Part 11

1.2K 47 8
                                    

Melihat itu Jasmine ingin protes pada Jason tapi saat ia baru membuka bibirnya untuk bersuara Jason justru mencumbunya, mentransfer air yang ada di dalam mulutnya ke dalam mulut Jasmine, Jason mencumbunya, mencecapnya, merasakan bibir Jasmine-nya. Panas lidah Jasmine bertemu dengan panasnya nafsu Jason.

Panas bertemu panas dan mereka terbakar .

***

1 bulan berlalu setelah insiden kecelakaan itu. Jason benar-benar merawatnya padahal hasil rontgen di kepalanya tidak ada luka yang serius. Jason sangat over protective saat merawatnya. Bahkan saat Jasmine dinyatakan sehat total oleh dokter ia masih saja mengkhawatirkannya, sampai saat ini pun Jason tidak mengizinkannya mengendarai mobil sendiri. Dasar lelaki itu.

Jasmine memulai aktifitasnya kembali setelah vacuum selama sebulan. Dan disinilah ia. Deburan ombak membasahi kulit mulusnya, sinar matahari di pagi menuju siang hari menerpanya tetapi tidak membuatnya menghentikan sesi pemotretannya.

Jasmine berada di bibir pantai dengan kelihaiannya dalam berpose. Semburan ombak semakin membuatnya seksi dan semakin gila dalam berpose, membuat sang photografer berdecak kagum dan pemilik brand swimsuit itu tidak menyesal menjadikan Jasmine sebagai modelnya.

 Semburan ombak semakin membuatnya seksi dan semakin gila dalam berpose, membuat sang photografer berdecak kagum dan pemilik brand swimsuit itu tidak menyesal menjadikan Jasmine sebagai modelnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sebentar lagi Mrs. Spears, kau sangat mengagumkan." Gumam Tom melanjutkan kelihaiannya dalam memotret. "Yeaah selesai." lanjut sang photografer saat melihat hasil photo Jasmine.

"Ah kau berlebihan, aku hanya menjalankan pekerjaanku sebagai model, Tom." balas Jasmine sambil tersenyum puas dan memakai bathrobenya.

"Kurasa Tom benar, Mrs. Spears." celetuk seorang pria dengan pakaian pantai dan kacamata hitamnya.

Tubuh tinggi tegapnya menghampiri Jasmine, semakin mendekat dan tepat di hadapannya sehingga membuat aroma aftershave pria itu memenuhi indra penciumannya.

Sungguh, siapapun wanita yang berhadapan dengannya pasti akan memujanya. Tentu saja. Mengingat pesona pria itu seperti dewa.

Tapi tidak untuk Jasmine. Ternyata pesona pria itu tidak mempan untuknya. Jasmine hanya mengangkat sebelah alisnya menunggu apa yang akan dilakukan pria itu.

"Hai, Jasmine. Kita bertemu lagi." Sapa pria itu sambil melepas kacamatanya dan mengulurkan lengan kokohnya kepada Jasmine.

Deg.
Jasmine mengernyit, membulatkan bola matanya dan refleks mundur selangkah.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You Are A Drug Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang