Draft 5: Aku Akan Kembali Padamu

225 37 71
                                    

- Januari 2017 Minggu ke-1 -

"Dr. Im? A.. ah, mengapa dia di sini.. bersama Yun Jun?" gumamnya. Ia masih membelalakkan mata terkejut. Laki-laki itu, yang dipanggilnya Dr. Im, tengah berbincang manis dengan putra Seo Eunkwang di dekat meja staf.
***

Minhyuk memanggil suster jangkung yang sedang bertugas di meja stafnya dengan beberapa isyarat tanpa membuat keributan. Wanita itu datang. Laki-laki yang tengah terburu-buru ini akhirnya membisikkan beberapa hal pada suster kepercayaannya lalu dengan lega mengistirahatkan kakinya yang sempat berlari kecil sesaat lalu: ia mengoper tugas padanya.

Laki-laki itu melihat Seo Yun Jun dan Dr. Im yang masih berada di sekitar meja staf. Perlahan tapi pasti, Lee Minhyuk menghampiri keduanya: ia tidak salah langkah, tidak akan pernah salah langkah karena sudah menghampiri keduanya saat ini.

"Eoh? Yun Jun~ah! Jagoan Dr. Lee.. sedang apa di sini, Nak?" tanya Minhyuk. Kalimatnya yang tiba-tiba itu menarik perhatian beberapa orang suster yang sibuk berkutat dengan bolpoin dan administrasi, juga anak laki-laki yang dipanggilnya dengan sebutan 'Yun Jun'.

"Dokter!!!" Seo Yun Jun melebarkan senyumannya ketika ia tahu siapa yang menyapa. Sambil memainkan permen kenyal yang dipegangnya, ia berlari mendekati Lee Minhyuk dengan tas ransel kecil bergambar kartun larva.

"Ouhhh pelan-pelan, jangan lari, nanti kau jatuh." Minhyuk bersiap menangkap bocah cubby itu. Disodorkannya kedua lengannya sambil berjongkok, sukses Yun Jun masuk dalam pelukannya.

Minhyuk sengaja. Ia sengaja melakukannya demikian manis dan berpura-pura tak melihat siapa orang di sekitar Seo Yun Jun untuk sesaat. Laki-laki itu ingin mengabaikan seseorang untuk sejenak, merasakan bagaimana perasaan yang peduli namun terpaksa tak melakukan apa-apa, dan ternyata begitu menyesakkan. Dicoleknya perut gembul Yun Jun, digelitiknya sisi samping anak itu hingga tawa keduanya meledak renyah.

"Dangsin-i joh a? Yun Jun suka digelitik begini?" goda Lee Minhyuk sambil terus menggelitik anak itu.

"Ne, hehehe. Appa Eomma setiap hari melakukan itu hihihi..." Yun Jun menjawab, namun tangannya tiba-tiba meraih frame kacamata Lee Minhyuk, hendak menariknya: mainan baru (?).

"Eheeww.. tidak boleh yang ini ya, Yun Jun~i. Ini, tebak apa yang Dr. Lee bawa untukmu," bujuknya. Minhyuk mengeluarkan pesawat kertas dari sakunya. Ia terbiasa membuat itu sambil menunggu shift malamnya tiba: setidaknya kini pesawat kertas itu tidak lagi menumpuk di laci ruangannya.

"Dokter yang membuat ini?" tanyanya sambil mengerucutkan bibir.

"Tentu saja.. kalau kau mau..."

"I bwa-yo? Dr. Lee?" Dua kalimat yang terlontar dari seseorang bersuara berat memotong pembicaraan Minhyuk dan Seo Yun Jun. Seolah mengerti siapa orang yang melakukannya, Minhyuk menjeda percakapan manisnya dengan anak itu, menyuruhnya bermain sebentar dalam awasan beberapa suster di dekatnya.

"Eoh, Dr. Im? Apa yang kau lakukan di sini? Sejak kapan..." Minhyuk bersandiwara.

"Kau baru saja mengabaikanku. Ada apa dengan ekspresi itu? Kau bersandiwara? Oh ayolah..." Sedikit berbisik, laki-laki itu mengungkapkan rasa kesalnya pada Lee Minhyuk.

"Mari kita bicara di luar," tandas Minhyuk.

Keduanya berjalan menyusuri lorong rumah sakit menuju pintu keluar. Minhyuk menahan diri untuk tidak mempertanyakan segala sesuatunya sekarang meski nyatanya seluruh kalimat itu nyaris meluber dalam kepala, nyaris meledak karena terlalu banyak yang ia simpan sejak saat itu. Di ruang terbuka yang berhembus angin sepoi, Minhyuk menghentikan langkahnya, demikian pula laki-laki yang mengikutinya sejak tadi.

[2017] FATHER, STAY HERE ☑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang