Part 4

4.8K 154 2
                                    


Boleh minta votenya dulu ga gaessss biar semangat niii 😍
-

----------------------------------------------------------

"I don't need your flowers, just your hours"

~ Jasmine Spears

Suara dering handphone membangunkan Jasmine dari tidur nyenyaknya . Ya, Jasmine sangat pulas tadi malam, rasanya baru sebentar ia memejamkan matanya sebelum handphone-nya berdering lagi seakan akan si penelpon tidak sabar menunggu jawaban dari Jasmine. Dengan malas Jasmine bangun dari tidur dan menatap layar handphonenya, disana tertera nama Vanessa, manager Jasmine .

"Jassie, apa kau tidak lupa jadwal pemotretanmu hari ini?" Tanya Vanessa dari dalam sana tanpa basa basi, membuat Jasmine terkekeh dengan sifat to the point Nessa.

"Tentu saja aku tidak lupa, Nessa. Kau tidak usah repot menjemputku, aku akan kesana dengan Daren-ku" Jawab Jasmine dengan percaya diri .

"Okay aku akan menunggumu di lokasi" balas Nessa yang langsung mematikan panggilannya tanpa menunggu jawaban dari Jasmine.

Jasmine hanya memutar bola matanya dengan kebiasaan Vanessa . Vanessa adalah manager sekaligus sahabatnya sehingga tidak heran ia bisa bersikap tidak sopan seperti itu pada Jasmine. Tanpa banyak pikir, Jasmine langsung menekan angka 2 di handphone-nya yang langsung menghubungkannya dengan Daren-nya itu.

"Daren.." panggil Jasmine

"iya sayang, ada apa ?" jawab Daren diluar sana.

"Kau punya acara penting hari ini?" tanya Jasmine, mengetahui Daren yang hanya diam saja, Jasmine melanjutkan pertanyaannya "Aku ada pemotretan hari ini, apa kau mau mengantarkanku ke lokasi, Daren ?" Jasmine mengernyitkan keningnya mengetahui Daren yang hanya diam saja daritadi seolah sedang berfikir.

"Daren, apa kau masih disana?" lanjut Jasmine lagi.

satu detik. Dua detik. Tiga detik .

"ah ya, maafkan aku Jasmine aku ada pertemuan penting hari ini dengan klien-ku. Kau tau kan aku akan mendapatkan proyek besar dari klien-ku ini, aku berjanji padamu jika aku memenangkan proyek ini aku akan mengajakmu berlibur bersama. Hanya kita berdua." Jawab Daren berusaha meyakinkan Jasmine.

Jasmine sedikit kecewa pada Daren tapi Jasmine segera mengenyahkan perasaan kecewanya itu. Bukannya Jasmine harus percaya dengan Daren-nya ? toh Daren juga mempunyai alasan yang masuk akal, lagi pula ini kan untuk masa depannya juga. Masa depannya bersama Daren . Pikir Jasmine sambil tersenyum pengertian .

"Tidak apa Daren, aku mengerti. Aku bisa membawa mobil sendiri ke lokasi ku ."

"Good girl, I love you Jassie" balas Daren diluar sana yang langsung mematikan panggilannya sama seperti Vanessa, tanpa menunggu jawabannya .

Jasmine sudah terbiasa dengan sikap Daren yang seperti itu akhir-akhir ini, membuat Jasmine tersenyum kecut .

Ada apa dengan Darennya ?

Buru-buru Jasmine mengenyahkan lagi pemikirannya itu . Mungkin Daren memang benar benar sibuk . Dengan berat hati Jasmine meninggalkan tempat tidurnya dan menuju shower.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
You Are A Drug Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang