Chapter 5

1K 107 6
                                    

"Aku ingin pergi melihat-lihat keseluruhan fetival ini, bagaimana denganmu?" Suara Sakura terdengar memecah keheningan yang sejenak terjadi antara mereka.

"Aku ikut menemanimu," Jawaban Sasuke tentu saja membuat Sakura terkejut.

"Apa maksudmu? Jalanan saat ini dipenuhi dengan lampu dan kau pernah bilang kau tak tahan dengan cahaya lampu terang.."

"Tenang saja, kalau tak melihat cahayanya aku akan baik-baik saja."

"Bagaimana bisa kau begitu yakin? Kau sudah pernah mencobanya?" Tanya Sakura.

"Tidak pernah. Sudahlah, ayo pergi."

"H-hei! Tunggu aku Sasuke!" Seru Sakura sambil berlari kecil meyusul Sasuke yang sudah lebih dulu berjalan.

"Ah, dia menutup mata..." batin Sakura sambil melirik wajah Sasuke yang berjalan di sampingnya.

"Kau tak apa-apa muncul di keramaian?"

"Manusia tak tahu seperti apa wujud roh kegelapan. Mereka juga tak menyangka akan ada roh di tempat terang kan?" Jelas Sasuke dengan tenang.

"Iya juga sih.." tiba-tiba Sakura merasa seseorang menggenggam tangannya membuatnya segera menoleh ke samping.

"Aku tak bisa melihat, tolong pegang tanganku," jelas Sasuke.

"O-oh, baiklah." Sakura merasakan perasaannya berdesir ketika membalas genggaman tangan Sasuke.

"Aku tak tahu apa yang dia pikirkan hingga memilih untuk menemaniku di tempat yang penuh dengan cahaya ini.." batin Sakura seraya menuntun jalan untuk Sasuke.

***

Sakura POV

Bukankah itu Karin nee-san.. Jadi dia ikut festival ini ya.

"Hei kau, dari toko lampu tadi kan?," tanyanya saat pandangannya bertemu denganku.

"Y-ya, selamat siang nee-san, maaf mengganggu," jawabku berusaha sesopan mungkin dan tak membuatnya kesal, namun ia malah mengalihkan pandangannya pada Sasuke yang berada di sebelahku.

"Ah.. kau bawa roh kegelapan?"

A-apa?! Bagaimana bisa dia mengetahuinya?!

"Bu-bukan! Aku.. dia hanya.." selaku kalang kabut namun Karin nee-san hanya terkekeh menanggapiku.

"Tak usah kau sembunyikan. Aku tahu, karena aku juga bergaul dengan roh kegelapan." Jelasnya yang membuatku sangat terkejut.

Jadi tidak hanya aku manusia yang berhubungan dengan roh kegelapan?

"Ini cerita lama, 'dia' muncul karena ingin merampas jiwaku tapi malah berakhir ngobrol denganku. Setiap malam dia pasti datang untuk bicara denganku. Waktu itu aku sakit-sakitan dan sangat menikmati ceritanya. Namun tak lama kemudian dia memberikan lenteranya padaku dan mengatakan jika ia tak lagi membutuhkannya." Aku mendengarkan ceritanya dengan serius. Entahlah, aku hanya sangat penasaran dengan kisahnya.

"Lalu apa yang terjadi?" Tanyaku saat dia terdiam dengan tatapan sendu beberapa saat.

"Dia menghilang." Jawabnya.

"Eh..?"

Kenapa..?

"Ini kisah cinta lama, tapi aku tetap saja merasa kesepian. Kalau saja bisa terkabul, aku ingin jadi pijar lampunya saja saat itu." Jelasnya.

"Aku tahu festival ini untuk mendoakan manusia yang jiwanya dirampas. Tapi aku ingin mengenang roh yang menghilang tanpa mengambil jiwa manusia." Lanjutnya.

Aku tidak mengerti...

Sakura POV End

***

"Apa maksudnya, dia menghilang?" Batin Sakura penasaran. Kini ia dan Sasuke tengah melanjutkan perjalanan untuk berkeliling melihat festival setelah Karin pergi tadi, meninggalkan Sakura yang masih sangat penasaran dengan kisahnya.

"Maaf Sasuke kau pergilah dulu, aku ingin bicara lagi dengan Karin-nee." Ujar Sakura tak sengaja memberikan lenteranya kepada Sasuke kemudian berlari kecil mengejar Karin.

"Sakura! Wuah!" Sasuke segera melemparkan lentera Sakura dari tangannya kemudian menatap horror lentera yang kini tergeletak dengan jarak cukup jauh darinya.

"Dia itu bodoh ya." Gumamnya

.

.

.

"Mungkin Sasuke juga bakal menghilang.. Sial! Aku bahkan memberi lampuku padanya!" Sakura terus berlari hingga tak sadar kini ia mulai memasuki daerah kegelapan.

Tiba-tiba sebuah bayangan hitam muncul di hadapannya membuat Sakura segera menghentikan langkahnya.

"Gawat! Aku memasuki wilayah kegelapan!" Batin Sakura panik saat melihat tangan bayangan hitam itu memanjang ke arahnya.

Tiba-tiba Sakura merasa tubuhnya diangkat seseorang dan tangan bayangan hitam itu ditahan oleh orang itu yang tak lain adalah Sasuke.

"Jangan sentuh mangsaku." Ucap Sasuke dan perlahan bayangan hitam itupun menghilang.

"Kau tak boleh gegabah begini," nasihat Sasuke sambil menurunkan Sakura dari gendongannya.

"Sasuke... Rohnya.."

"Tak apa. Dia sudah menghilang." ucap Sasuke menenangkan.

"Kenapa.. kenapa dia menghilang?" Tanya Sakura.

"Dia melebur dalam kegelapan karena tak bisa mendapat api lampu." Jawab Sasuke.

"Sasuke, kenapa roh kegelapan bisa menghilang?" Tanya Sakura lagi.

"Kami tak bisa hidup tanpa lampu kegelapan. Kami terlahir dari kegelapan, maka saat esensi kami semakin dekat dengan kegelapan kami akan berubah jadi kegelapan." Jelas Sasuke.

Sakura merasa matanya mulai memanas saat dia kembali teringat karena dirinyalah lampu kegelapan Sasuke menghilang.

"Kenapa kau menangis?" Sasuke kaget saat air mata Sakura mulai mengalir perlahan.

"Karena akulah kau kehilangan lampumu.." ujar Sakura.

"Tapi sekarang ada kau bersamaku. Aku tak apa.."

"Aku tak ingin kau menghilang. Aku tak ingin siapapun yang ada di dekatku menghilang!" Seru Sakura membuat Sasuke menariknya ke dalam pelukannya.

"Tidak! Jangan ada yang menghilang lagi..." batin Sakura sendu.

"Aku tak akan menghilang karena ada kau di sini." Bisik Sasuke.

"Aku akan bersamamu... Sampai saatnya aku mengambil jiwamu."

.

.

.

Tbc¤

A/n :
Thanks for reading! Mind to vomment this absurd story? >~<

#SayakaRei

Light In Darkness (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang