Mean

3.8K 622 80
                                    


Karena kalian pelit aku juga pelit update.haha.....



"....Jadi menurutku kalian harus berkerjasama....."

"Aku?" yoongi menatap sinis pada Jungkook. "Dengannya?"

Jimin menatap penuh harap lalu mengangguk.

"No." ucap Yoongi santai. "Not in a billion years." lanjutnya semudah menghembuskan asap rokoknya.

Jungkook mendengus.Yoongi marah padanya,dia tahu itu. Dari kemarin sikapnya masih jauh dari kata ramah,apalagi saat tahu kedua teman dan anggota ganknya di buat babak belur oleh murid Housen.

"Please,Yoon. Dua akan lebih baik daripada membiarkan Jungkook menyelesaikan ini sendiri." mohon Jimin.

"Hei!! Hei!! Aku tidak selemah itu tahu." salak Jungkook tak terima.Kata-kata jimin terkesan melukai harga dirinya. "Lagipula aku tinggal mengumpulkan murid yang lainnya dan menghajar pantat murid Housen satu-satu." lanjutnya percaya diri,meraih rokok disela jari yoongi dan mencoba menghisapnya tapi yang ada malah jungkook tersedak terbatuk.Gagal keren.

Yoongi memutar bola matanya malas sedangkan Jimin mengelus dada.
"See,bedebah kecil ini bilang dia bisa menanganinya,Jim. Jadi biarkan saja." merebut rokoknya lagi dari tangan Jungkook.

Kalian tahu perasaan Jimin saat ini? Kesal. Heran,mengapa membuat mereka akur untuk sebentar saja susah sekali. Yang satu egois dan yang satunya kekanakan sekali. Tapi anehnya mereka saling menyukai satu sama lain,hanya saja kalau disuruh akur susahnya minta ampun. Jimin jadi pusing pala anabelle.

"Kau kan tahu Jungkook itu musuh sejuta umat di bangtan." kesal Jimin. Jungkook melotot tak terima.

"Hei......humph...."

Sebelum kelinci buntal itu mengoceh Jimin menjejalkan satu gulung kimbab ke mulutnya. "Kau tahu berapa banyak orang yang kau hajar,huh? Benar mereka takut padamu,tapi mereka tak punya rasa respect sekalipun padamu karena tingkah barbarmu. Sedangkan Yoongi,dia ditakuti karena sebagian besar murid Bangtan segan padanya. Dia tidak akan asal menghajar orang seperti dirimu." Omel Jimin. "Kalau kau meminta bantuan pada mereka yang ada mereka akan menolak.Paham?"

Jungkook berdecih sebal. "Kalau begitu aku dan anggota gankku akan maju sendiri."

Jimin mengusak rambutnya frustasi. "Itu sama saja dengan bunuh diri,tolol."

Yoongi mengangkat tangannya memberi tanda pada Jimin untuk berhenti mengomel. "Biarkan saja dia,lagipula aku tidak ingin temanku terluka lagi.Jadi biarkan dia menyelesaikan masalahnya sendiri." ucap Yoongi.

Jungkook sebal.Jadi Yoongi hanya perduli pada temannya,begitu? Lalu bagaimana kalau dia yang terluka.
"Kalau aku yang terluka kau tidak perduli,begitu?"

Yoongi mengangkat bahu. "Itu kan masalahmu,kau yang membuat masalah dan aku ingin kau bertanggung jawab. Bukankah seperti itu sikap laki-laki sejati?" jawab Yoongi.

Jungkook menggeram kesal. Yoongi ini benar-benar tidak peka sekali. Lalu apa arti cium-cium kemarin? Jungkook merasa diberi harapan palsu. Hatinya sakit. Tapi tetap cinta. Duh,bagaimana sih hatinya ini. Benci tapi amat cinta. Kalau tidak cinta mungkin Yoongi sudah habis di hajarnya.

"Baiklah." jungkook berdiri gusar. "Aku akan membuktikan padamu kalau aku tidak selemah yang kau kira.Lihat saja nanti." Jungkook beranjak pergi dengan langkah gusar. Kentara sekali kalau sedang kesal.

Yoongi tersenyum kecil.

"Yoon,kau yakin mau seperti itu terus padanya? Kasihan Jungkook." kata Jimin.

BAD meet EVIL s2 (KookGa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang