Jungkook membuka matanya perlahan ketika sesuatu memekikkan telinganya. Para bajingan itu suka sekali menyiksanya, membuatnya pada akhirnya jatuh pingsan. Pria cantik itu terkejut ketika ia membuka matanya dan mendapati sosok pria yang selalu membuatnya jatuh cinta itu sudah berdiri dengan seringaian tajamnya.
"T-Tae.." Panggilnya pelan. Suaranya terdengar serak. Salahkan para bajingan itu yang mengurungnya seharian tanpa memberinya minum dan makan.
Taehyung menolehkan kepalanya ke asal suara. Matanya membelalak ketika mendapati sosok Jungkook yang penuh memar di wajah dan tubuhnya. Dengan sweater compang-camping yang kemungkinan dirusak oleh para brengsek tersebut. Ia lantas mengepalkan tangannya, menggertakkan giginya, matanya berubah semakin tajam.
"Well, well, selamat datang, Kim Taehyung."
Taehyung menoleh, ia semakin menggeram mendapati sosok bajingan yang menculik Jungkook ternyata tidak lain dan tidak bukan adalah saingan bisnis Ayahnya, yang juga pernah menjadi sahabat dekat Ayahnya, jauh sebelum sesuatu terjadi.
"Kau–orang tua sialan!" Ia meringis. "Apa maumu, Bang Yongguk?"
"Tak ada." Balas pria paruh baya itu sambil tersenyum. "Hanya ingin menghancurkan tahta keluarga Kim." Senyum liciknya melebar.
Taehyung menghela nafasnya. Matanya tetap menajam seperti saat pertama kalinya ia melangkah masuk ke hotel mewah itu.
"Mari kita buat ini semua mudah. Katakan, apa maumu, Bang Yongguk?"
Bang Yongguk tersenyum licik. Ia berjalan, mendekat pada sosok Jungkook yang terduduk di kursi dengan keadaan terikat. Tangannya mengelus pipi kanannya, sembari matanya terus melirik Taehyung, masih dengan senyuman liciknya.
Taehyung menggertakkan giginya. Tangannya terkepal.
"Hei, Kim Taehyung," panggil Bang Yongguk. Matanya terus memperhatikan Taehyung, memastikan lawannya itu masih terus fokus padanya. "Bagaimana perasaanmu jika melihatku menghancurkan si cantik ini?"
"Coba saja." Balas Taehyung. "Kubunuh kau." Tambahnya singkat. Tak ada keraguan dalam katanya. Hell, Taehyung selalu serius jika itu menyangkut malaikatnya.
Suara tawa Bang Yongguk menggelegar.
"Lalu, menghancurkannya terlalu mudah. Bagaimana jika kulakukan ini?" Lalu pria bermata sipit itu mencium bibir Jungkook, sengaja menciptakan lumatan disana.
Jungkook berusaha meronta, tak ingin membalas, namun ia tak bisa apa-apa. Ia tak pernah merasa semenjijikkan ini pada dirinya sendiri. Matanya berkaca-kaca sembari menatap mata Taehyung dengan tatapan sendunya.
Adegan yang terpampang di hadapannya mampu membuat darah Taehyung mendidih dengan cepat. Ia menggeram.
"Bang Yongguk," panggilnya. Ketika Bang Yongguk selesai dan menoleh pada Taehyung dengan senyum licik terpampang jelas di wajahnya, Taehyung melanjutkan kalimatnya. "Kubunuh kau, bajingan!"
Lalu Taehyung bergerak. Bersamaan dengannya para bawahan Bang Yongguk juga ikut bergerak. Jungkook menatap sosok pria yang dicintainya itu. Melayangkan tinjuan-tinjuan pada para pria brengsek lainnya disana.
Damn.
Harusnya pemandangan itu bukanlah sesuatu yang memikat hati. Namun entah kenapa sosok Kim Taehyung yang ada di hadapannya terlihat begitu indah. Bagaikan sedang menari dengan alunan musik yang merdu.
Menari dalam kubangan darah.
Jungkook tahu Taehyung bukanlah orang yang lemah. Jungkook pernah melihat hal semacam ini sebelumnya. Pemandangan yang sama, dengan orang yang sama, semuanya kembali terputar di ingatannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm a Wolf He's a Lion
FanfictionSerigala yang kejam sekalipun akan tunduk pada singa sang raja hutan. Begitupun Jungkook, sang berandalan sekolah yang akan selalu tunduk pada Taehyung, sang ketua OSIS di sekolah.