Satu Hari Setelah Baku Tembak

102 6 0
                                    

Hahaha. Akhirnya gue diterima juga oleh cewek yang gue suka. Penantian gue selama ini akhirnya terbayarkan, Doa gue selama ini terkabulkan, ritual gue selama ini bermanfaat juga. Ga sia sia gue nunggu selama belasan tahun, ga sia sia gue doa sepanjang hari, ga sia sia ritual gue sepanjang malam. Gue akhirnya di terima oleh orang yang gue suka. Setelah menelan pahit dan bejat nya  ditolak oleh cewek. Akhirnya  gue diberi kesempatan untuk merasakan apa itu pacaran. Rasa ini lebih manis dari es krim coklat, lebih putih dari es krim vanila, lebih cantik dari es krim strawberry, lebih laku dari es krim medan. Waktu SD, tak apa gue di gantung tazi. Waktu SMP, tak apa gue ditolak mentah mentah oleh Meli. Waktu kemarin ni, tak apa LSW di bawa kabur sahabat gue. Yang penting, sekarang gue ketemu dengan apa yang gue cari. Nggak kayak kalian yang dulu gue harapin -_-, pantang diarok.

Satu hari setelah hari penembakan, gue datang ke sekolah dengan senyum merekah di bibir gue. Gue jadi makin semangat datang ke sekolah. Gue yang dulunya paling males kalau hari sekolah, jadi ga bisa hidup kalau ga sekolah. Gue yang dulu nya males mandi pas berangkat sekolah, sekarang udah make deodoran ke sekolah. Pokoknya, mutia itu adalah alasan gue kenapa semangat sekolah (walaupun untuk belajar, gue tetep males).

Saat gue memasuki pintu kelas, orang orang menatap gue dengan pandangan yang takjub. Dalam pikirin gue, mereka pasti berpikir

"Waaaah, hebat. Si Harfan bisa dapetin kembang sekolah"

"Wooow, menakjubkan. Dia akhirnya melepas kutukannya"

"Waduuuuh, bagi bagi ilmu donk fan"

"WOOI, UTANG LU BAYAR!!"

Gue tau aja kalau orang ni takjub sama gue, gimana gue bisa dapetin mutia? Gimana gue nembak mutia? Kok bisa mutia mau sama muka kayak tanah longsor ini? Gue pake pelet apa?

Selagi hidung gue ngembang karena berpikir orang orang ni lagi muji gue, ada seseorang dari belakang nepuk pundak gue.
"Oi fan, lu tau kenapa orang orang ni berpandangan, takjub ama lu hari ni?" Tanya teguh, teman sekelas gue.

"Ha? Takjub kenapa mereka? Gue hanyalah manusia biasa ciptaan tuhan. Gue tak memiliki apa apa untuk ditakjubkan, apakah gerangan yang membuat kalian takjub?" Jawab gue dengan polos nya. Padahal sebenarnya gue tau kalau mereka takjub, karena gue sekarang udah pacaran sama mutia. Tapi bapak gue mengajarkan untuk jangan sombong, terutama sama jomblo kayak teguh gini, nanti kalau gue nyombong kasihan dia nanti nangis meratapi kejombloannya. Gue harus bisa nahan diri.

"Sebenarnya fan....." kata teguh, sesaat sebelum gue menutup bibirnya dengan jari telunjuk gue

"Ssssstt.... cukup guh, jangan dilanjutkan, itu hanya akan merusak hati lu. Gue ga mau lu bilang kalau gue udah pacaran. Gue takut lu jadi sedih karena lu masih jomblo, trus stres, depresi, trus lu bunuh diri. Gue ga mau itu terjadi sobat" lanjut gue tangkas, demi menyelamatkan nyawa temen sekelas gue.

"Deeeh, Bangsat. Ndak itu lak yang mau gue bilang. Gue mau bilang masalah tentang jolang" bantah teguh. Diikuti dengan kekecewaan gue karena temen temen gue ga peduli kalau kutukan gue udah terlepas. Padahal dilubuk hati gue paling dalam, gue pengen sombong diri.

"Gue mewakili temen temen sekelas, cuma pengen mengucapkan terima kasih sebesar Besar nya. Karena berkat lu ninju si jolang, si jolang jadi dirawat inap di ugd dan dia jadi ga datang Ke sekolah untuk beberapa waktu berkat lu. Sekali lagi, kami ucapkan terimakasih" Kata teguh dengan di ikuti oleh tepuk tangan temen temen sekelas gue. Gue terharu, gue belum pernah mendapatkan sambutan semeriah ini. Rata rata, disaat temen sakit, kita bakal jenguk dia dan berdoa agar dia tetap sembuh. Tapi, lain cerita nya dengan jolang. Disaat dia sakit, gue dan temen temen gue bakalan pesta di dalam kelas. Ntah kenapa semua orang sebel ama dia. Gue cuma ikut ikutan sebel.

Saat gue meletakkan tas gue ke kursi yang akan gue duduki. Di sudut kelas, tampaklah sesosok bidadari yang bercahaya di waktu pagi. Mutia sedang duduk manis sendiri. Gue pun....
Gue pun...
Gue pun....
😂😂😂
Next Chapter ya....

Mantan Is MasalahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang