Malam hari sekitar pukul setengah tujuh, Alea sudah sampai di sekolah bersama dengan Cleosa. Malam ini acara penutupan masa orientasi siswa yang di selenggarakan di SMA Radmilo dengan pakaian santai dresscode nya hitam or putih.
Begitupun dengan Alea, ia menggunakan kaos garis-garis hitam putih. Dipadukan dengan hot pants sepaha dan menggunakan sneakers warna coklat keemasan.
Cleosa pun begitu, dia menggunakan kaos polos putih dilapisi dengan jaket kulit coklat, celana jeans panjang dipadukan dengan sneakers hitam.
Suasana di sekolahan sangat ramai dan meriah. Lampu gemerlap memenuhi outdoor tempat acara berlangsung.
Alea berjalan beriringan dengan Cleosa. Banyak yang memuji Alea karena malam ini terlihat cantik dan menggemaskan. Apalagi saat berjalan bersama Cleosa. Semua mata memandang mereka.
Pasalnya siapa yang tidak tahu dengan Cleosa, anak motor hitz yang terkenal dalam kalangan fight yang ditakuti oleh semua orang. Dan karena mukanya yang datar tetapi tetap menawan itu ia sangat di idolakan.
Semua orang heran, ada hubungan apa antara Alea dan Cleosa.
"Hoi Sa!" Suara dari arah samping menghentikan jalan mereka. Ternyata disana ada kumpulan anak-anak kelas 11. Yang mana pasti mengenal Cleosa. Cleosa mengajak Alea untuk menemui teman-temannya.
Mereka saling ber high five. Dan Alea hanya tersenyum sopan kearah seniornya.
"Wah siapa nih Sa?," Tanya Adrian. Dengan menaik-turunkan alisnya.
"Lho bukannya ini yang tadi siang di hukum sama Oliver ya?" Tanya AL dengan menatap Alea.
Alea tersenyum kikuk. "Hehe iya kak,"
"Kenalin, ini adek gue," kata Cleosa dengan melirik Alea.
"Oh, adiknya Cleosa ya, Gue Sarah" kata Sarah dengan senang.
Alea berkenalan dengan seniornya, mereka memuji Alea yang berbeda dari tadi pagi saat memakai seragam orientasi. Dia hanya diam dan sesekali menyahuti jika ditanya.
Sebenarnya dia merasa kurang nyaman ada diantara mereka, ia ingin menemui Gwen, pasti dia sedang mencari-cari Alea. Mereka tadi tidak bertukar kontak, tidak kepikiran karena tadi pagi tidak boleh membawa handphone. Kakaknya juga sekarang sudah ngobrol ngalor-ngidul sama temen-temen nya, dan melupakan Alea yang hanya berdiri dengan canggung.
Dan dari rumah dia sudah merasa deg deg an, karena takut jika harus ketemu dengan orang tuanya Oliver, yang notabene nya adalah pemilik sekolahan.
Genta Radmilo Maurer dan Maudi Hilary Maurer. Genta adalah pengusaha yang sukses, perusahaannya sudah beranak pinak yang menyebar di beberapa kota bahkan ada yang ada di Luar Negeri. Mereka sudah tau kalau anaknya mempunyai kekasih dan menjalin hubungan dengan backstreet. Mereka juga udah tau wajah dari cewek anaknya, yang katanya imut itu dari foto yang ditunjukkan oleh Oliver.
Tetapi, mereka belum pernah bertemu secara langsung. Alea yang selalu diajak kerumah Oliver tidak pernah mau, katanya belum siap. Padahal tidak mau ngapa-ngapain, Oliver hanya ingin memperkenalkan Alea langsung kepada orang tuanya.
Acara penutupan masa orientasi siswa sendiri kali ini akan dihadiri oleh pemilik sekolahan, kepala sekolah, guru-guru dan staff.
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet
Teen FictionOliver akan melakukan apapun untuk membuat Alea bahagia termasuk saat Alea meminta backstreet alias menyembunyikan hubungannya dari semua orang termasuk keluarga mereka. Bukan, bukan karena Alea malu mempunyai cowok seperti Oliver, karena Oliver ada...