"Gini loh dill.. hmm gimana yaa"
"Apa sih lo gak jelas"
Dicky menghela nafas panjang?
"Dill sebenarnya gue udah lamaa emm suka sama loe. Sejak kita sering chatting gue ngerasa nyan sama lo. Hmmm loe mau gak jadi anu emmm pacar gue" ucap dicky
"Emm gimana ya gue minta waktu dulu 2 hari aja boleh? Bukan nya gue gak suka sama lo. Tapi gue butuh waktu mikirin ini semua karena apa gue takut lo akhienya sama kayak si Reza !"
"Reza ya reza! Gue ya gue dill. Lo jangan samain gue sama si reza dong gue bakalan setia jadi pacar lo"
"Pokoknya gue ttep minta waktu dulu 2 hari yaa"
Hening lah keadaan haya terdengar suara motor dicky. Tak lama mereka sampai dirumah dilla.
"Hai peri manis akhirnya sampe juga yaa. Inget jaga kesehatan.lo jangan sampai drop kayak tadi ya. Gue gak tega liat lo kayak gitu. Awas lo gak makan !" Ucap dicky sambil elus elut rambut dilla.
"Care banget si sahabat gue ini haha" canda dilla
"Yaiyalah gue kan sayang sama lo. Dahh gue pulaaang" teriak dicky sambil gas motornya.
Tok tok tok...
"Assalamualaikum"
"Waalaikumussalam. Eh anak bunda tumben udah pulang. Biasanya juga eskul paskibra dulu"
"Dilla lagi kurang sehat bun"
"Yaudah kamu ke kamar geh. Mandi abis itu ganti baju. Nanti bunda ke kamar kamu"
"Iya bun"
Bunda dilla merasa ada yang aneh dipipi merona anaknya.
"Nak udah selesai mandinya? Bunda boleh masuk?" Bunda dilla membawakan makan untuk dilla
"Boleh bun udah kok"
Bunda dilla membuka pintu kamar dilla kemudian duduk disamping dilla
"Kamu makan dulu ya sayang"
"Iya bun"
Selama kurang lebih 10 menit, dillapun selesai makan.
"Nak bunda boleh tanya sesuatu?"
"Boleh bun ada apa?"
"Kamu sakit apa nak? Pipi kamu kenapa kok merah?"
"Emm itu bun.."
"Kenapa?"
Kemudian dilla menceritakan kejadian disekolah tadi dan sontak membuat bundanya marah karena anak kesayangan nya diperlakukan seperti itu.
"Besok bunda akan datang kesekolah ! Bunda laporin dia ke pihak sekolah ! Seenak nya aja nampar anak bunda!"
"Jangan bun please jangan. Disekolah juga ada yang jaga dilla kok."
"Siapa?"
"Namanya dicky mah dia yang udah jagain dilla tadi. Dia yang tdi nganterin dilla sampai depan rumah"
"Apakah dia pacar kamu sayang?"
"Bukan bun, dia sahabat dilla. Tapi dia udah nyatain kalo dia suka sayang sama dilla. Dilla masih bingung bun, dilla takut dia sama seperti reza yang bilang sayang diawal akhirnya nyakitin juga."
"Keputusan ada ditangan kamu sayang. Kalo emang kamu merasa dia baik buat kamu silahkan. Tapi kalo sebaliknya lebih baik kalian tetap menjadj sahabat"
"Makasih bun udah ngasih saran sama dilla. Dilla sayang bunda"
"Iya sayang udah seharusnya kok. Udah yaa bunda mau beresin dapur dulu. Kamu istirahat aja dulu sayang. Tidur aja ya" seraya mengecup kening anaknya
Bunda dilla beranjak meninggalkan kamar dilla dan menutup pintu kamarnya.
Malampun tiba..
Setelah shalat isya dilla memikirkan terima atau enggak nya dicky sahabatnya. Tapi dia masih ragu.
Setelah 2 hari berlalu akhirnya dilla memiliki keputusan
Ketika itu Dicky menyuruh temannya untuk menyuruh dilla ke kantin sekolah karena kebetulan kantin sedang kosong karena kelas yang lain belum keluar kelas.
"Hai ky"
"Hai dill. Sini duduk"
"Ada apa nih manggil gue kesini"
"Lo udah buat keputusan?"
"Udah ky.tapi gue takut lo sakit mendengar keputusan gue ini"
"Kalo dia udah bilang gitu kayaknya gak bakalan nerima gue deh" ucap dicky dalam hati
"Gini ky gue udah fikir matang-matang ya. Akhirmya gue buat keputusan.."
"Jadi gimana keputusan nya?"Jeng jeng jneg..
Gimana kelanjutan nya yaa?
Sabar dulu.
Jangan lupa vote dan coment yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
KARMA
RomanceMenceritakan kisah cinta seorang remaja yang teramat menyedihkan dan akhirnya mendatangkan karma