Housen's

3.2K 504 130
                                    

A-yooooo.....!!











"Kakakku sudah lama mati,yang kau lakukan hanya sia-sia belaka.Kalian semua konyol."

Brakk!!

Zico menendang bangku didepannya keras hingga orang yang duduk di atasnya terjungkal,tapi zico tak perduli. Menatap kesal pada pemuda yang sedang berdiri congkak dihadapannya.

"Yakk!! Kau pikir mentang-mentang kau adiknya Heechul kau bisa berkata sesuka hatimu?" Zico meraih kerah baju Myungsoo tapi si pemuda itu tak gentar sedikitpun.

"Hei!! Sudahlah. Zico turunkan tanganmu. Simpan tenagamu,dude." Yong guk menginterupsi.Zico melepaskan cengkramannya dengan gusar,mendengus kesal setelahnya.

Yongguk ganti menatap Myungsoo dan menopang kakinya di atas meja kelas dengan angkuh. "Bila kau menolak bergabung aku tak masalah. Kau cukup duduk manis dan menonton kami saja." katanya santai.

Myungsoo berdecih,ketara sekali muak. "Aku menghormatimu sebagai sahabat baik kakakku,tapi aku yakin kakakku tak akan senang dengan apa yang kau lakukan. Dia sudah pergi dengan tenang.Jadi lebih baik lupakan saja tawuran konyol itu." ujarnya.

"KAKAKMU DIBUNUH!!" Yongguk tak tahan untuk tak berteriak. "Jika itu yang kau katakan pergi dengan tenang." lanjutnya bangkit dari duduknya mendekati myungsoo.

Myungsoo tertawa miris. "Lalu bila kalian melakukannya apa kakakku akan hidup lagi?" tanyanya dengan nada rendah sedikit menggeram.

"Cih!!" Myungsoo beranjak pergi tanpa menunggu jawaban dari Yongguk. Baginya sia-sia saja berdebat dengan sahabat kakaknya itu.

"Aku tahu kau mengkhawatirkannya kan?"

Kata-kata Yongguk  yang kencang menhentikan langkah Myungsoo yang hendak keluar dari ambang pintu.Myungso menghela nafas kasar mencengkram bingkai pintu hingga buku jarinya memutih.

"Min Yoongi tidak akan ikut turun ke dalam pertempuran bila itu yang kau khawatirkan." Lanjut Yongguk lalu tertawa.

Tanpa berniat mendengarkan ocehan Yongguk lagi,Myungsoo segera beranjak pergi dari sana.



Flashback 2years ago.

Seorang pemuda duduk terdiam di sebuah bangku yang letaknya tak jauh dari rumah duka. Pakaian serba hitamnya dengan garis putih di lengan menandakan dia adalah bagian keluarga dari seseorang dari rumah duka itu.

Kedua tangannya menggengam erat di atas pahanya,tak perduli betapa sakitnya saat kuku-kuku jarinya menusuk keras telapak tangan dalam genggamannya.Menunduk dengan badan sedikit bergetar dan nafas pendek-pendek seperti menahan ledakkan sesuatu dari dalam dadanya.

"Menangis saja!! Mengapa kau menahannya?"

Pemuda tadi mendongak mendapati seorang yang lebih usianya tua darinya berdiri tepat di hadapannya. Dengan jaket denim hitam dan wajah penuh lebam biru keunguuan.

"Myungsoo-ah..."

Myungsoo tak bisa menahannya lagi. Apalagi saat pemuda tadi duduk di sampingnya tangis myungsoo langsung pecah. Air mata dan tangis yang mati-matian ditahannya tumpah begitusaja.

"Hyung......hyung....." isak Myungsoo keras.
"Yoongi hyung,kenapa heechul hyung meninggalkanku,kenapa? Hyung....."

Pemuda tadi,Yoongi. Menepuk-nepuk pundak yang lebih muda. Menyalurkan kekuatan lewat sentuhan ringan. Diapun sama sedihnya kehilangan orang yang berarti dalam hidupnya.

"Maafkan aku." lirih Yoongi. "Maafkan aku tidak bisa melindunginya." Yoongi meraih tangan Myungsoo yang terkepal erat membawanya dalam genggaman lembut.

BAD meet EVIL s2 (KookGa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang