[11] Takdir

6.5K 274 1
                                    

"Lepaskanlah, maka esok lusa, jika ia cinta sejatimu, dia pasti akan kembali dengan cara mengagumkan. Ada saja takdir hebat yang tercipta untuk kita. Jika dia tidak kembali, maka sederhana jadinya, itu bukan cinta sejatimu"

🍃🍃🍃


Nindy POV

Takdir? mungkin memang seperti ini garis tangan Allah swt. dalam mengatur jodohku. Memang ini jalan cerita cintaku. Huft.

Malangnya nasib cintaku ini
Mengharapkan mantan kekasih kembali
Menunggu sesuatu yang tidak pasti
Memuja dia yang entah kemana ia pergi

Setelah lama penantian, dia benar benar kembali
Tetapi dengan seorang istri
Seseorang yang sangat aku kenali
Tidak lain dan tidak bukan, adalah sahabatku sendiri

Entah mengapa aku seperti masih tidak rela Nando bersama yang lain. Aku masih mencintainya, Aku masih sangat menyayanginya. Aku tak bisa mengelak. Bibirku memang bisa berdusta. Tapi, hati ku tak bisa berdusta. Hatiku tak sejalan dengan apa yang aku ucapkan.

Aku bisa bilang, kalau aku sudah tidak mencintai Nando, bahkan membencinya. Tapi, semua ujaran itu di tepis oleh kata hatiku.

Lalu, ditengah ke gundahan hati. Datang seseorang yang mencoba untuk mengganti tahta Nando di hati. Apakah aku bisa menerima dan membuka hati selain untuk Nando?

Selama ini, bertahun tahun. Status single terus menyemat pada diriku. Itu semua karna kamu Nando. Aku selalu menunggumu.

Aku mencoba membuka hati ini untuk pria lain, tapi aku tak bisa. Tolong ajarkan aku, ajarkan aku bagaimana caranya kamu melupakan aku sebegitu mudahnya? aku pun ingin bahagia walaupun bukan sama kamu Nan:'

Sekarang, Nicky sudah mengajak ku untuk menjalani proses ta'aruf. Sepertinya dia sudah benar benar berubah.

Tutur katanya menjadi sopan, dia juga menundukkan pandangan, selalu memakai peci kemanapun ia pergi, dan tak pernah meninggalkan shalat.

Itu sih kata bunda, heuheu. Karena semenjak kejadian aku menendangnya, aku tidak pernah melihatnya lagi. Kata bunda, Nicky memang sengaja tidak mau menemuiku, dan ingin kembali saat ia benar benar berubah. Mungkin dia benar benar ingin berubah dan memerlukan proses yang lama.

Astaghfirullaah, aku tidak sanggup menahan beban semua ini sendiri. Lebih baik aku kerumahnya Nida dan curhat sama dia.

🍃🍃🍃

"Assalamu'alaikum Nida?" aku mengetuk pintu rumah Nida. Semoga saja bukan Nando yang membukakan pintu. Bisa bisa aku kesandung lagi:v

Terlihat ada yang membukakan pintu tanpa suara.

Astaghfir, benar saja. Nando lagi yang membukakan pintu:(

"Wa'alaikumsalaam, eh Nindy. Cari Nida ya? ayo silahkan masuk. Biar ku panggilkan Nida nya dulu" katanya sambil mempersilahkan aku masuk dengan memasang wajah yang sangat manis.

"Aku tunggu Nida diluar saja" sahutku sambil terus menatap lantai.

"Lho kenapa? yasudah aku panggil Nida nya dulu ya... Duduk dulu di kursi depang, jangan kemana mana lho hehe" candanya.

"I... iya..." aku langsung berbalik badan dan menghampiri kursi yang di maksud oleh Nando.

Gedebuggg!!!

ppffftttt. Ya Allah, tersandung meja. Tapi, kali ini yang tersandung bukan aku. Melainkan Nando. Aku langsung mengapitkan kedua bibir ku agar tak terbuka menahan tertawa.

Takdir & CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang