"Aku mau kita udahan"
Suara itu berhasil membuat Panji membeku. Ingin sekali rasanya terisak, bukan karena dia cengeng atau lembek, tetapi karena kata itu terlontar dari mulut gadis yang selama dua tahun ini mengisi hari-harinya. Naya adalah kekasih Panji. Ia bersih keras memutuskan hubungan dengan Panji karena alasan yang menurut Panji tidak masuk akal; Panji terlalu dingin dan tidak romantis seperti kebanyakan cowok pada umumnya. Aneh bukan?
"Alasan kamu sama sekali nggak masuk akal, Nay" sentak Panji.
"Tapi emang itu alasannya Nji. Kamu harus terima" balas Naya sendu.
"Tapi Nay..."
"Kita udah selesai, Nji" potong Naya dengan penuh penekanan sambil berlalu meninggalkan Panji yang masih mematung tidak percaya.
Dadanya terasa sesak mengingat beberapa kenangan yang tiba-tiba terlintas dipikirannya selama dua tahun menjalin hubungan dengan Naya. Naya, gadis yang sejak kecil sudah menjadi sahabatnya. Kenangan manisnya bersama Naya, kini hanya tinggal kenangan seiring berlalunya gadis itu dari hadapannya. tiba-tiba rahangnya mengeras, tangannya terkepal saat melihat Naya memasuki sebuah mobil yang sangat dikenalinya.
***
Hallu salam kenal :)
Ini cerita pertama aku, jadi mohon maaf banget kalo masih banyak kurangnya. Aku nerima banget kritik dan saran dari teman-teman. Makasih juga buat teman-teman yang udah mampir buat baca cerita aku. Aku usahain banget buat fast update cerita ini. Stay tune yaaaw ♥
Btw, yang di mulmed itu visualisasinya Naya. Semoga teman-teman bisa berimajinasi dan dapet feel-nya hihiww
Much love,
Arina
KAMU SEDANG MEMBACA
Bintang Jatuh
Teen Fiction"Kamu tau nggak kenapa aku seneng Bintang? Karena dia nggak pernah redup. Karena dia itu mirip kamu. Sesulit apapun hari yang kamu jalani, kamu nggak pernah ngeluh. Nggak pernah redup. Tetaplah jadi Bintang terang untuk orang-orang disekitarmu." - P...
