Takdir & Cinta

[34] Ektra part #Nelda's story

Part ini berkisah singkat ttg masa lalu Nelda.

Yang membaca bagian part 10 & part 13 dengan seksama. Pasti bakalan nyambung dengan part ini💛

(Ingat Nelda kan? Nelda istrinya Nicky. Dan, masih ingat Nanu gak? Nanu itu sahabat Nicky waktu SMA).

*yg bercetak miring itu flashback ya.

Semoga sukak💛

🍃🍃🍃

Nelda's POV.

"Nanu, apa maksud lo?"

"Gue suka sama lo! peduli setan lo pacar sahabat gue!"

Nanu terus menggenggam tangan ku dengan sangat erat.

"Maaf Nanu. Perasaan gak sebercanda itu"

Aku melepaskan genggaman tangannya. Ada bekas merah berbentuk telapak tangan di tanganku.

Jadi, itu adalah kalimat awal Nanu menyatakan perasaannya padaku. Tapi, saat itu aku menolaknya. Karena saat itu sudah memiliki seorang pacar, yang bernama Nicky.

"Gue rela Nel, gue rela jadi pacar gelap lo! Gue rela jadi yang kedua! Asal lo mau jadi cewek gue! please Nel!"

Gak waras nih anak, umpatku.

Aku langsung bergegas lari ke dalam kelas. Saat itu, waktu masih pagi. Jadi sekolahpun masih sepi, di kelas ku pun hanya ada aku yang baru datang.

"Lo bakalan nyesel Nel karena udah nolak gue!"

Lo yang nyesel karena udah khianati sahabat lo sendiri, Nanu. Benakku.

Aku langsung duduk di kursi ku. Kelas masih sangat sepi, aku sangat takut kalau Nanu ngikutin sampai ke dalam kelas. Untung saja kelasku dan kelasnya berbeda.

Tak selang beberapa menit kemudian. Banyak siswa dan siswi berdatangan. Huft. Syukurlah.

Mataku berkeliling mencari keberadaan si orang gak waras itu. Kemana dia? syukurlah sudah gak ada.

Aku menundukkan kepala dan menyandarkannya ke atas meja. Mata ku kupejamkan dan kedua lenganku ku lekuk untuk menaruh kepalaku. Kalimat tanyapun bertebaran dalam benakku. Ada apa dengan Nanu? kenapa ia mendadak menjadi seperti itu? bukankah ia sahabat Nicky? dan bukankah hubungan pertemanan kami cukup baik saat ini? mengapa ia ingin merusaknya dengan hal ini?

Aaarrrggghhh!!!.

Oh my God.

GUE TERIAK DIKELAS.

Ah. Gak apa, itu sudah biasa. Mereka pun sudah terbiasa dengan sikapku yang terkadang tak senonoh.

Saat masa SMA. Aku ini memang adalah siswi yang gak karuan. Kalau kata orang orang, aku ini bisa di sebut sebagai bad girl.

Semua tatapan mata mengarah padaku sekarang. Aku balas tatapan mereka dengan tatapan yang lebih tajam. Mereka pun mengalihkan pandangannya dan ada yang berpura pura tidak merasa.

Deg.

Tiba tiba ada seseorang yang menepuk pundakku dari belakang.

Spontan aku langsung membalikkan tubuhku.

Oh my God.

My handsome boyfriend.

Nicky Zulfikar. Adalah seorang pria yang ada di lubuk hatiku semasa SMA. Pria yang memiliki tahta, memiliki posisi penting dalam hidupku. Dahulu, ia adalah segala galanya bagiku. Karena itu, semuanya yang bisa ku berikan padanya, maka akan ku berikan tanpa ia minta sekalipun.