Kutukan Terlepas

126 7 7
                                    

Pada saat hari H semua sesuai dengan rencana yang telah disiapkan. Itok sedang merapikan ruang yang akan menjadi baku tembak antara gue dan mutia, agar penembakan terasa aman, tentram dan nyaman. Nia sedang pergi shopping sama mutia, dengan modal 10 k yang gue beri kemarin. Gue tinggal menunggu jolang yang sampai sekarang belum juga datang, gue rasa dia pasti ketiduran. Satu jam sebelum penembakan, si jolang Bangsat ni belum juga datang, gue udah keringat dingin karena baju buat penembakan ada di tangan dia. 45 menit sebelum penembakan anak Bangke tu juga belum datang, gue udah naik darah karena baju gue ga datang datang. 10 menit sebelum penembakan terdengar suara motor vesfa yang menggelegar menggetarkan seisi rumah Itok. "JOLANG UDAH DATAAANG" seketika gue bahagia setengah mati, untuk pertama kali gue senang dia datang di kehidupan gue. Gue berlinang air mata, karena baju yang gue tunggu tunggu sudah datang. Gue ga terpikir kalau baju nya ga datang, bisa bisa gue pake boxer sama kaos oblong buat nembak mutia. Ga level lah, kalau gue nembak pake boxer sama kaos oblong, dimana harkat dan martabat gue sebagai laki laki?. "Gila lu ya lang, lama amat. Tapi ga apa, Untung lu datang, gue mau baju gue, mana bajunya?" Ucap gue dengan senyum sedikit dan mata berkaca kaca karena senang. Jolang yang baru satu langkah memasuki rumah Itok itu pun terhenti. Keringat bercucuran di mukanya, mata nya tiba tiba kosong. "Astoge, lupa fan. Tadi gue habis nolong kucing gue ngelahirin, sampe lupa bawa tu baju. Sorry fan" kata jolang berubah dari muka panik menjadi muka memelas.

MADAFAAAKAAAA, jolang kambing, Bangsat, biadab, tak berotak, otak udang, otak kuda, otak burung, otak unta, otak semut, otak manusia. Gue salah ngarapin orang 😢. Harapan gue buat nembak mutia perlahan lahan mulai sirna.

Disaat gue lagi mengamuk menghantam si jolang. Tiba tiba bel rumah pun berbunyi....
TIIINNGG TOONNNGG.....
TIIINNGG TOONNNGG.....
........
.......
"BEL RUMAH BERBUNYIII". Nia dan mutia sudah menunggu di balik pintu tersebut. Gue panik, panik level pedas mampus. Gue bingung harus ngelakuin apa. Gue panik, sambil lari lari keliling ruangan. "Buuuuk" kepanikan gue terhenti, seseorang menepuk pundak gue. "Lakukan sekarang, kalau bukan sekarang kapan lagi. Jadi lah apa adanya, jangan....." kata kata jolang sebelum gue memotong ucapan nya dengan kepalan tangan gue hingga pingsan. Dalam pikiran gue, gue harus nembak mutia apapun yang terjadi, akhirnya gue memutuskan untuk tetap menembaknya.

Setelah persetujuan bersama, dan jolang yang pingsan udah dipindahkan ke kamar mandi. Skenario penembakan akan tetap terjadi.

Itok pun membuka pintu, untuk membawa mutia dan nia ke ruangan yang sudah disiapkan. Saat mutia menginjak ruangan yang sudah disiapkan, tiba tiba lampu yang semula redup menjadi hidup dengan kerlap kerlip yang berwarna warni. Alunan musik romantis yang mulai mengeluarkan nada nada nya. Tiba tiba gue keluar dengan sebuket bunga mawar yang sangat di senangi oleh mutia dengan mengenakan celana boxer dan kaos oblong yang gue kenakan (Awas aja lu ya laang). "Siip, semua berjalan lancar" ucap gue dalam hati. Mutia sontak terkejut dan tertawa kecil melihat tingkah gue tersebut. Di depan mutia, gue berlutut sambil memberikan sebuket bunga mawar berwarna merah. "Mut, setelah berapa lama kita kenal. Gue sebenarnya punya rasa sama lu. Ini bukan rasa strawberi, coklat, vanila, durian yang kayak di jual abang abang es krim medan.rasa yang gue punya adalah, rasa sayang dan cinta gue ama lu mut. Gue tau lu masih teringat mantan lu, tapi gue berharap gue bisa jadi laki laki yang lebih baik dari mantan lu. Detik ini juga gue pengen bilang. Mutia Zalva, bolehkah gue mengganti kan posisi Mantan lu yang sekarang masih ada dihati lu?. Mau kah lu menjadi teman hidup gue?" Ucap gue dengan tangan gemetar dan kaki layaknya agar agar (ga bisa berhenti bergetar).

Mutia terlihat terkejut dengan kata kata gue. Dia hanya bisa terdiam seribu bahasa. Mengapa dia diam? Apakah dia tiba tiba bisu? Ataukah gue make bahasa isyarat?

"Sebenarnya gini ya fan, aku juga senang atas hubungan kita selama ini....."jawab mutia dengan nada rendah. Perasaan gue ga enak nih. "Terima kasih juga udah punya rasa sama aku, itu membuat aku benar benar bahagiaa...." sambung mutia. Aduuuh, gue panik, ini adalah kata kata cewek buat nolak cowok. "Sebenarnya, aku tetap ingin menjadi teman mu fan...." sambung mutia lagi. Siip fix, ini nama nya "FRIENDZONE", seketika gue berpikiran buat bunuh diri aja langsung disini. "Tapi..... kalau kau mau mengisi ruang kosong dihati ku. Aku mau kau jadi pacar aku" Sambung mutia lagi dengan senyuman di bibirnya. Gue ga sanggup dengar kata2 terakhir mutia, gue ga mau di tolak lagi, gue harus bunuh diri untuk membuang malu ini.
Waiit.....
Tunggu.....
Chotto matte.....
Bentar lu, kata kata terakhir mutia apa? "AKU MAU KAU JADI PACAR AKU?". Bentar dulu, masih puyeng ni pala. Guueee diterimaaaa? HAHAHAHAHAHAAHHAHAHAHAAHHAHAHAHAAHHAHAAHAHAHAHAHAHAHAHAHAAH. Mutia mau terima gue jadi pacarnya. Akhirnya setelah menunggu bertahun tahun, akhirnya gue juga dapat merasakan apa itu pacaran. AKHIRNYAAAAAAA.

←←←←←←←←←←←←←←←←←←

Quote: Bahagia itu sederhana, setelah sekian lama lu menjomblo, akhirnya lu mendapatkan bidadari yang mengalahkan bidadari di surga sana.

Mantan Is MasalahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang