Daniel nyetir dengan muka santai bak di pantai sedangkan gue yang duduk di sebelahnya hanya bisa denger lagu dari earpone yang menancap di hp-ku.
"manis" - Daniel
Gue segera ngelepas earpone dari telinga.
"lo ngomong apa niel? "
"lupain aja,btw lo udah tau fitnah diantara kita berdua? " - Daniel
"gue udah tau "
"bukannya kita harus cari tau siapa yang diem2 moto kita? " - Daniel
"gue sih ikut2an aja lagian gue enggak terlalu ngurus sama omongan orang lain "
"kalo gue di omongin gue enggak masalah tapi lo? Bukannya sakit denger tuduhan yang enggak bener soal diri lo? " -Daniel
Gue diem sebentar.
"seberapa cuek pun elo pasti lo juga punya emosi lo juga pasti ngerasa sakit kan ngedenger ucapan mereka yang jelas2 enggak ada yang bener"
Gue nunduk dan nginget apa yang terjadi saat gue jalan ke kelas abis dari kantin tadi.
Bayak orang nuduh dan ngehina gue "eh itu ya yang deket2 sama si Daniel? ", "idih yang kayak gini mah ganjennya doang enggak ada cantik2nya sama sekali", "gue mah kalo udah jadi dia gue bakal pindah sekolah saking malunya".
Sakit, sedih, dan marah semuanya bercampur membuat pikiranku kacau.
Aku mendongak dan menatap Daniel yang masih mengendarai mobil.
Apa yang lo rencanain sebenernya Kang Daniel - Biyan
Gue pengen bantu lo supaya lepas dari semua tuduhan itu - Daniel
"gue emang enggak ngerti jalan pikiran lo niel "
"maksud lo? " - Daniel
"kadang lo jutek ke gue tapi abis itu lo langsung minta maaf kadang lo baik ke gue tapi abis itu pasti lo jadi songong "
"gue cuma mau bantu lo " - Daniel
"kalau gitu gue ikut "
"yakin? " - Daniel
"yakin, sekarang apa rencana lo? "
"kita pancing dia nanti malem lo bisa pergi enggak nanti malem? " - Daniel
"bisa"
"yaudah bicarainnya nanti di chat aja soalnya gue lagi nyetir nih " - Daniel
"ok"
Daniel sebenernya mau apa - Biyan
Semoga pelakunya bener dia - Daniel
Oh jadi sekarang mereka pulang bareng lagi jadi ngebuat gue tertarik nih -???
To be continue...
