"Kakkkk... Kak Iaaannnnn" suara Cantika menggema di seluruh ruangan. Ya hari ini Cantika sudah memulai kembali aktifitasnya di sekolah. Setelah empat hari berada di rumah sakit. Kemarin Cantika sudah di bolehkan pihak rumah sakit untuk pulang ke rumahnya.
"Apa sih dekk?" sahut Ian setelah melihat Cantika duduk di kursi sebelahnya.
"Apa sih cuma manggil doang aja gak boleh"
"Iihhh" desis Ian kesal pada tingkah adiknya.
Sejak kajadian itu Cantika mendapat banyak sekali wejangan dari kakaknya terutama kedua orang tuanya. Dan sekarang Cantika sudah lebih terbuka. Cantika merasa bahwa sudah tidak ada yang perlu ditakutkan lagi. Dan ini akan benar benar menjadi awal dari perubahan Cantika.
"Kak ayo berangkat" ajak Cantika setelah menyelesaikan sarapannya.
"Berangkat bareng gue nih?" goda Ian. Karna biasanya Cantika tidak pernah mau bila Ian mengajaknya berangkat bersama.
"Ishh, gak jadi" dengan perasaan dongkolnya Cantika beranjak meninggalkan Ian yang hanya bisa melihatkan cengiran kudanya.
"Ian!!!... Kamu itu gak pernah berubah ya" peringat Raina-mama yang melihat keusilan anak pertamanya itu. "Ma, Cantik berangkat dulu, Assalamuallakum" ucap Cantika sambil menarik tangan Raina untuk dicium.
"Eh cebol, tungguin" panggil Ian pada Cantika yang sudah keluar dari pintu rumahnya. Ian memang sering memanggil Cantika dengan panggilan sesuka hatinya.
"Ian berangkat, Assalamualaikum"
.
.
.Mobil kesayangan Ian memasuki pekarangan sekolah dengan elegannya dan langsung menjadi pusat seluruh siswa yang ada. Ya bagaimana tidak saat ini Ian menggunakan Lamborghini Aventador yang akan sangat mencolok dipandang jika seorang siswa sma yang mengendarainya. Ian sengaja memakai mobil ini agar Cantika bisa bergaya. Padahal itu hanya akal akalan Ian saja yang ingin pamer.
"Udah nyantai aja" ucap Ian yang menyadari perubahan pada raut wajah Cantika.
"Kenapa harus pake mobil ini sih" ucap Cantika risih sekaligus kesal karna telah menjadi sorotan para siswa.
"Ya dari pada naik bajai butut yang gampang mogok" ucap Ian santai.
"Terserah" ucap Cantika dan segera keluar dari mobil itu. Dan otomatis semua orang menatapnya saat itu juga. Dan perlu di ingat kini Cantika sudah tidak menggunakan masker untuk menutupi wajahnya lagi. Terlalu lebay rasanya jika harus memakai masker kemana mana.
"Eh dek tungguin elah" teriak Ian yang juga keluar namun matanya berkelana dan memancarkan aura membunuh.
"Apasih" ucap Cantika yang berusaha untuk tidak memperdulikan semua orang.
"Dek, lo tuh harus biasain deh jalan di samping gue. Biar semua orang tu tau kalo lo punya kakak ganteng pake banget kaya gue" Ucap Ian dengan pedenya setelah menyamai langkah kaki Cantika.
"Tapi gak gini juga kak" yang benar saja Ian sekarang tengah merangkul Cantika. Dan tentunya akan membuat Cantika terlihat mencolok.
"Udah, gue anterin ke kelas"
Eh katanya Cantika itu adiknya Ian
Gila sapa tuh Cewek
Kok gue gak percaya ya kalo dia adiknya kak Ian
Katanya sih adik kaka, tapi kok beda ya?
Mungkin adeknya anak angkat.
Semua bisik bisik itu sangat jelas pada Pendengaran Ian.. Rahang Ian kini mulai mengeras. Aura menakutkan mulai menyebar di seluruh penjuru sekokah.
Shit Ian yang sudah tidak tahan dengan semua ocehan itu. "Kalian bisa diem gak!!!" ucapnya penuh penekanan.
"Buat kalian semua. Dia, Ariana Cantika Pratama yang selama ini kalian hina hina. Dia adek gue, Adek Kandung gue. Dan gue gak mau denger gosip apapun tentang adek gue." jelas Ian dengan tegasnya. Sedangkan Cantika kini hanya bisa bersembunyi dibalik tubuh tegap Ian. Secarik senyum tergambar di wajah Cantika.
"Udah dek gak usah didengerin" bisik Ian dan menarik Cantika meninggalkan tempat itu.
Henig.
Suasana hari ini terasa sangat awkawrd terlebih setelah kejadian Ian mengamuk tadi.
"Dek" ucap Ian setelah sekian lama bergulat dalam pikirannya.
"..."
"Dek" panggil Ian lagi.
"Eh... Kenapa kak?" jawab Cantika
"Lagi mikirin apa sih?" Ian memegang pergelangan tangan Cantika dan menatapnya meminta jawaban.
"Gak mikirin apa apa kok kak." kawab Cantika sembari menampakan senyumnya.
"Yaudah cepet sana masuk gih" icap Ian setelah sampai didepan kelas Cantika.
"Iya kak, makasih" Setelah itu Ian berjalan lembali ke kelasnya.
***
"Eh, bener lo itu adeknya kak Ian?"
"Lo beneran adek kakak-an gk sih,? kok gk mirip"
"Tadi itu kak Ian gk sih?"
"Lo bareng sama Ian?"
Belum sempat Cantika duduk pada bangkunya Cantika telah di hujani dengan sejumlah pertanyaan yang membuat moodnya hancur tiba tiba.
"Mendingan lo pada diem aja deh, kalo gk tau apa apa" serobot Loli dengan tiba tiba dan mempersilahkan Cantika duduk.
"Ya gimana kita bisa ngerti kalo yang ditanya aja cuma diem aja" sahut Reta teman sekelasnya tidak mau kalah.
"Ya tapi lo mikir...
" Udah" ucap Cantika melerai Loli yang sudah mulai berapi api. Dan bertepatan guru yang mengajar telah memasuki kelas.
Semua telah kembali ke tempat duduknya masing masing.
"Eh tik, kemaren waktu lo gk masuk, kak Aldi nyariin lo" bisik Loli yang membuat Cantika menghentikan aktifitas menulisnya.
"Kak Aldi yang mana??" ucapnya menghadap Loli.
"Haduh, Kak Aldi anak basket, anak XI IPA1, temen kak Ian juga" Jelas Loli mulai geregetan.
"Gue gak tau, trus ngapain nyari gue?" ucap Cantika dn mulai melakukan aktifitasnya lagi.
"Ya mana gue tau".
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tadaaaa kembali lagi bersama author yang gk tau diri.
Aku tau bin sadar kok beberapa dari kalian udah nunggu in cerita gj ini, dan ku ucapkan terimakasih yang sebanyak, banyak, banyak, banyak, buanyaknya karena penantian panjang ini😥.uh jadi terharuAku aka sangat berterima kasih kembali jika kalian masih memiliki minat sama ni cerita, kalo gk minat juga gpp kok aku kan orangnya strong, jadi intinya aku berterima kasih banget sama kalian semua.
Lopeyu deh💕
Salam author cantik.
![](https://img.wattpad.com/cover/105076022-288-k41918.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm an Ugly Girl
Ficção AdolescenteAriana Cantika Pratama gadis remaja yang memiliki wajah buruk rupa, semua memangilnya dengan panggilan gadis si buruk rupa. Bahkan tidak ada yang mau berteman dengannya. Wajah kusam, kulit gelap, penuh jerawat dan kaca mata bulat besar yang selalu...