari tadi tidak fokus karna memikiran gadisku ohh sungguh aku tak sabar.

  Apa ia masih mengingatku?

"Sayaangg" suara itu sangat mengganggu ku.

"Jangan menyebut aku dengan sebutan itu bitch!" Kesalku, ku lihat mata nya berkaca- kaca karna aku membentaknya tadi, aku juga tak peduli wanita jalang satu ini selalu saja membuat drama lihat saja dari pakaiannya yang super ketat menjijikkan.
  
"Apa mau mu?" Ucapku dingin padanya, selama ini orang menyebutku seperti itu bahkan ada yang mengatakan aku ini Ladykiller aku tak peduli siapa yang menyuruh menggodaku dan jatuh dalam pesonaku.

"Kenapa kau pergi meninggalkan aku bebe. Jika kau pergi aku juga akan pergi" jalang satu ini membuatku sangat muak.

" Bukan urusanmu" ketus ku

"Ku mohon jangan pergi. Bagaimana jika kau menundanya? Aku akan menyerahkan tubuhku padamu sayang, tidak ingin kah engkau?" Jalang satu ini memang sangat membuang waktu ku.
  
"Cukuplah Vanessa aku muak padamu" ucapku dan menarik koperku pergi meninggalkannya.

Namun kakiku terasa berat, huh jalang satu ini ingin sekali aku menghabisi nyawanya tidak tahukah dia aku orang yang kejam.

  "Kau jangan pergi kumohon! Kau belum merasakan tubuhku sayang" ia memegang kakiku untuk menahan kepergian ku.

  "Aku tau kau menginginkan yang lain. Jelaskan!" kulihat ia mulai bangkit dan menghapus air mata palsunya, astaga aku sudah sangat letih ia mencoba menggodaku? Baiklah aku biarkan saja dulu. Tangannya mulai membelai dada bidangku naik turun dan ia mulai mendekatiku mendekatkan payudaranya pada dadaku. Cih! Aku sangat jijik dan ia mulai mendekatkan wajahnya lalu melumat bibirku, aku tak membalasnya sehingga ia sendiri yang melepaskannya.

My Dangerous BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang