Chapter 7

897 100 1
                                    

"Sakura." Panggil Sasori dari kejauhan, terlihat ia berjalan ke arah Sakura sambil membawa sebuah koper berwarna pink besar yang Sakura ketahui adalah miliknya.

"Nii-chan." Gumam Sakura lirih.

"Kau masih belum menjauhinya, ya." Ucap Sasori sambil melirik dingin Sasuke yang berada di sebelah adiknya, kemudian menjatuhkan koper besar itu begitu saja ke atas tanah.

"Tinggalkan kota ini." Ujar Sasori tegas sekaligus dengan tatapan dinginnya.

"Kuberi kau uang untuk pulang ke kampung." Lanjutnya.

"Tunggu, kenapa harus-"

"Mana bisa kubiarkan ada roh kegelapan gentayangan di dekatku?! Harusnya sejak awal aku tak pernah mengundangmu ke sini." Sela Sasori memotong ucapan Sakura yang menatapnya nanar.

"Nii-chan.. kenapa kau membenciku..?" Tanya Sakura lirih sambil menunduk.

"Aku tak membenci-"

"Kau membenciku!" Teriak Sakura menyela Sasori.

"Kau meninggalkan rumah karena tak mau bersamaku, meski aku terus berkata jangan pergi, kau tetap pergi tanpa menoleh. Itu sebabnya saat kuterima suratmu menyuruhku ke sini setelah kematian nenek.. Aku-" ucap Sakura agak tersendat saat dirasanya tenggorokonnya terasa sakit dan sesak.

"Aku merasa sangat senang.." lanjutnya sambil kembali mengangkat kepalanya diiringi air mata yang entah sejak kapan sudah mengalir di pipinya.

"Kenapa kau membenciku? Apa karena aku selalu membuat masalah dan membuatmu susah?" Tanyanya lagi sambil menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya saat air matanya semakin deras mengalir. Tanpa disadarinya saat ini ia tengah berdiri di ujung jalan, jika selangkah saja ia mundur, maka akan langsung terjun ke dalam jurang kegelapan.

"Sakura, aku..." Sasori melangkah maju mendekatinya namun Sakura malah melangkah mundur, tak tahu jika di belakangnya kini adalah jurang, hingga kakinya menginjak udara kosong dan membuat tubuhnya oleng dan jatuh ke bawah.

"Sakura!!" Seru Sasori terkejut.

Sasuke yang sejak tadi masih berada disitu segera mengambil tindakan dengan menangkap tangan Sakura yang menjulur namun saat menyentuh tangan Sakura, tiba-tiba tangannya berubah menjadi bayangan. Hingga tiba-tiba tangan Sasori dengan cepat segera menangkap tangan Sakura dan berusaha menarik kembali tubuh adiknya naik ke atas dengan bantuan pagar besi sebagai tumpuan tubuhnya agar tidak ikut terjatuh.

"Pegang tanganku kuat-kuat Sakura!" Dengan sekuat tenaga, akhirnya Sasori dapat menarik kembali tubuh Sakura, keduanya langsung terduduk dengan napas dan detak jantung yang tidak beraturan karena ketakutan yang sangat besar.

Sakura menunduk di hadapan kakaknya, ia merasa bodoh karena sudah menyusahkan kakaknya lagi. Sakura yakin setelah ini kakaknya benar-benar akan mengusirnya dari kota ini, tapi ia sudah membuat keputusan untuk segera pergi setelah itu agar ia tidak akan menyusahkan siapapun lagi.

"Nii-chan, jika kau benar-benar ingin aku pergi, aku-"

"Aku tak membencimu," Sakura menengadah menatap Sasori tak percaya, ucapannya sungguh sangat tak diduga, Sakura pikir ia akan kembali dibentak atau bahkan ditampar lagi olehnya.

"Setelah orangtua kita meninggal karena kecelakaan, aku merasa harus melindungimu sebagai pengganti orangtua kita. Tapi.. aku takut, karena merasa tak bisa melakukannya sendiri." Jelas Sasori, saat-saat menyakitkan saat dia menyakiti adiknya dulu kembali terulang di ingatannya.

"Aku tak bisa memaafkan diriku. Aku melampiaskan emosiku padamu. Aku meyakinkan diri, tak ada salahnya bersikap dingin padamu... Kau pasti membenciku sekarang kan, Sakura?" Lanjutnya sambil menunduk -tak berani menatap mata adiknya.

Sakura menunduk, terlihat matanya yang sembab menampakkan kekecewaan yang besar, ia kecewa pada Sasori. Namun sedikit paham, Sakura juga mengerti bagaimana perasaan Sasori, jika ia berada di posisi Sasori ia juga akan berpikiran yang sama sepertinya.

"Aku tak membencimu nii-chan." Ujar Sakura sambil menyentuh tangan Sasori yang berada di hadapannya.

"Tapi aku lelaki payah yang tak yakin bisa melindungimu..." ujar Sasori dengan tetap menunduk, tak memperlihatkan ekspresi wajahnya saat ini.

"Tapi kau tetaplah nii-chanku. Kakakku satu-satunya..." Setetes air mengenai punggung tangan Sakura yang sedang menyentuh tangan Sasori.

"Ma..af.. maafkan aku imouto-ku.." Sasori segera memeluk adik satu-satunya erat dan menumpahkan seluruh air mata kekecewaan dan kesedihannya di puncak kepala adiknya.

Sakura menangis terharu, akhirnya ia kembali merasakan hangat dan nyamannya pelukan seorang kakak setelah bertahun-tahun kakaknya tak pernah memeluknya lagi.

Mereka berdua menangis menumpahkan segala beban yang tersimpan selama ini. Hingga melupakan keberadaan Sasuke yang masih berada disana dan sedari tadi menonton drama mengharukan di hadapannya, namun sama sekali tak mempengaruhi dirinya, karena ia tak mengerti rasanya.

Sasuke segera mengalihkan tatapannya setelah mengangkat tangannya yang tadi secara tiba-tiba berubah menjadi bayangan -yang sekarang sudah utuh kembali. Tatapannya kosong dan meredup.

"Aku memang membutuhkan lampu kegelapan."

***

"Ayo pulang." Ajak Sasori sambil mengulurkan tangannya pada Sakura yang masih terduduk di hadapannya. Namun Sakura malah menatap bengong tangan Sasori.

"Kau juga mau pulang, kan?" Sahut Sasori saat melihat Sakura malah terbengong dan tak menyambut uluran tangannya.

"Ah, iya!" Sakura segera menerima uluran tangan Sasori dan Sasori segera menarik tubuh adiknya agar segera berdiri.

"Tapi usir dulu roh kegelapan itu." Ujar Sasori tiba-tiba, seketika Sakura kembali teringat dengan keberadaan Sasuke dan segera melihat sekelilingnya untuk mencari keberadaan Sasuke.

"Loh? Sasuke?!"

.

.

.

Tbc¤

A/n :
Updatenya sih cepet tapi chapternya kependekan, hehe😅 tolong juga dimaapkeun klo adegan sadnya agak absurd dan gak ngefeel, karena kondisi pikiran Saya juga lagi absurd..😷 msh ada yang nunggu kelanjutan cerita inikah? Mungkin sebagian ada yg udah lupa sama alurnya kali yak😂
Tapi Makasih banyak yak yg msh semangat buat vomment cerita ini😇 Semangat kalian adalah semangat Saya juga😗.

Sekian, terima cinta♡.


#SayakaRei

Light In Darkness (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang