Tanpa disangka-sangka datanglah seorang wanita yang membuat hubungan mereka goyah.
Ya sebut saja dia kak putri dia adalah kakak kelas Dilla dan juga sahabat dekatnya kakak-kakakan nya Dilla yaitu Ka Asri
Suatu ketika, Dilla mendengar percakapan antara Kak putri dan kak asri saat di kantin sekolah.
"As, gue sekarang lagi deket nih sama anak kelas 1"
"Wah yang bener lo? Yang mana anak nya?"
"Yang itu.. yang tinggi,putih, km nya kelas X IPA 2"
Degh Dilla terkejut karena yang kak putri maksud adalah kekasihnya yang tidak lain dan tidak bukan adalah Reza.
Dilla berlari dan bermaksud masuk ke kelas.
Tiba tiba....
Brug ! Dilla menabrak sahabatnya Fitri.
"Lo kenapa sih dil, jalan liat-liat napa" ucap fitri sebal
Dilla tidak menghirauka apa yang di katakan sahabat nya. Dia pun bangun dan pergi menuju kelas nya..
Fitri yang merasa heran dengan tingkah laku Dilla automatic mengikuti Dilla. Dan ketika di kelas, Fitri terkejut dan langsung menghampiri Dilla yang ternyata sedang melamun dan menitikkan air mata.
"Dil, lo kenapa? Gara-gara gue tadi marahin lo? Maafin gue ya dil"
Dilla tidak menjawab, tetapi Dilla langsung memeluk sahabatnya?
"Lo kenapa? Jangan bikin gue khawatir gini dong"
"Hiks.. hiks.. gue gak ngerti sama keadaan ini fit. Gu gue baru pertama kali pacaran udah ngerasain sakit kayak gini hiks hiks.."
"Maksud lo apa dil? Gue gak ngerti lo bilang apa"
"Reza fit hiks hiks.. reza dekat sa sama kak putri yang sahabatnya kakak ku kak asri hiks hiks. Gue harus gimanaaa" dilla menangis tersedu-sedu.
"Yang bener loh. Saran gue sih mending lu ngomong deh sama kak asri dan bilangin semuanya kalo lo sahabatnya si Reza biar kak asri jelasin semuanya sama kak putri"
"Ta tapi gue takut hiks hiks"
"Udah dih kayak anak kecil nangis-nangis gak jelas. Apa perlu, gue yang bilang semuanya sama kak putri da kak asri?" Sambil menghapus air mata di pipi Dilla
"Biar aku aja fit, makasi udah bisa membuat aku lebih tenang"
Hari ini adalah pelajaran fisika yang mungkin banyak siswa yang membenci pelajaran ini meskipun jurusan nya IPA. Ya bagaimana mereka tidak benci, selain pelajaran nya menjenuhkan dan banyak hitung-hitungan gurunya killer.
Tapi lain halnya dengan Dilla, dia sangat menyukai pelajaran yang berhubungan dengan hitungan.
Saat itu guru tersebut menyuruh siswa X IPA 2 menyelesaikan soal di papan tulis
"Oke, sekarang siapa yang berani kedepan dan bisa menjawab pertanyaan dar ibu"
"Saya bu!" Ucap Dilla seraya mengacungkan tangan
"Silahkan kedepan"
Dilla pun mengerjakan soal tersebut dengan cepat dan tepat hingga membuat guru killer tersebut menyukainya.
"Ya, benar ini jawabannya. Kasih tepuk tangan untuk teman kalian" ucap guru tersebut.
Pelajaran pun selesai dan ini saatnya pulang. Dilla pulang ditemani sahabatnya Fitri karena fitri khawatir ada sesuatu yang terjadi pada Dilla diperjalanan.
"Uda masalah tadi tidak usah terlalu difikirkan dil. Semuanya akan baik-baik aja"
"Iya fit"
Tak lama kemudian Dilla pun sampai di rumahnya
"Masuk dulu fit. Makasih udah nganterin aku"
"Gak usah lain kali aku main ke rumah kamu ya"Sesampainya di rumah Dilla masih memikirkan hal yang tadi terjadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
KARMA
RomanceMenceritakan kisah cinta seorang remaja yang teramat menyedihkan dan akhirnya mendatangkan karma