#17 : roti

3.8K 335 5
                                    

"dek bukannya enggak boleh bawa hp ya ke sekolah" - Jisung

"iya sita aja hp nya kak dia punya bayak kok di rumah " - Adelia

Bacot sia Adelia - Biyan

Abis itu kak Jisung senyum terus langsung pergi.

"anjir Yan itu tadi kak Jisung " - Andalika

"iye gua tau nyed "

"deuh ketangkep basa sama mantan gebet Biyan jadi susah move on " - Adelia

"bacot lo Del "

Jadi kak Jisung itu mantan ketua osis kita sekarang dia udah kelas 12 bukan cuma mantan ketos doang dia juga mantan gebet gue.

Kenapa gue bilang mantan gebet? Karena gue dulu pernah naksir sama dia tapi gue tau perasaan gue enggak akan di bales sama dia so gue nyoba buat ngelupain dia.

Tapi kenyataannya sekarang gue jadi enggak bisa move on.

"eh gue ketinggalan apa? " - Syahrada

Gue lantas berdiri.

"gue cabut ke kelas ya "

"anjir itu mie lo belum abis " - Andalika

"tau lo teh Biyan jangan mubazir makanan " - Adelia

"kalian makan aja gue jadi enggak napsu "

"jangan bilang gara2 kak Jisung " - Adelia

"Yan jangan di bawa ke hati " - Andalika

Gue langsung cabut ke kelas tanpa denger omongan temen2 gue lagi.

Gue lari ke kelas karena gue tau bentar lagi air mata gue netes.

Gue harus tahan sampe kelas - Biyan

Sampe di kelas gue langsung duduk dan naro muka di meja. Gue enggak tahan lagi air mata gue mulai ngebasahin  pipi gue.

"ternyata lo bisa mewek juga " - Daniel

Anjir keadaan gue lagi kayak gini lo malah dateng - Biyan

Daniel duduk di bangkunya lalu nyodorin roti ke muka gue.

"lo tadi enggak makan di kantin jadi gue beliin roti " - Daniel

Gue nyeka air mata di pipi gue walau masih ada ingus yang ngebuat idung gue kesumbat.

"gausah makasih "

"gue nyuruh lo sebagai osis ke sekretaris nya " - Daniel

"yaudah gue makan nanti makasih "

"enggak ada nanti2 sekarang " - Daniel

"kenapa lo jadi ngatur2 gue? "

"karena disini gue jadi ketua osis dan lo sekretaris nya jadi lo harus patuh sama gue " - Daniel

Yaudah mau gimana lagi gue makan lah tu sambil berharap enggak ada sianida di dalem roti itu.

"kenapa lo nangis? " - Daniel

"bukan urusan lo urusin hidup lo jangan urusin hidup orang lain"

"gue cuma mau bilang ke elo, lo itu enggak pernah melangkah maju " - Daniel

"maksud lo apa niel? "

"lo terlalu terpuruk sama masa lalu inget Yan waktu terus berjalan dari pada kita buang2 waktu buat mikirin masa lalu mending nikmati aja jalannya waktu itu " - Daniel

Gue enggak bisa ngomong apa2 lagi. Semua yang Daniel bilang bener gue cuma si payah yang meratapi nasib gue dan tanpa sadar gue udah nyia2in banyak waktu cuma buat ngelakuin itu.

"lo bener niel enggak seharusnya gue terus-menerus meratapi nasib gue "

"tanpa sadar banyak waktu berharga yang gue buang hanya buat hal itu "

"jadi sekarang lo gimana? " - Daniel

"gue bakal berusaha lebih buat ngeluangin waktu untuk hal2 positif "

"nah gitu dong ini baru si kurcaci yang gue kenal " - Daniel

"cari panggilan yang lebih bagus kek masa gue dipanggil kurcaci "

Gue sama Daniel ketawa dan itu berhasil ngebuat mood gue membaik.

"Thanks rotinya ya niel, lain kali gue yang traktir ya "

"iya gapapa tapi nanti temenin gue balik ya " - Daniel

"iya "

Ya ampun gue jadi cengeng banget sih - Biyan

Yes jadi tambah deket sama Biyan - Daniel

To be continued...

Ketua Osis >> Kang DanielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang