Chapter 9-Last Chapter

1.2K 100 8
                                    

"Lho rasanya melayang... ini dimana? Sasuke? Sasuke...? Apa yang kau katakan?"


¤Happy Reading¤


"Hah!" Sakura tiba-tiba membuka matanya, ia telah sadar dari pingsannya.

"Kapan aku tertidur?" Tanya Sakura pada dirinya sendiri sambil memegang kepalanya yang sedikit sakit kemudian bangkit duduk.

"Itu hanya mimpi ya?" Gumamnya lagi namun semua peristiwa yang terjadi saat sebelum ia pingsan kembali terulang di ingatannya saat pandangannya melihat sebuah lentera dengan kaca hitamnya yang sudah pecah terletak tak jauh di hadapannya.

"Bukan mimpi..." batinnya kemudian mengambil lentera itu dan memeluknya erat. Tanpa disadari air matanya telah mengalir.

"Lampunya tak ada artinya... Dia tak akan kembali, Sasuke tak akan kembali lagi." Gumamnya.

***

"Sakura agak murung ya?" Tanya Ino pada Sasori di sampingnya yang tengah memperhatikan aura suram di sekitar Sakura yang tengah bersih-bersih.

"Dia sudah begitu sejak tadi pagi," Jawab Sasori acuh tak acuh.

"Permisi...?" Seorang pelanggan datang menyapa dan Sasori segera menghampirinya.

"Ck, giliran seorang gadis cantik yang datang dia langsung cepat tanggap begitu, menyebalkan!" Gumam Ino sambil menatap sebal Sasori yang tengah bercakap ria dengan gadis yang merupakan seorang pelanggan tadi.

"Ck, bagaimana bisa mereka terlihat begitu akrab?" Ino kembali menggumam kesal dan mengalihkan pandangannya ke arah lain, tanpa sengaja ia melihat sebuah lentera dengan kaca hitam yang sudah pecah terletak di atas meja.

"Memangnya kita diminta untuk memperbaiki lampu seperti ini?" Batinnya bertanya sambil menatap lekat lentera itu.

"Aku yang membuat lampu itu," Suara Sakura tiba-tiba menginterupsi membuat Ino segera menoleh ke arahnya.

"Nii-chan sudah membantuku membuatnya, tapi kacanya pecah," jelas Sakura sambil menghindari tatapan Ino.

"Aku tak bisa bilang pada Ino-nee, kalau aku membuat lampu kegelapan. Aku sudah cukup merepotkan nii-chan dan Ino-nee." Batin Sakura merenung.

"Maafkan aku, nee-san," Ujar Sakura tiba-tiba.

"Hm? Soal apa?" Tanya Ino yang sebenarnya tengah kebingungan saat ini.

"Maafkan aku," Sakura menunduk, ia benar-benar merasa menyesal.

"Apa yang kulakukan, memangnya siapa yang ingin kuselamatkan?" Batinnya kembali bertanya, tatapannya menatap sendu lantai di bawahnya.

"Kaca hitam... Ohh begitu," Disisi lain Ino kembali memerhatikan lentera itu dan kemudian manggut-manggut setelah mulai mengerti maksud permintaan maaf Sakura.

"Aku tak akan mengomentari apapun yang kau buat Sakura. Terkadang Sasori juga membuat barang selain lampu," Ucap Ino kemudian berjalan melewati Sakura menuju ke arah rak tempat penyimpanan lampu buatannya.

"Ah, ketahuan ya," batin Sasori yang tanpa disadari mereka juga mendengarkan percakapan mereka sedari tadi.

"Tapi, meskipun orang lain menertawakanmu kau tak usah ingkari dirimu kalau ingin membuat sesuatu, kalau tidak kau tak akan bisa membuat barang bagus," Ucap Ino menasehati sambil menyerahkan sebuah lentera kosong pada Sakura, yang langsung diterima Sakura.

Light In Darkness (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang