Bagian 4

1K 75 7
                                    

AKU melihat pantulan tubuhku pada cermin. Disana tergambar seorang wanita yang tenggah menggunakan babydoll bergambar hello kitty. Rambut yang di kuncir tinggi.

Aku mengamati setiap inci dari wajahku. Terkadang aku merasa jijik dengan wajahku sendiri. Ada banyak jerawat yang sangat besat. Lubang lubang di pipi, Jerawat yang sering sekali pecah menggeluarkan darah atau nanah. Komedo di sekitar hidung dan wajah ku yang kusam sangat menambah keburukan yang ku miliki.

Kejadian kemarin membuatku berfikir. Apakah aku akan tetap seperti ini,mempermalukan keluargaku. Dan sejak itu aku bertekat akan berusaha merubah diriku. Meski aku tidak akan secantik mama, tapi mingkin ini akan lebih baik.

Aku membuka kotak berwarna biru laut yang ada dihadapanku. Di dalam kotak itu tersimpan krim krim wajah yang mama belikan dulu. Laku tidak pernah memakainya sama sakali, bahkan hanya menyentuhnya

Semua krim wajah itu kubaca dan kuamati. Jujur aku belum penah memakai krim apapun selama ini.

Setelah membersihkan wajah dengan sabun muka. Aku mulai mengoleskan krim jerawat pada wajahku. Perih, ya.itu yang kurasakuan saat krim itu mengenai luka akibat pecahnya jerawat,tapi itu ga akan menurunkan niatku.

"Oke,mulai detik ini gue akan berusaha untuk menjadi seorang Cantika Ariana Pratama, Anak dari Yoga Pratama dan Raina Aditama"

****

"Pagi ma,pa" seruku saat memasuki ruang makan.

"Pagi" jawab kedua orang tuaku kompak.

"Anak mama kok udah rapi banget sih, tumben banget" ucap mama yang ku tau mengandung kata sindiran didalamnya. Ya memang aku jarang sekali bangun pagi. Ini adalah awal dari perubahanku.

Mama meletakkan semua makanan di meja sedangkan papa masih sibuk dengan ponselnya sendiri.

"Iya dong, kan anak mama"mama tersenyum ramah. Entah kenapa setiap mama tersenyum aku selalu merasakan kehangatan dalam keluargaku.

" eh.. iya ma, kak Ian mana?" tanyaku karna belum menemukan sosok jangkung itu.

" eh.. Iya kamu bangunin gih, siapa tau masih tidur" aku menganggukan kepala sebagai jawaban iya.

Aku meaniki tangga menuju sebuah pintu berwarna abu abu yang sudah pasti kamar kak Ian.

Ceklek

Aku memang tidak pernah mengetuk pintu ketika masuk ke kamar ka Ian. Meski kak Ian sudah memperingatkanku beribu kali.

Dan tapi, hei dimana dia?.

Kamarnya kosong,aku memastikan di setiap sudut kamar.tapi hasilnya nihil.

"Kakk " panggilku

"Kak Ian dimana? "

"Huh, awas aja sampe ketemu"

Aku segera keluar dari kamar kak Ian, tapi.. Kenapa pintu kamarku terbuka.

"KAK AKU KAN SUDAH BILANG JANGAN MASUK KAMARKU KALO GAK ADA AKU" Teriakku melihat kak Ian yang malah asik tidur di kamarku.

"Ssuttsss, suara lo toa banget sih" ucapnya sedang asik memainkan hp ku. ,'tunggu HP ku?'

"KAK IANNN" Teriakku lagi.

I'm an Ugly GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang