Si Dia di Masa Lalu

226 4 1
                                    

Sabtu malam, 18 Oktober

Dampak terburuk efek tragedi oepil raya ialah gue gak bisa pacaran. Kenapa? Boro-boro pacaran, baru mau PDKT para cewek udah ilfil duluan. Mana ada cewek mau pacaran sama Si Oepil- gue. Mereka pasti mikir, lumrahnya pacaran diisi romantis-romantisan, nah, kalo pacaran sama Si Oepil isinya ngoepil-ngoepilan. Bayangin sendiri betapa berat nian masa remaja gue di SMP. Tragedi itu gak cuma ngerenggut masa remaja gue di bidang pertemanan, tapi juga di bidang percintaan. Bayangan indahnya pacaran semasa SMP pupus. Padahal waktu itu ada cewek yang gue taksir. Taksir berat! Namanya Wanda. Ia siswi teladan. Perkenalan kami berawal saat sama-sama dapat pelatihan dari sekolah. Guru menjaring murid-murid dari beberapa kelas buat ikutan lomba, baik tingkat daerah ataupun nasional, Wanda salah satunya. Kehadirannya buat kecilnya ruang pelatihan terasa nyaman. Derai candanya nyihir kelelahan jadi penyemangat. Senyumnya menentramkan. Ademm. Pelatihan dilakuin seusai pulang sekolah selama sebulan. Berapapun lamanya asal ada Wanda di sana, gue betah deh. Wanda itu baik hati, gak sombong, suka menolong, dan rajin menabung. Semua kebaikan numpuk. Gue sempat cari informasi sosok Wanda dari teman dekatnya. Ada juga yang gue dapat dari sumber terpercaya, gue kan siswa berprestasi, koneksi gue banyak, tentu sebelum tragedi naas itu.

Biodata Wanda, cinta pertama gue yang pupus di depan mata

Nama : Wanda Reinada

TTL : (Gak ah, gue gak mau keinget ulangtahunnya)

Zodiak : Taurus

Alamat : (biar gue dan Pak Lurah aja yang tahu)

Anak dari : Pasangan Pak RT dan Bu RT

Jumlah saudara : 2

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia tulen

Status : Pelajar SMP

Tinggi/ Berat : 152/42

Ukuran sepatu : 37 (ukuran yang lain gue rahasiakan)

Hobi : Baca majalah sambil dengerin musik

Makanan favorit : Nasi goreng bisa sampai dua piring- pantes tembem

Minuman favorit : Aneka minuman rasa vanila

Cowok idaman : Smart, jago ngaji, cukup tampan

Cowok yang dibenci : Ngupil dan kentut sembarangan

Moto Hidup : Berani menang, berani kalah

Cita-cita : Dokter gigi (klise)

Fobia : Kecoak

Penyanyi favorit : Afgan

Nomor HP : 0857551613xx

Email : wanda_reinada2@yahoo.com

Riwayat pendidikan : TK Ceria dan SD Mulia Bakhti

Prestasi : Sering juara menggambar dan mendongeng

Rangking : 1 (di kelasnya)

Pengalaman Pacaran : Menolak cowok 6 kali, pacaran sekali, belum pernah patah hati

Wanda tergolong cewek anti kotor, ia paling suka kebersihan. Papanya bukan petugas kebersihan, tapi seorang RT. Sayang ya rumah kami gak se-RT, kalo iya kan bila gue cukup umur bikin KTP bisa ke rumahnya, sekalian modus. Hm, gue ini sejujurnya gak kalah ganteng kok sama Afgan, suara kami sama-sama merdu, Wanda gak tahu aja gue juga sering konser- di kamar mandi. Bedanya, gue gak bisa nemuin di mana beli lesung pipi. Di mata gue, Wanda lebih dari seorang anak Pak RT (Rukun Tetangga) tapi dia RT (Ratu) di hati gue. Icikiwir. Ah, kok gue ngelantur ngomongin dia terus. Ingat Rafa, Wanda itu masa lalu *berbicara pada diri sendiri. Di buku harian ini, gue bebas ngungkapin kebenaran. Waktu itu, gue nyaris ambil foto Wanda di kartu perpustakaan. Untung harga diri gue masih utuh, perilaku memalukan itu gue urungin. Sampai akhirnya tragedi itu terjadi, lalu menyebar ke seluruh penjuru ruangan- jadi kaya iklan pengharum. Mungkin berita tragedi itu sampai ke telinga Wanda, karena ketika suatu hari kami papasan, ia hanya mengulas senyum. Begitulah adegan yang selalu terjadi bila kami ketemu. Susah payah ngumpulin informasi tentang Wanda demi melancarkan cinta pertama gue, berakhir sia-sia. Gue kubur semua itu ke dalam buku harian ini. Biarlah semuanya lenyap jadi kenangan.

Si OepilWhere stories live. Discover now