"Nona, apa ini pertama kalinya kau ke lamp city?" Tanya seorang kusir pada penumpangnya yang tengah terkagum-kagum dengan kota ini-Sakura.
"Iya, nenekku meninggal, jadi aku ke kota ini untuk menemui kakakku" jawab Sakura.
"Aku sudah pernah dengar kabarnya, di kota ini lampu ada di mana-mana!" Lanjut Sakura antusias.
"Hahaha, itu karena warga kota ini penakut."
"Penakut? Orang kota juga bawa lentera kemana-mana. Kota yang aneh..." batin Sakura.
.
.
."Studio pembuatan lampu? Aku tidak salah tempat kan?" Gumam Sakura sambil mengintip melalui jendela toko lampu di hadapannya tersebut.
"Sakura?" Panggil seseorang membuat Sakura segera menoleh.
"Nii-chan! Lama tak jumpa!" Seru Sakura namun pria yang dipanggilnya kakak tersebut malah memalingkan wajahnya ke arah lain.
"Dia sama sekali tak berubah..." batin Sakura sendu.
"Wah kau adiknya Sasori ya? Pasti capek karena perjalanan jauh kan? Ayo, silahkan masuk" Tiba-tiba seorang gadis berambut pirang keluar dari dalam toko lampu tersebut dan menarik halus lengan Sakura untuk masuk ke dalam.
"Wah.. lampunya banyak sekali!" Ucap Sakura kagum memperhatikan sekeliling toko yang dipenuhi lentera lampu.
"Semuanya kami yang buat lho" Ucap Ino membanggakan diri.
"Hebat, tapi kenapa warna api lentera itu agak aneh ya..." batin Sakura
"Kau suka?" Tanya Ino
"Iya, ini cantik sekali!" Jawab Sakura dengan mata berbinar.
"Kyaa Sasori-kun, adikmu ini manis sekali ya." Pekik Ino sambil memeluk gemas Sakura.
"Ino, kau lupa mengantarkan lampu ke tempat Rika-san" sela Sasori mengalihkan pembicaraan.
"Lho? Memangnya harus diantar hari ini?"
"Hahh kau lupa ya? Kan ada catatannya, harus diantar hari ini"
"Tapi aku sudah ada urusan. Kau saja yang pergi!" Perintah Ino.
"Ck jangan seenaknya, kalau aku pergi, siapa yang jaga tempat ini?"
"A-ano, bagaimana kalau aku saja yang pergi? Aku memang baru saja datang ke sini, tapi kalau ada peta mungkin bisa membantuku." Tanya Sakura menawarkan diri.
"Kau ini ngomong apa-"
"Adik Sasori-kun penolongku!" Pekik Ino girang tanpa sadar telah menyela perkataan Sasori.
"Ino!" Tegur Sasori
"Kenapa, nggak suka? Kau tak mau melepas adikmu pergi sendirian?" Desis Ino, kemudian menarik lengan Sasori menjauh dari Sakura.
"Apa-apaan kau? Bagaimana jika 'itu' muncul? Dia tidak tau apa-apa tentang kota ini" bisik Sasori.
"Tenang saja Sasori-kun, asalkan dia bawa lampu, aku berani jamin 'itu' tak akan muncul." Bisik Ino dengan suara melengkingnya yang bisa sedikit terdengar di telinga Sakura.
"Apa 'itu'?" Batin Sakura bertanya-tanya.
Setelah beberapa menit mereka berbisik-bisik ria, akhirnya Ino kembali sambil membawa sebuah peta kemudian menyodorkannya pada Sakura.
"Ini petanya. Tempatnya tak terlalu jauh darisini, tenang saja kau tak akan nyasar" jelas Ino setelah itu memberikan sebuah lentera juga kepada Sakura.
"Berjanjilah padaku, Sakura-chan. Jangan pernah melepas lentera ini, dan juga jangan pernah mendekati kegelapan, kau mengerti?" Pesan Ino
"B-baiklah" jawab Sakura.
.
.
."Memangnya apa yang ada dalam kegelapan? Orang yang baru datang ke kota ini pasti penasaran" batin Sakura, saat ini ia sedang dalam perjalanan ke lokasi tujuannya.
Tak lama kemudian, dia sudah sampai di lokasi rumah yang terdapat dalam peta, kemudian menyerahkan lentera tersebut pada seorang nenek sang pemilik rumah tersebut.
"Terima kasih, sudah mengantarnya nak. Ayo silahkan masuk, aku akan memberimu lentera pengganti nak, berbahaya jika kau keluar tanpa lentera." Ucap nenek tersebut.
"Ah baiklah." Sakura menginjakkan kakinya ke dalam begitu sang nenek membuka jalan.
"Woahh, di dalam dan di luar ruangan semuanya penuh dengan lampu." Batin Sakura kagum sekaligus heran.
"Ini lenteranya nak"
"I-iya terima kasih nek" ucap Sakura dengan kikuk menerima lentera itu.
"Apa kau ingin tahu kenapa kota ini penuh dengan lampu?" Tanya nenek tersebut tiba-tiba.
"E-eh?"
"Sejak dulu ada roh dalam kegelapan di kota ini, mereka hidup dalam kegelapan. Api 'Lentera Kegelapan' terbuat dari jiwa manusia, kami takut kegelapan karena mereka bisa merampas jiwa kami. Begitu banyak jiwa manusia sudah terampas dan jadi api lentera mereka. Kau juga harus waspada, jangan sampai jiwamu direbut." Jelas nenek tersebut panjang lebar.
"B-baiklah.."
"Oh begitu... Terdengar seperti dongeng anak-anak saja."
.
.
.Tbc¤
Author area :
Happy bestday Uchiha Sasucake-kyun!!! 🎉🎊 (Walopun telat tapi harus tetep diberi selamat dong!)
Gimana dengan chapter ini? Ceritanya aneh ya? (Saya emang doyan bikin cerita aneh, jadi maklum aja) Atau ada yg familiar dgn ceritanya? Soalnya alur ceritanya terinspirasi dari sebuah manga cuman beberapa adegan yang gak terlalu penting dihapus dan beberapa bagian diganti alurnya!
Udah gitu aja sih! Pay pay~~
#SayakaRei
KAMU SEDANG MEMBACA
Light In Darkness (END)
Fanfic(Short Story) Sakura, gadis yatim piatu, datang ke kota tempat kakaknya tinggal. Kota aneh yang penuh dengan lampu, dan warganya yang takut dengan kegelapan. "Jangan pernah dekati kegelapan..." Pesan itu malah membuat Sakura semakin penasaran! Penas...