10. love you boy🔞

5.9K 257 6
                                    

Disarankan membaca di tempat yang aman.
😂😂

Setelah kejadian tadi mereka semua langsung menuju ruang makan untuk melanjutkan makan malam saat setelah menenangkan rian.

Rian menatap  sang abang dengan raut muka kesal.
Sedangkan roy? dia hanya memutarkan mata malas.

"Apa?"tanya roy sinis ke-pada sang-adik yang dia cintai.

"Haa??masih nanya kenapa?hah?! Kan Abang udah tau, aku takut sama hal yang berbaur hantu. Ini gara² Abang yang kemarin ngajakin nonton horor sih!" ucap rian dengan tatapan tajam dengan muka yang memerah membuat yang disebelahnya adit gemes melihat rian yang begitu imut dimatanya.

"Ya...,mana gue tau. Kalau suara gue seseram yang lo ucap. Dan lagi pula suara maskulin kek gue gak semenyeramin itu kali Rian." kata roy yang melanjutkan makannya, sambil mengedipkan matanya ke sang adik. Membuat Rian dan Adit geli menatap Roy.

"Huh" Rian tak tertarik mengoceh lagi, setelah melihat kedipan menggelikan dari roy.

Adit yang melihat itu makin gemas dengan rian yang bertingkah lucu.

"Udah jangan manyun gitu. Habisin gihh makanannya setelah itu kita jalan"ucap adit sambil mencubit pipi rian gemas.

Rian menatap Adit. "Emang kita mau jalan kemana?"tanya rian sambil melepaskan tangan adit yang mencubit pipinya.

"Em ,ada deh. Makanya cepat makannya"ucap adit melanjutkan makannya sedangkan rian masih ingin tau kemana adit akan membawanya lalu memakan makanannya.

Orang tua rian yaitu  dan  hanya tersenyum melihat tingkah anaknya sesekali menggelengkan kepalanya.

"Udah.ayo!"ucap rian saat setelah menghabiskan makannya dengan terburu-buru.

"astaga! ni anak yah. Habisin dulu tu makanan di mulut." Ucap marah mama rian saat melihat makanan rian yang masih berada dalam mulut rian hinga mulut rian penuh dengan makanan.

Rian cepat-cepat mengunyah dan dibantu oleh air untuk mempercepat dalam proses di mulutnya.

"Pelan pelan dong sayang"ucap adit sambil mengelap sisa makanan yang ada di bawah bibir rian.

Roy yang melihat itu merdecih tak suka.'cih,apa-apaan itu huh! Moga cepat putus!' -batin roy kesal melihat dua orang manusia yang ada di depannya itu.

"Udah habis. Ayo cepetan!"ajak rian dengan menarik tangan adit. Adit hanya tersenyum lalu mengikuti kemauan rian.

"Ma ,pa, bang.kami duluan ya"pamit rian kepada kedua orang tuanya dan abangnya yang masih di meja makan.

"Baik, pangeran" mendengar itu wajah Rian memerah malu. Adit yang melihat perubahan wajah Rian tersenyum kecil.

"Kalau gitu kami pamit pergi dulu pa, mah."
Pamit adit sambil tersenyum kepada mama, papa dan abang rian.

"Yasudah, hati-hati"ucap papa rian.

"Jangan ngebut ya dit, saat bawa rian nya"ucap mama rian.

"Iya mah. dahhh "ucap nya yang sudah ada di luar rumah karna di tarik oleh rian.

Setelah di luar, adit menuju mobilnya yang terparkir di depan rumah Rian. Lalu membuka pintu mobil untuk rian, setelah rian masuk adit pun memutar mobil untuk masuk di tempat kemudi.
"Kenapa kamu buru-buru banget sih sayang"ucap adit sambil mendekat kan badannya ke rian untuk memakaikan sabuk pengaman.

love you boyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang