#9

536 34 2
                                    

Jika hari bisa di hitung oleh jari, bisakah kau menjawab pertanyaanku butuh berapa hari agar jari kita bisa saling bertautan. Butuh berapa hari supaya kau percaya bahwa aku hanya ingin melihatmu dan tidak dengan yang lain, butuh berapa hari hingga kau akan mempercayai hati mu kembali padaku.

Kalian tau apa hal  yang aku sesali saat ini, kebodohan ku yang begitu mudah menjadikan mu satu-satunya nama yang tertulis di hati dan pikiranku hingga sulit untuk ku hapus.

STory

" kau baik-baik saja? "
" Arghhh , , ," bukan menjawab Tzuyu gadis cantik itu malah mengacak rambutnya dan menelungkupkan wajahnya di balik kedua tanganya, caeyoung hanya menggeleng pelan tidak biasanya tzuyu bersikap seperti ini, ' Ah benar dia bersikap seperti ini setelah bicara dengan jimin tadi pagi, sebenarnya apa yang mereka bicarakan, apa dia mengatakan sesuatu yang aneh dan kenapa juga mereka harus bicara secara diam-diam seperti itu ahh aku harus bertanya padanya langsung batin caeyoung.'

"Kemana anak itu pergi, di kantin tidak ada, di ruang osis tidak ada, di lapang juga tidak ada apa mungkin dia ketoilet?"

" permisi sunbaenim"

"Ah ne ada apa caeyoung-sii? "

"Kau tau namaku? .... Ketiga pria tersebut tersenyum salah satunya menunjuk name tag di baju nya... Ahh aku lupa, aku hanya ingin bertanya apa kau melihat park jimin?"

" Ah jimin aku rasa tadi dia bersama taehyung kearah sana,"  jawabnya pria yang bernama Seo joon

"Kenapa memang,  apa ada sesuatu" timpal pria ber name tag woo hyun jin

" tidak, tidak ada apa-apa kalau begitu terimakasih aku duluan sunbae"

…………………

" Oi Park Jimin, " jimin yang merasa namanya di panggil menoleh kebelakang asal suara tersebut. Caeyoung sedikit berlari kecil kearahnya
" kau, ada yang ingin aku tanyakan padamu" mata laki-laki itu menyipit, caeyoung sedikit terengah-engah taehyung melihat ekspresi wajah keduanya bergantian.
" Apa Yang tadi kau………" ucapanya terpotong kala tzuyu menarik dan menyeret paksa jimin tanpa aba-aba dari arah belakang.
" Heol daebak" tatapanya menatap kearah jimin dan tzuyu pergi gadis itu kemudian mendengus kesal dan mengalihkan pandangannya pada taehyung
"Apa, kenapa kau menatap Ku seperti itu" caeyoung mendekat kearah taehyung berdiri tanpa melepas tatapanya bukan tatapan memuja tapi tatapan mengintimidasi " kau,  tau sesatu yang mereka bahaskan Kim Taehyung-sii"
"Aku.... " tunjuknya pada diri sendiri

………………………………

" ada apa, kau mau protes, seharusnya kau tidak menyeretku seperti anak berandal, itu sedikit berlebihan orang-orang melihatnya kau tak ingin ada berita aneh-aneh tentang kita kan"  goda jimin disela-sela ceramah tak pentingnya itu.
" aku tak perduli,  iya aku mau protes aku tidak mau melakukanya" gadis itu berucap sambil menatap tajam kearah jimin.
"Kau sudah tau konsekuensinya jika menolak" jimin tersenyum melihat raut wajah gadis sekaligus sahabatnya itu.
" tapi aku tak bisa park jimin"
" tapi aku Yang mau kau melakukanya, bagaimana "
"kali ini sajaaa,,, aku akan melakukan apapun yang kau suruh asal jangan melakukan hal konyol itu ya ya ya" rengek gadis itu dengan wajah memelas dan tangan yang saling bergesekan tanda memohon sudah habis akal untuk bernego dengan jimin laki-laki itu terlalu keras kepala untuk ia kalahkan padahal biasanya Tzuyu dengan mudah mematahkan perkataan orang lain dari tidak menjadi iya dan sebaliknya apa Ini Yang dinamakan karma.
" keputusan ku masih sama, kau dan dia.  . . ." kening gadis itu berkerut bingung tentu saja, kemudian dia berbalik mengikuti arah jari jimin ' Oh Tuhan, Jungkook, Sejak kapan dia berdiri disana ? apa dia mendengar ucapanku tadi??? Ini benar-benar memalukan, Kenapa hari ini begitu banyak kejutan yang kau berikan Tuhan' batinya berteriak kemudian gadis itu mengalihkan padanganya kembali kearah jimin yang tersenyum tipis
" dan aku yakin kalian akan tetap memainkanya suka atau tidak, chaaa sekarang sudah jelaskan jadi kalian berdua sudah setuju, sudah tidak ada lagi yang ingin kau bicarakan kalau begitu aku pergi dulu" jimin melewati tzuyu dan berhenti sejenak menoleh kebelakang
" kalian harus mulai latihan hari ini,  tak banyak waktu tersisa karna ujian sebentar lagi, dan semangatt "  ucapnya laki-laki bermarga park itu dengan wajah cerah secerah awan itu kemudian dia mulai berjalan dan menepuk pundak jungkook lagi-lagi jimin  tersenyum sebelum pergi.  Sebenarnya bukan hanya tzuyu jungkook pun sama dia ingin protes  namun kata dan ucapan di tendang jauh oleh jimin menyisakan kata IYA.

High School Love SeriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang