"Senantiasa ujian selalu menimpa mukmin, sampai ia berjumpa dengan Allah swt. tanpa membawa dosa"
(HR. Ahmad)🍃🍃🍃
Tubuh semampai wanita tadi kini sedang terbaring juga. Ini adalah hari ke tiga mereka di rawat.
Bunda di rawat di lantai 3 sama dengan Nindy, Melihat dua wanita yang di sayangi terkujur lemah tak berdaya membuat Nando sangat sangat sangat khawatir.
Kini Nando sedang berada di ruang rawat Nindy dan bunda, wanita itu sangat terpukul. Apalagi, Nada sudah di bawa oleh nenek dan kakeknya kemarin.
Wajah nya sangat pucat, tak ada senyum ceria di wajahnya. Tatapan matanya kosong, Sesekali Nindy menangis. Memang, saat ini musibah telah menimpa Nindy lagi dan lagi.
Nada sudah tak lagi bersamanya, bunda sedang di rawat dan koma selama 2 hari. Tapi alhamdulillaah, bunda kini sudah sadar dari koma nya dan sedang di rawat di ruang inap kelas 2 bersama Nindy.
🍃🍃🍃
Nando POV
Malam ini terasa begitu dingin, hembusan hembusan angin menerpa tubuh ini tanpa permisi, padahal AC di ruangan Nindy dan Bunda sudah di matikan.
Aku berpikir keras, Apa yang harus ku lakukan? saat itu aku sudah ke ruang dokter, dan dokter memberi diagnosa kepada Bunda.
Ternyata, bunda mengidap penyakit yang sangat cukup serius, yaitu Gagal ginjal stadium 3. Dan komplikasi Jantung.
Ya, stadium 3. Gagal ginjal stadium 3, terjadi penurunan fungsi ginjal tapi masih sedang. Aku sudah cukup fasih dalam hal ini. Tentu, karena aku merupakan tenaga kesehatan.
Setelah mengetahui Nindy dirawat juga, bundapun meminta di rawat satu ruangan dengan Nindy. Dia ingin berdekatan dengan Nindy, khawatir katanya.
Hanya aku dan bunda yang mengetahui hal ini. Nindy kami biarkan tidak mengetahuinya. Cukup aku tersiksa melihat keadaan Nindy sekarang terkujur lemah tak berdaya, itu karena melihat bundanya pingsan kemudian koma dan di rawat di Rumah Sakit. Apa lagi jika Nindy tau kalau bundanya itu mengidap penyakit yang cukup sangat serius?
Astahgfirullaahal'adziim... Apa yang harus hamba lakukan yaAllah:'
Aku segera ke musholla yang di sediakan Rumah Sakit ini, mengambil air wudhu. Entah kenapa, saat aku mengambil wudhu, air terasa dingin hingga menusuk pori pori yang mengalir di tubuh ini terasa membuatku begitu nyaman dan segar. Suasana musholla tidak begitu dingin, dan tidak juga panas. Bisa di bilang sejuk dan damai.
Aku lihat, jam sudah menunjukkan arah ke angka 10. Lebih tepatnya jam 10:15. Astaghfir aku belum shalat Isya Lebih baik aku tunaikan shalat isya disini. Hatiku terasa begitu damai, dan tenang. Mencurahkan segala penat ku kepada Allah swt. Terisak dan Mengeluarkan airmata ku sebanyak banyaknya hanya di hadapan Allah swt. Menengadahkan tangan bermustajab kepada Allah swt., karena tidak ada tempat meminta dan bergantung selain Allah swt.
Selesai shalat, ku pijat pijat bagian pelipis dan kening ku. Mataku terasa sangat berat, sepertinya kedua mata ini meminta haknya untuk terpejam sejenak meluapkan masalah yang bertumpuk dikepala.
Aku terbangun, melihat ke arah jam.
Astaghfirullah, sudah jam 00:00
Aku melupakan bunda dan Nindy!
Musholla ini terlihat sangat sepi dengan hawanya yang selalu sejuk. Terlihat dua orang pria sebaya dengan ku, mungkin mereka juga sedang menunggu keluarganya dan beristirahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir & Cinta
Spiritual[LENGKAP - BELUM DI REVISI] (Rohani - Romantis) "Kau adalah cinta pertama, dan terakhirku" Nindy. "Kau memang cinta pertamaku, namun kau bukan yang kedua, bukan pula yang ketiga. Tapi, kau adalah cinta terakhirku" Nando. 🍃🍃🍃 Pernah menjalani hubu...