Duapuluh Satu

5.1K 282 20
                                    

Pagi ini kelas XI MIPA 2  sudah ribut untuk mempersiapkan ulangan kimia yang akan diadakan pada jam pertama.

"Woyy Inah liat contekan lo" teriak salah satu cowok

"Nama gue Hani goblok"

"Darin gue nanti nyontek yak. Kalok gue kode lo harus nengok ok" itu suara Lala

"Ngodenya gimana" tanya Darin

"Rin kita telepati ya. Kita kan sehati" kata Yudis teman satu kelas Darin

"Siapa yang sehati sama bini gue" kata Devan yang memasuki kelas Darin

"Mampos suamik lo dateng rin" kata Rara mendekat

"Woy siapa yang sehati sama bini gue" teriak Devan lagi.

Kelas pun hening. Dan Darin pun langsung berlari menghampiri Devan yang masih didepan pintu.

"Jangan bikin malu" Darin menarik tangan Devan menjauh dari kelasnya

"Kalok mau ke KUA itu jalannya beriringan bukan lo depan gue belakang" kata Devan yang membuat langkah Darin terhenti.

"KUA ndasmu"

"Terus mau kemana"

"Bawa lo pergi jauh jauh dari kelas gue"

"Gue gak bisa jauh jauh dari lo. Ntar kalok gue kangen gimana dong. Btw tangan gue enak banget ya dipegang ampek gak dilepas" Darin pun melepas genggamnya kasar.

"Lo ngapain sih tadi teriak teriak kek gitu. Malu maluin gue tau"

"Jangan marah dong beb. Ya itu si Juki bikin gue cemburu" Devan mendekat

"Namanya Yudis Dev" ucap Darin lelah

"Gue cuma gak mau ada yang godain lo" Devan memegang tangan Darin

"Lo kan cuma punya gue" bisik Devan di telinga Darin.

"Gue pergi dulu ya inces. Bilangin tuh sama Ronaldo jangan godain pacar gue lagi"

"Yudis Dev bukan Ronaldo"

"Sama aja" sela Devan

"Sama dari mana"

"Sama sama nama anak orang. Dah gue pergi dulu. Bye bye inces"  Devan pergi menjauh dari pandangan Darin yang masih setia melihat punggung Devan yang semakin menjauh.

"Bego gue belom bikin contekan" Darin menepuk dahinya dan segera berlari ke kelasnya.

•••••

Devan yang baru sampai di tempat tongkrong segera duduk disamping Raka dan mengambil sebatang rokok milih Raka.

"Suntuk banget tuh muka. Katanya habis ketemu bini" ejek Raka yang sebenarnya khawatir karena Devan masih melanjutkan hobi merokoknya.

"Lagi banyak pikiran aja" Devan menyenderkan kepalanya

"Lo tuh bisa cerita ke gue kalok ada masalah siapa tau gue bisa bantu. Biar gue tuh berguna dikit sebagai sahabat lo" Raka menepuk bahu Devan berusaha meyakinkan nya

"Lo bantuin gue doa aja " kata Devan diringi tawa lirihnya.

"Tumben lo sendiri. Pada kemana?" tanya Devan setelah beberapa saat hening

"Si pak haji lagi taaruf di Bogor. Kalok si manusia micin lagi bikin caption ig"

"Lah pak haji di jodohin?"

DEVARINATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang