Part 12 (Revisi)

2.3K 343 15
                                    


Jungkook saat ini tengah berada dalam perjalanan pulang bersama Yoongi. Mereka pulang menggunakan bus. Dalam perjalanan hanya keheningan yang menyelimuti mereka berdua. Sesekali Jungkook melirik kearah Yoongi yang saat ini tengah terdiam.

Yoongi tentu saja tidak bodoh. Dia tahu jika Jungkook selalu memperhatikannya. Karena gemas sendiri dengan tingkah Jungkook yang diam-diam memperhatikannya, Yoongi pun menolehkan kepalanya ke samping.

"Jika kau ingin mengatakan sesuatu maka katakanlah kepadaku sekarang. Aku tahu wajahku memang sudah tampan dari aku lahir, jadi berhenti memperhatikan ku diam-diam seperti itu, ''ucap Yoongi yang membuat Jungkook terkejut. Jungkook tidak tahu jika Yoongi menyadari itu semua.

"Aku--aku tidak ingin mengatakan apapun hyung. "

Yoongi menghela nafas kesal saat mendengar suara Jungkook yang bergetar. Yoongi bukanlah hantu salju yang harus ditakuti seperti itu.

"Baiklah lupakan saja oke ? Jangan takut karena aku tidak marah sedikitpun kepada mu. Maafkan aku, "ucap Yoongi dengan lembut sekarang. Dia mengusap kepala Jungkook pelan sedangkan Jungkook hanya menganggukkan kepalanya pelan.

"Hyung, "panggil Jungkook memberanikan diri.

"Kenapa ?"tanya Yoongi, dia berhenti mengusap kepala Jungkook.

"Bolehkan aku tidur bersamamu malam ini ? Aku tidak mau membuat Jin hyung tidur dengan tidak nyaman, "ucap Jungkook.

Yoongi terdiam. Benar ! Dia sendiri yang membuat Jungkook harus tidur dengan Jin kemarin malam. Yoongi tersenyum tipis, dia mengangkat dagu Jungkook sehingga membuat Jungkook mau tidak mau harus menatapnya.

"Tentu saja. Kau adikku sekarang dan kita akan sekamar mulai hari ini,"ucap Yoongi yang membuat mata Jungkook berbinar dan itu sangat menggemaskan dimata Yoongi.

"Benar hyung ?"tanya Jungkook antusias. Yoongi menganggukkan kepalanya pelan.

"Tentu saja, kau adikku saat ini bukan ?"tanya Yoongi dan Jungkook hanya bisa menganggukkan kepalanya berulang kali sambil tersenyum memperlihatkan gigi kelincinya yang menggemaskan.

"Terima kasih hyung, "ucap Jungkook sedangkan Yoongi hanya menganggukkan kepalanya saja sambil tersenyum tipis.

"Jungkook "panggil Yoongi.

"Iya hyung ?"tanya Jungkook.

"Terima kasih karena sudah menjadi adikku hari ini, "ucap Yoongi yang terdengar sangat tulus. Jungkook hanya tersenyum.

"Tidak perlu berterima kasih kepadaku hyung. Karena aku yang seharusnya berterima kasih kepadamu karena kau akhirnya menerima ku sebagai adik. Aku sangat bahagia, "ucap Jungkook. Yoongi menganggukkan kepalanya.

"Sebenarnya ada satu hal yang ingin aku katakan kepadamu hyung, "ucap Jungkook yang membuat Yoongi mengerutkan keningnya bingung.

"Apa itu?"tanya Yoongi.

"Sebenarnya karena suara dengkuran Namjoon hyung yang begitu kencang aku jadi ingin sekamar saja dengan mu. Itu juga membuat ku sulit untuk tidur, "ucap Jungkook polos yang membuat Yoongi tertawa kecil.

Jungkook sedikit tertegun saat melihat Yoongi yang tertawa. Dia senang sekali melihat Yoongi yang tertawa seperti itu meskipun hanya tertawa kecil.

"Aigoo, "ucap Yoongi gemas. Dia kembali mengusap kepala Jungkook.

"Baiklah, sekarang aku tahu alasannya. Tenang saja, justru dengkuran hyung jauh lebih kencang daripada Namjoon. "

Jungkook yang mendengarnya terkejut dan itu membuat Yoongi kembali tertawa. Sungguh demi apapun wajah Jungkook terlihat imut sekali saat terkejut seperti itu.

"Aku bercanda, "ucap Yoongi yang membuat Jungkook sadar. Jungkook menatap kesal Yoongi lalu mencubit pelan lengan Yoongi.

"Hyung, "rengek Jungkook imut. Yoongi kembali tertawa dan Jungkook pun juga ikut tertawa. Hari ini terasa sangat indah sekali.

Disaat tali persahabatan sudah terikat, tali persaudaraan yang kian kuat, dan rasa saling menyayangi yang sudah tumbuh dengan cepat membuat semuanya lengkap sekarang. Jeon Jungkook, kini sudah menemukan kebahagiaannya.

Sedangkan di dorm, Jin terlihat gelisah karena Jungkook yang tidak berada di dorm. Bahkan Taehyung dan Jimin tidak mengetahui keberadaan Jungkook. Jin juga sudah memberi kabar kepada Namjoon jika Jungkook hilang tapi Namjoon justru mengatakan jika Jungkook pasti sedang jalan-jalan. Jin tentu saja semakin khawatir. Jungkook masih sangat baru di seoul, dan tentu saja dia pasti belum mengetahui dengan baik seoul ini.

''Apa yang harus aku lakukan sekarang ?"gumam Jin yang benar-benar sangat khawatir.

Taehyung yang melihat itu menjadi tidak tega. Dia juga sama dengan Jin. Dia sangat khawatir dengan Jungkook, adik barunya yang menggemaskan itu. Dia benar-benar takut jika sesuatu terjadi kepada Jungkook.
Jimin datang dengan membawa segelas air putih. Dia duduk di samping Jin lalu memberikan air putih itu kepada Jin.

"Minumlah hyung, tenangkan dirimu dulu, "ucap Jimin. Jin tersenyum lalu menerima gelas yang berisi air itu.

"Terima kasih, Jimin-ah,"ucap Jin sedangkan Jimin hanya menganggukkan kepalanya saja. Jin pun meminum air itu, hanya setengah lalu memberikan kembali gelas itu kepada Jimin.

Tak lama kemudian datang Hoseok dengan pakaian yang sudah rapi. Taehyung, Jin, dan Jimin menatap kearah Hoseok.

"Apakah hyung akan mencari Jungkook ?"tanya Taehyung sedangkan Hoseok hanya menganggukkan kepalanya saja.

"Perasaan ku tidak tenang jika aku hanya diam saja disini sedangkan aku tidak tahu apa yang tengah dilakukan oleh anak itu diluar sana. Aku benar-benar tidak tenang sampai aku benar-benar melihatnya baik-baik saja. Aku harus mencarinya, "ucap Hoseok yang terlihat benar-benar khawatir.

Namun saat Hoseok hendak pergi tiba-tiba saja pintu dorm di buka oleh seseorang.

"Kami pulang, "ucap orang yang membuka pintu. Tentu saja mereka terkejut saat melihat Yoongi yang pulang bersama Jungkook.

Jin dengan segera menghampiri Jungkook lalu memeriksa keadaannya.

"Kau baik-baik saja ? Apakah kau terluka Jungkook ? Katakan saja kepada hyung, "ucap Jin yang benar-benar khawatir.

Jungkook tersenyum lalu menggelengkan kepalanya pelan. Menandakan jika dia dalam keadaan baik-baik saja saat ini.

"Aigoo, "ucap Jin yang hampir menangis karena khawatir. Dia langsung memeluk tubuh adik kecilnya itu. Dia benar-benar sangat takut jika sesuatu terjadi kepada adiknya itu.

Yoongi hanya melihat pemandangan itu dengan datar. Lalu dia pun hendak beranjak ke kamarnya namun terhenti karena Hoseok yang menghadang jalannya.

"Hyung apakah kau yang membawa Jungkook ?"tanya Hoseok yang membuat semuanya terkejut.

Yoongi menatap Hoseok dengan tatapan dingin nya.

"Untuk apa aku membawanya pergi. Aku hanya pulang bersamanya saja, "ucap Yoongi dingin.

"Jangan berbohong hyung. Kau yang membawa Jungkook pergi bukan hyung ?"ucap Hoseok yang masih belum percaya.

"SUDAH AKU KATAKAN BUKAN JIKA AKU TIDAK MEMBAWA DIA PERGI! KAU PUAS! "bentak Yoongi yang kesal. Dia dengan kasar mendorong bahu Hoseok lalu pergi menuju kamarnya.

Hoseok terlihat masih terkejut. Jungkook melepaskan pelukan Jin. Dia menatap Hoseok.

"Bukan Yoongi hyung yang membawa ku pergi, aku justru yang pergi sendiri untuk mencari Yoongi hyung. Apakah hyung tahu ? Aku dan Yoongi hyung sudah dekat sekarang. Yoongi hyung sudah mau membukakan dirinya untuk menerima ku disini. Kami bahkan tertawa bersama tadi."

Hoseok dengan yang lainnya terpaku mendengar pengakuan dari adik kecil mereka itu. Hoseok menatap Jungkook dengan tatapan menyesal. Jungkook menundukkan kepalanya.

"Aku tidak tahu apakah aku masih bisa mendekati Yoongi hyung jika keadaannya seperti ini lagi. Aku mohon Tuhan, jangan biarkan Yoongi hyung semakin jauh lagi."





















Bersambung.....

URI MAKNAE ( TERSEDIA EBOOK) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang