Menstruasi (part 2)

1.2K 77 6
                                    

"Miiko, perutmu nggak sakit?"tanya Yuuko perhatian kepada sahabat polos nya itu.

Sedangkan yang ditanya tetap melanjutkan aktivitas nya lagi, meloncat-meloncat dari satu meja ke meja lain dengan suara khas 'katak' seperti anak tk.

"Mmh.. Nggak."jawab Miiko sambil meloncat semangat.

Aneh sekali, padahal Dia baru mendapatkan Menstruasi nya pertama kali. Kenapa kelihatan nya biasa-biasa saja, ya? nggak risih atau yang lainnya seperti perempuan kebanyakan, batin Yuuko bingung.

Mengingat dirinya yang tahun lalu mendapatkan menstruasi pertamanya dengan deg-deg an. Dan menjadi risih ketika memakai pembalut untuk yang pertama kalinya.

"Miiko, kau sudah memasang pembalutmu kan?"Tanya Yuuko lagi.

"Sudah."jawab Miiko.

"Ogawa, biarkan saja dia meloncat seperti itu. Kalau nanti BOCOR, kita tinggal tertawa bersama."celetuk Tappei yang tak jauh dari tempat Yuuko berada.

"Eh? Kejam nya."sungut Miiko sambil menjitak kepala Tappei.

"Lho, Yamada.. Celanamu berdarah?"kejut Yoshida yang baru saja datang dari kantin.

"Ah, bukan apa-apa. Ini nggak sakit kok!"kata Miiko enteng.

"Siapa yang bilang kalau Menstruasi itu sakit?"Seloroh Yuuko geli.

"Eh? Yamada Menstruasi?! Yang benar?!"pekik Yoshida dengan raut muka gembira.

Kalau Yamada sudah dapat, berarti dia sudah beranjak dewasa, kan? Otomatis, dia jadi nggak selugu seperti ini. Dan Dia akan mengetahui perasaan ku sebentar lagi. Batin Yoshida bersorak dalam hati. (*ye iyelah dalam hati, namanya aja membatin. Ya kali nyorak langsung ngomong. Dikira stres baru tahu, tuh>:p) ABAIKAN

"Lho? Wajahmu kenapa?"tanya Miiko bingung melihat gelagat Yoshida.

"Hehehe, nggak apa. Ngomong-ngomong apa perlu aku belikan nasi merah buatmu Yamada?"tawar Yoshida.

"Eh?"Miiko menggaruk rambutnya.

"Aih.. Yoshida perhatian sekali."sorak Nakamura.

"Kyaa.. Romantisnya,"tambah Miho.

Sedangkan Tappei? Dia sedang memalingkan mukanya yang merah menahan gejolak di dadanya.

"Nasi Merah? Apa itu? Bisa dimakan ya?"tanya Miiko dengan garukan dikepala.

Gubraaak..!

"Ah, nggak mungkin Yamada mendapat menstruasi."celetuk Yoshiki.

Semua menoleh kearah Yoshiki.

"Eh? Memangnya Kenapa?"tanya Yuuko memprotes.

"Dia itu terlalu kecil. Tappei, Yoshida.. Kalian tahu sendiri kan kepolosan Yamada?"kata Yoshiki bersikeras.

Tappei dan yoshida menatap miiko yang juga tengah menatap keduanya.

"Menurut analisis ku, Yamada dipastikan belum mendapatkan menstruasi jika dilihat dari segi sifat dan tingkahnya. Jika memang noda merah dicelana nya benar-benar darah, maka bisa kupastikan itu bukan darah menstruasi melainkan suatu penyakit."Jelas Yoshiki sambil membuka buku 'privacy book's' nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 06, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hai, miiko!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang