Sebelum baca vote dulu ya💙
"A...agam" ucap Ryyca lirih.
Ya ternyata sekelebat bayangan yang menghantam sosok yang mencekiknya adalah Agam. Agam menoleh kebelakang ia terperanjat, ternyata orang yang ia selamatkan adalah Ryyca yang selama ini ia cari dan khawatirkan.
"B*debah s*alan apa yang kau lakukan?! Kenapa kau ikut campur!!" Maki sosok pucat itu.
Agam yang sebelumnya memandang ke arah Ryyca. Segera mengalihkan pandangannya ke sosok yang ada didepannya.
"Hentikan ulah konyolmu Zeno! Apa yang kau lakukan?!" Ucap Agam dengan nada tinggi. Tersirat amarah yang sangat jelas dalam ucapan Agam.
"Hah! Apa kau tidak liat?! Tentu saja aku sedang mencari mangsa! Dan saat aku sudah mendapatkan mangsaku, kau menggangguku BRENGSEK!" Maki Zeno.
"Kau ingin mati dibunuh oleh para tetua?!" Teriak Agam
"Cih! Aku tidak peduli omong kosong mereka! Kau menyingkir! Kalau tidak aku akan menghabisimu!" Zeno sangat marah, terlihat dari sorotan matanya.
Disamping pertengkaran dua makhluk tampan itu, Ryyca terlihat bingung dan takut. Dia tidak tau apa maksud perkataan dua orang yang sekarang beradu mulut dihadapannya. Ryyca bersumpah, baru kali ini dia melihat Agam tetapi seperti tidak mengenalinya, mata yang hangat milik Agam,digantikan dengan mata hitam tajam. Badan Ryyca menggigil ketakutan.
Agam sadar sekali, sosok mungil yang ada dibelakang nya sangat ketakutan, beberapa hari dia kalut dan frustasi mencari Ryyca. Dan entah bagaimana dia bisa menemukan Ryyca walau dalam kondisi yang sangat ia hindari. Agam segera memfokuskan pikiran dan perhatian nya lagi ke sosok yang berada di depannya. Zeno merupakan sahabat nya, ya Zeno merupakan sahabatnya sesama vampir. Semua ini gara-gara Zeno meminum darah yang tidak sengaja dicampurkan ke dalam minumannya sehingga membuat dia seperti ini vampir haus darah. Agam harus segera menemukan pelakunya. Sekarang yang dia butuhkan adalah menyuntikkan obat yang dirancang khusus untuk meredam kaum vampir ketika mengalami haus darah, tanpa menyakiti Zeno.
Tiba-tiba Zeno melesat menyerang Agam dengan kukunya yang panjang dan tajam . Darah segar mengucur dari bahu kiri Agam. Agam meringis,memang vampir sangat mudah menyembuhkan luka tetapi berbeda ketika luka itu didapat dari sesama vampir. Zeno terlihat menyeringai puas dan menyerang Agam lagi. Agam segera menghindar, dia berpikir harus menemukan celah dan segera menyuntikkan obat ke Zeno.
Ryyca menjerit ketika tubuh Agam terpental jauh dan menabrak beberapa pohon dan terlihat darah mengalir dari tubuh Agam. Ringisan kesakitan terlihat jelas dari raut wajah Agam. Ryyca menangis, bagaimanapun dia harus menyelamatkan Agam. Dia tidak mau Agam terbunuh karena makhluk yang entah apa di depannya ini. Rycca berdiri, ia mengambil patahan kayu yang berada di sampingnya. Ryyca berlari dan berniat memukul sosok yang sudah berada tepat didepannya.....
Brakkk
Belum sempat Ryyca memukul Zeno, Zeno berbalik dan mencekik serta mendorong Ryyca hingga tubuh Ryyca terbentur pohon.
"Uhukk.... Rycca terbatuk dengan disertai darah. Dia meringis kesakitan,punggungnya bahkan terasa remuk karena terbentur kencang sekali dan bahka dia tidak bisa bernafas karena cekikan yang sangat kuat oleh Zeno. Ryyca menangis, pasrah. Ya dia pasrah, dia rela kalau akhirnya hidupnya berakhir disini yang terpenting dia mati tidak dengan penyesalan karena tidak berbuat apa-apa untuk sahabatnya. Zeno mencekik Ryyca semakin keras, dia berniat membunuh Ryyca terlebih dahulu sebelum menghisap habis darahnya. Tubuh Ryyca makin lemas, matanya mulai menutup dadanya semakin tidak karuan dia mulai kehabisan udara, dia menyempatkan memandang kearah belakang Zeno. Tepat disana Agam memandang Ryyca dengan tatapan yang sulit diartikan. Tubuh Ryyca mulai melemas, nafasnya terdengar makin lemah, mata Ryyca mulai terpejam satu air mata lolos dari matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LUNA
WerewolfKetika hati yang selalu tersakiti dan mulai rapuh karena luka dari semua orang, dengan ajaib sang penawar muncul dan menyembuhkan semua luka yang dideritanya. Namun tak berhenti disitu, semakin lama semakin banyak luka di hatinya seiring waktu yang...