"Kak anterin ya" pinta Alea yang hanya diangguki oleh Cleosa.
Cleosa itu seangkatan sama Oliver tetapi berbeda SMA. Saat ini mereka berdua ada di meja makan sedang sarapan. Alea tidak kesiangan kali ini karena tadi ia dibangunkan oleh kakaknya saat jam lima subuh. Dan diajak jogging sebentar sama Cleosa. Orang tua mereka sedang ada perjalanan bisnis di Luar Negeri. Dan mereka juga jarang dirumah. Tapi mereka selalu meluangkan waktunya untuk sekedar menelpon atau kalau tidak mem-video call mereka kalau ada sedikit banyak waktu.
Sesibuk mereka pasti ia sempatkan untuk menghubungi anak-anaknya. Memberi kabar, dan memberi perhatian. Mereka tidak ingin anak-anaknya kekurangan kasih sayang meskipun mereka jauh dari orang tua. Cleosa sama Alea pun tidak keberatan dengan itu.
Mereka juga paham, karena orang tua mereka memikirkan keamanannya. Sebab banyak musuh dari perusahaan sang papa mengincar keluarga mereka. Maka dari itu keberadaan mereka di sembunyikan. Tidak ada yang tahu kalau Cleosa dan Alea adalah anak dari pengusaha sukses setelah keluarga nya Oliver. Mereka disembunyikan oleh publik demi keselamatan dan keamanan mereka sendiri.
Bunyi kursi ditarik dari samping Alea mengalihkan perhatian mereka. "Pagi sayang" Oliver mencium kening Alea sekilas.
Alea tersenyum. "Pagi."
Cleosa memutar bola mata malas. "Pagi-pagi udah nongol aja lo" dia menggigit roti bakarnya. "Bosen liat muka lo mulu."
Setelah pengungkapan hubungan mereka di depan keluarga Alea, tepanya satu bulan lalu, Oliver tidak pernah absen datang kerumah Alea.
Oliver melirik Cleosa sekilas dengan sinis. "Jomblo diem aja deh" Cleosa hanya mencibir pelan.
"Tumben kamu udah bangun?" Tanya Alea, "Biasanya kayak kebo"
Oliver terkekeh. "Kan mau liat bidadari masuk sekolah"
"Geli gue denger nya"
"Tai"
"Udah deh, kalian jangan berantem mulu kenapa sih" Alea jadi sebal sendiri, karena setiap ketemu mereka pasti adu mulut.
"Kakak ke depan duluan ya" Cleosa mengambil tas yang ada di sandaran kursi.
Oliver ngeliatin Alea dengan intens. Alea yang merasa diliatin pun menoleh. "Kenapa?" Tanyanya dengan alis mengangkat satu.
"Sini deh yang, agak deketan" Alea menurut, ia mendekat ke arah Oliver.
Oliver mencondongkan wajahnya kearah Alea. Dan menjilat selai yang nempel di bibir Alea. Seketika itu mata Alea membulat.
Oliver menarik dirinya. "Ada selai nya yang, kamu sih kalau makan belepotan" katanya dengan santai yang tidak memperdulikan debaran jantung Alea yang menggila. Iya sih, ini bukan pertama kalinya Oliver begitu, tetapi setiap Oliver melakukannya entah mengapa jantung Alea berdetak lebih kencang. Sebenarnya Oliver merasakan nya juga, tetapi ia merasa lebih senang dan menikmati getar dalam dadanya setiap berinteraksi dengan Alea.
Alea memukul lengan Oliver yang suka sembarangan menciumnya. Untung saja Cleosa sudah keluar duluan. "Kamu itu ish, nyebelin" gerutunya. "Tapi aku suka" gumamnya tanpa sadar dan sangat pelan. Pipinya bersemu.
Oliver yang mendengar itu tertawa kecil. Ia mengacak poni Alea dengan sayang. "I love you" bisiknya di dekat telinga Alea. Ia mencium pipi Alea dengan gemas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet
Teen FictionOliver akan melakukan apapun untuk membuat Alea bahagia termasuk saat Alea meminta backstreet alias menyembunyikan hubungannya dari semua orang termasuk keluarga mereka. Bukan, bukan karena Alea malu mempunyai cowok seperti Oliver, karena Oliver ada...