Murid Baru (?)

21 2 0
                                    

***

Suasana kantin SMA Negeri 8 setelah terdengar bel istirahat mendadak menjadi ramai. Murid-murid berhamburan keluar kelas menuju ke kedai-kedai yang menjajakan berbagai macam makanan. Suara sorak-sorak siswa-siswi yang memesan dan berlalu lalang sudah menjadi pemandangan yang khas saat istirahat seperti ini. Hal inilah yang menyebabkan Dira sering kali malas menginjakkan kakinya di kantin, sehingga ia lebih senang berada di kelas.

Nadira Aulia, adalah siswi kelas XI yang dikenal sebagai siswi pendiam, pintar dan cantik. Bukan pendiam yang kuper, tapi pendiam dalam arti tidak banyak tingkah. Siswi sederhana tapi tetap terlihat menarik karena banyak kalangan cowok yang naksir.

"Kantin yuk Dir" ajak Ica dengan menampakkan wajah memelasnya karena ia yakin jika tidak demikian pasti Dira akan menolaknya.

"Malas ah Ca pasti rame banget" ucap Dira sambil membenamkan wajahnya ke atas tas yang sudah ia pindahkan ke atas meja yg ia jadikan sebagai bantal. Ya, niatnya adalah ingin tidur sebentar karena ia merasa sedikit pusing.

"Ayolah Dir temenin gue. Lo nggak kasian gue belum sarapan nih gara-gara abang gue bangunnya kesiangan. Ayo." rengek Ica sembari menarik-narik lengan Dira.

"Caaaa baju aku bisa sobek nih. Yaudah yaudah aku temenin." ucap Dira malas namun tak urung bangkit juga dan berjalan menuju kantin.

Sesampainya dikantin, Ica dan Dira mencari sosok Rani dan Vina yang juga teman terdekatnya sewaktu kelas X. Bedanya karena Rani dan Vina mengambil jurusan IPS sehingga mereka terpisah kelas. Rani di XI IPS 1 dan Vina di XI IPS 2, sedangkan Dira dengan Ica berada di kelas XI IPA 2. Walaupun demikian, mereka masih sering bersama saat dikantin atau saat pulang sekolah bareng. Seperti hari ini, Ica dan Dira sudah duduk dikantin bersama dengan Rani dan Vina sambil menyantap pesanan mereka masing-masing.

"Vin, gue denger-denger anak baru pindahan dari Bandung itu masuk kelas lo ya?" tanya Ica sambil mengunyah baksonya.

"Gue denger-denger juga nih Vin, anak baru itu ganteng banget ya? Makin semangat dong lo belajarnya?" sambung Rani menggoda.

"Ohh iya. Dengerin, iya anak baru itu masuk kelas gue. Anaknya emang ganteng, pertama masuk kelas aja cewek-cewek sampai pada nggak kedip gitu. Tapi kayaknya sombong deh soalnya dia kayak nggak peduli gitu sama cewek-cewek dikelas gue yang berusaha nyari simpati ke dia. Tambah lagi nih ya, dia itu jahilnya kebangetan. Baru juga 3 minggu jadi murid baru, udah banyak Guru geleng-geleng kepala sama tingkah dia yang suka kurang kerjaan." jelas Vina panjang lebar.

"Sumpah lo? Jadi pingin liat gue." ucap Ica yang akhirnya mendapat toyoran dikepalanya dari Vina.

"Lo tuh ya, gercep banget kalo masalah cowok." kekeh Rani.

"Dir, lo sakit? Kok diem aja dari tadi?" tanya Rani.

"Enggak. Aku cuma pusing dikit tapi gapapa kok." jawab Dira.

"Oh gitu. Ntar balik bareng kan Dir? Tapi gue piket, jadi lo ke kelas gue dulu nemenin gue piket ya? Lo tau sendiri anak cowok dikelas gue nggak pernah pada piket." ucap Vina panjang lebar.

"Siap komandan." jawab Dira sambil mengangkat tangannya bergaya hormat dan diikuti tawa teman-temannya. Arah rumah Vina dan Dira memang searah, sehingga setiap pulang sekolah mereka selalu menunggu angkot bersama jika orang tua Dira sedang berada diluar kota.

Bel tanda istirahat telah usai pun berbunyi dan mengharuskan murid-muridnya memasuki kelas karena sebentar lagi pelajaran akan segera dimulai. Dira dan Ica berjalan menuju kelasnya di lantai 2. Sedangkan Rani dan Vina menuju kelasnya di lantai 3 karena kelas mereka bersebelahan.

***

Bintang JatuhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang