Clekk..
Mataku tertuju ke arah lain, kenop pintu yang berputar mulai menampakkan penyebabnya."Ok, relaks aja. Dosen pertama. Tarik nafas, aku pasti bisa." Monolog yg cukup umum bukan?
"Selamat pagi semua, perkenalkan nama saya Clarissa, kalian bisa panggil saya Rissa. Hari ini saya belum mulai mengajar, tapi saya ingin kalian memperkenalkan diri satu persatu" Ucap dosen pertama ku ini. Cantik, itulah yang aku pikirkan, rambutnya tergerai lemas dengan kacamata bulat yang sangat cocok dengannya. Entah mengapa wanita secantik ini bisa2nya menjadi dosen, menjadi model pun mungkin dia lah yg tersorot setiap saat Hahaha.
----
"Kita mulai dari bagian terdepan, kamu silahkan maju"
DegDia menunjukku, rasanya INGIN AKU BERTERIAK sekarang juga. Aku memperhatikan sekitarku, terlihat Tian memandangku sejenak.
"Hm.. nama saya Ara, saya adalah mahasiswa yang lolos seleksi bulan lalu. Senang bertemu dengan kalian semua."
"Tunggu, saya rasa, kamu masih muda sekali ya? Berapa umurmu?"
Duh, kenapa harus menanyakan umur sih. Gimana nih? Mereka tak akan percaya bahwa aku adalah mantan murid SMP berumur 14 tahun.
Deg
Deg
Deg"Hei nak, jawab saya" Perintah dosen itu bagaikan mimpi buruk bagiku. Duh, aku harus jujur atau bagaimana???
Tarik nafas dan mulai berbicara
1...2...3.."Saya berumut 14 tahun"
Benar saja, semua mahasiswa mengenyirkan dahinya, yap aku berhasil, berhasil membut semua mata memperhatikanju secara tajam dan intens. Tampak tak percaya. Entahlah, setelah ini aku akan menjadi seorang yg introvert, tak ada yg mau berteman dengan ku lebih tepatnya.
Semua orang berbisik, aku hanya menunduk. Berdoa, biarkan aku duduk ya Tuhaann, rasanya aku ingin tidur dengan selimut dan bantal kesayanganku sajaa.
"Oh ?! 14 tahun?? Mungkin kamu akan menjadi mahasiswa termuda di Universitas ini.. Baiklah, silahkan duduk. Dan selamat, karena kamu memulainya lebih depan dibandingkan teman2 sebayamu. Ikutilah semua bimbingan dengan baik ya. Itu saran saya" Tetap saja, Bu Rissa masih menatapku tak percaya.
Tak peduli, aku hanya akan duduk, mengikuti bimbingan, dan pulang.
----
Tak ku sangka, aku berhasil melewatinya.. hari pertama ini yang cukup sial.. hahahahah...
Semua mahasiswa dengan sigapnya keluar dari kelas, wajah2 raut bahagia tersapu. Sedangkan aku, masih merapikan semua barang2ku.
"Hei Ra, mau makan siang?"
Aku tersentak, mata itu lagi, mata tajam bulat coklat pekat yang menatapku tadi pagi."Oh hm.. iya, kayanya aku, eh gue maksudnya.. gue mau makan di cafe depan kampus aja deh"
'Aish, jadi gagap gini kan, kenapa jadi canggung gini sihh' monolog, LAGI.
"Nah kebetulan, bareng ya.. gue juga mau makan disana."
Tersenyum, hanya itu. Bukankah itu sudah termasuk jawaban? Eh..?!
----
Cafe Brush
"Tian, kita.. hm.. duduk dimana?"
●Iya iya, tau... polos banget kan? W aja greget ama karakter Ara saking polosny -Author wkkw●
"Disana aja, yuk.." Tian menunjuk sofa di ujung sana.
---
"Oh, jadi lo tamatan SMP? Hebat juga ya, salut gue. Eh iya, kita dari tadi udah ngobrol panjang lebar, gue minta kontak lo dong.. apa aja deh, Line, Whatsapp atau nomor lo juga boleh"
Aku mengangguk pelan. Mulai mengotak atik perangkat seluler ku sambil menatap mata itu. Aish, perasaan apa inii, aku terlalu lelah kah? Sampai2 berandai ngawur.
"Ra.. gue tau.. kecepetan sih, tapi entah ya, chemistry lo beda. Gue ngerasa lo tipe gue banget deh. Umur kita beda 4 tahun, gak masalah kan buat lo?"
Brush.. bagaikan sapuan awan biru yg begitu indah. Tapi, bukankah ini terlalu awam?
Deg
Deg
Deg"Tian, tapi.. gue butuh waktu, masih banyak yang perlu kita tau satu sama lain kan?"
Tian menggangguk setuju. Namun tiba2, ia berdiri spontan.. menarik tanganku keluar dari cafe.
Kini, aku benar2 berhadapan dengan mata itu, sangat dekat.
Benar2 dekat."Ra, gue tunggu jawaban lo, kapan aja"
Aku menunduk memejamkan mata. Ini mimpi atau gimana?
'Cup'
Ciuman itu mendarat bergitu saja di bibirku. Singkat; namun mampu membuat ku kaget setengah mati.
Mataku terbelalak, melihat punggungnya mulai hilang di keramaian.Dia..
ChristianNext?
Maaf sempet ilang setahunann.. author sibuk bukan main...Maafkan ya readerss
Jangan lupa comment, vote dan like yaa.. Thx
KAMU SEDANG MEMBACA
I Will Go Now
RomantizmAra, murid SMP berumur 14 tahun yang berhasil lulus dan mendapatkan penawaran kuliah langsung di UI setelah kelulusannya, berawal dari ketidaksengajaannya mengikuti semacam Test untuk masuk ke UI yang ternyata memperoleh nilai tertinggi pada urutan...