Chapter 3

5.7K 339 8
                                    

Vote dulu sebelum membaca^^

Ryyca POV

Hah? Mate? Apa itu mate?

Aneh ada apa dengan pria tampan yang sedang memelukku ini? Kenapa dia tiba-tiba memelukku?! Tapi entah kenapa pelukannya membuatku nyaman dan terasa pas di tubuhku.

Hey Ryyca sadarlah! Batinku menjerit memberitahukan bahwa ini salah.

"Tuan aku mohon lepaskan aku" ucap ku dengan berusaha melepaskan rengkuhannya di tubuhku. Bukan nya melepaskan pelukannya di tubuhku malah aku merasakan tubuhnya yang makin memelukku dengan sangat erat.

"Tidak. Aku tidak akan melepaskanmu" suara bariton itu keluar dari bibirnya yang seksi. What?!! Seksi??!! Hei Ryyca sadarlah! Sejak kapan pikiranmu jadi terkontaminsasi seperti ini??!

Tiba-tiba tubuhku rasanya melayang, dan apa-apaan ini??!!

"Hei tuan turunkan aku! Yaaak!" aku memukul punggung pria yang sekarang tengah menggendongku seperti sebuah karung beras. Sepertinya pukulanku tidak berpengaruh terhadap pria ini. Ia memasukkan ku kedalam mobil, dan memasangkanku sabuk pengaman dan segera berjalan menuju kursi kemudi tanpa mengidahkan makianku.

"HEI TUAN!KAU MAU MENCULIKKU??!!" teriakku kearahnya dan menatap horror wajah tampan yang tegah fokus melihat kedepan tanpa merasa terganggu dengan teriakkanku.

Ryyca POV END

Alvian POV

Hah aku sungguh lelah seharian ini, banyak kerjaan di kantor yang mengharuskanku untuk turun tangan. Dan belum masalah para roggue* yang gencar menyerang pack ku. Ah kalian bingung pastinya, aku memang bukan seorang manusia melainkan werewolf, dan aku adalah seorang alpha** .

Saat ini aku tengah dalam perjalanan pulang dari kantorku dengan muka kusut. Pikiranku berkelana kemana-mana karena masalah yang menghampiriku akhir-akhir ini, belum lagi aku masih belum menemukan mate-ku***  diumurku yang sudah 25 tahun ini. Bahkan aku sampai berpikir apakah aku tidak memiliki mate dan akan dijawab dengan makian dari serigala yang berada di tubuhku.

"Hei kau bodoh atau apa? Mana mungkin seorang werewolf apalagi seorang alpha tidak memiliki mate?!" teriak Ray, serigala didalam tubuhku melalui mindlink****

"Huh bisa saja itu terjadi" ucapku dengan datar. Ray sepertinya kesal dan memutuskan mindlink. Sampai saat tiba di lampu merah aku mencium bau yang sangat harum dan memabukkan, seperti campuran strawberry, vanilla dan kayu manis. Tiba-tiba Ray mengaum dengan sangat keras sampai membuat kepalaku mau pecah.

"MATE! MATE KITA DI DEKAT SINI!" teriak Ray.

Deg deg

Jantungku berpacu sangat cepat ketika mendengar perkataan Ray.

"DIMANA? DIMANA MATE KITA??!" tanyaku tidak sabaran kepada Ray.

"Hei alpha bodoh! Kamu ikuti saja bau ini dan cepatlah jangan sampai kita kehilangan mate kita!" maki Ray. Aku segera mengedarkan pandanganku kesegala arah dan mataku menyipit tajam saat melihat seorang gadis mungil yang lengkap memakai seragam dan tengah memeluk dirinya sendiri di halte bus yang berada kurang lebih 5 meter di depanku.

Saat lampu menyala hijau segera aku menacapkan gas dan mengerem dengan cepat saat sudah sampai dihalte bus. Aroma memabukkan itu makin kuat dan membuatky dan serigalaku merasa gila, segera aku membuka pintu mobil dan setengah membanting untuk menutupnya. Tanpa ragu-ragu aku merengkuh gadis mungil tersebut kedalam pelukanku. Aku merasakan tubuh gadis yang tengah kupeluk menegang. Tiba-tiba dia meronta dan meneriakiku tapi aku tidak menggubrisnya dan makin mengeratkan pelukanku. Aku dapat merasakan bahwa tubuhnya sangat dingin, segera dengan sigap aku membopongnya dan memasukannya ke mobilku tanpa memperdulikan teriakkannya.

MY LUNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang