Kim Taehyung bukanlah seseorang yang jahat. Faktanya, semua orang menyukainya. Jabatannya sebagai ketua OSIS memudahkannya dalam melakukan segalanya. Apa yang dilakukannya akan selalu dianggap baik. Semua orang percaya padanya. Ia tampan. Ia cerdas. Ia kaya. Ia punya kedudukan. Ia punya tunangan yang cantik. Hidupnya sempurna.
Itulah image yang dibuatnya didepan orang lain. Lebih tepatnya adalah image yang harus diperlihatkannya didepan orang lain.
Namun suatu hari, ia menemukan sesuatu yang selama ini ia cari. Meski ia mempunyai kedudukan dan hidup yang sempurna, Taehyung selalu merasa ada yang kosong dalam dirinya. Hingga akhirnya ia menemukannya. Sosok yang membuat nafasnya tercekat. Sosok seseorang yang cantik yang ditemuinya di lorong sempit di tumpukan sampah, dengan sampah-sampah lainnya yang sedang menyakiti dan merusak sosok cantik itu.
Taehyung bukan tipe orang yang suka ikut campur dalam masalah orang lain. Ia mungkin lebih pada tipe manusia yang tidak suka mengotori tangannya hanya untuk masalah kecil yang bisa saja ia selesaikan tanpa perlu mengotori tangannya. Oh right, tuan sempurna dan baik hati itu ternyata jauh lebih licik dan kejam dari siapapun yang pernah hidup di dunia.
Adolf Hitler?
Kim Jong Un?
Nah. Kim Taehyung bisa lebih dari itu.
Jadi ketika Taehyung melemparkan cek bertuliskan nominal yang jika diuangkan akan menjadi tumpukan uang itu, ia sudah memutuskan segalanya.
Ia menginginkan sosok cantik itu. Ia ingin memiliki sosok cantik itu dalam genggamannya. Ia ingin mengunci malaikat itu rapat-rapat dalam genggamannya. Seutuhnya, hanya miliknya dan tak ada yang boleh menyentuhnya barang satu ujung kuku pun. Tapi Taehyung bukanlah sosok yang lembut. Ia tak berniat untuk menjaga malaikat itu untuk tetap suci.
Ah, ia hanya ingin menjadi sosok yang merusak kesucian itu. Ia hanya ingin dirinyalah yang menghancurkan kesucian itu. Karena itu Taehyung menjadikannya miliknya. Miliknya dan hanya miliknya.
Malaikat itu memang sulit diatur pada awalnya. Padahal di minggu-minggu pertama malaikat itu selalu diam dan menurut. Terlalu manis hingga Taehyung selalu ingin mengurungnya dengan borgol agar ia tak bisa kemana-mana. Namun suatu hari malaikat itu berubah menjadi sosok menyebalkan yang selalu membangkang, pada hari ketika ia mempertemukan malaikat itu dengan princess-nya.
Jung Eunbi mungkin saja penyebab kenapa sang malaikat menjadi sosok yang sulit sekali diatur. Taehyung bukan orang bodoh hingga tak menyadari bagaimana wajah cantik itu selalu berubah kesal setiap kali ia melihat Taehyung bersama Eunbi. Malaikat itu sedang cemburu dan Taehyung tahu segalanya.
Mau bagaimana lagi?
Jung Eunbi adalah satu-satunya manusia yang ia izinkan masuk ke dalam hidupnya. Taehyung yang membenci keluarganya hanya memiliki Jung Eunbi di sisinya. Ia tak bisa menghilangkan sosok itu dalam hidupnya. Eunbi terlalu berharga dalam hidupnya. Lalu bagaimana dengan Jungkook? Jungkook, sang malaikat yang muncul dalam hidupnya.
Taehyung tak mengerti. Ia suka menghancurkan Jungkook. Melihat bagaimana wajah cantiknya menunjukkan ekspresi yang begitu memacu libido. Bagaimana mata bulat nan indahnya yang terpejam setiap kali Taehyung menghentak dengan keras ke dalamnya. Bagaimana bibir mungilnya yang tipis selalu terbuka dan mengeluarkan desahan-desahan yang selalu memacu pergerakan Taehyung untuk lebih cepat. Juga tentang bagaimana tubuh indah dengan pantat padatnya yang selalu membuat Taehyung menjilat bibirnya yang terasa kering.
Jeon Jungkook adalah sosok yang luar biasa.
Karenanya, ketika ia tahu Jungkook sedang dalam bahaya, Taehyung tak bisa bersikap tenang. Kim Taehyung yang selalu tenang dan bersikap dingin hingga tak ada satu pun yang bisa menebak pergerakannya akhirnya terlihat tidak tenang. Ia marah. Ia benar-benar ingin mengamuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm a Wolf He's a Lion
Fiksi PenggemarSerigala yang kejam sekalipun akan tunduk pada singa sang raja hutan. Begitupun Jungkook, sang berandalan sekolah yang akan selalu tunduk pada Taehyung, sang ketua OSIS di sekolah.