Jimin X You
Aku terus meliukkan tubuhku mengikuti irama lagu. Seharian ini kuhabiskan waktuku hanya untuk menari.
Minggu depan adalah kontes yang paling kutunggu selama ini, karena itulah aku terus latihan dance tanpa henti. Bahkan tubuhku yang seolah minta istirahat tidak kuperdulikan. Dipikiranku saat ini hanya menari dan menari.
"Istirahatlah sebentar (yn).. kau itu manusia, bukan robot.." gerakanku terhenti seketika mendengar ocehan jimin, sahabatku.
Aku tidak memperdulikan jimin dan lanjut menari. Jimin yang lelah melihatku akhirnya menghampiriku.
Tangan jimin meraih tanganku, membuatku menghentikan tarianku, "Kubilang berhenti (yn)..."
Aku menatap jimin malas dan menghempaskan tangan jimin kasar.
"Yak... apa maumu bodoh... tidakkah kau lihat aku sedang.."
"Aku tahu itu... maka dari itu berhentilah sebentar saja... kumohon.." potong jimin.
"Isshh.. jim..kalau kau datang kesini hanya untuk menggangguku, maka pergilah.. aku mau melanjutkan tarianku..."
Saat aku ingin melanjutkan tarianku, jimin menarikku untuk duduk. Aku menatap tajam jimin.
"Yak.. apa-apaan kau ini..." kesalku.
"(Yn).. kumohon.. kali ini saja dengarkan aku... istirahatlah sebentar... kau sudah berlatih hampir seharian ini.. bukankah tubuhmu juga memerlukan istirahat... apakah kau tega membuat orang-orang disekitarmu khawatir, huh?" Ujar jimin menatapku sayu.
"Maaf jimin.. tapi kontesnya kurang seminggu lagi... dan aku harus latihan lebih keras lagi agar aku bis.."
"Menang... Juara... yak.. kau sudah memenangkan beberapa kontes, apa yang kau pikirkan huh?"
Aku menunduk, "Jim... aku... aku hanya... ingin memenangkan konser itu untuk..."
Jimin menyela ucapanku lagi, "untuk apa (yn)... sudah cukup.. jangan paksa dirimu lagi... jangan hanya memikirkan kontes lagi... jangan buat dirimu tersiksa dengan latihan yang terus menerus.. cobalah untuk memikirkan kesehatanmu juga..."
"Tidak jimin... sudahlah kau pergi saja... jangan coba-coba menghentikanku lagi... PERGI... aku akan memenangkan kontes ini..."
Jimin menatapku sedih. Dia terus menatapku yang melanjutkan latihan. Aku tahu jimin sangat mengkhawatirkan keadaanku, tapi karena dialah aku ingin menang.
Aku ingin jimin bangga melihatku memenangkan kontes ini. Aku ingin dia lebih memperhatikanku. Selama ini hanya seulgi yang selalu dia pikirkan. Kuakui seulgi adalah sosok yang sempurna, dia cantik dan juga sangat berbakat. Jimin selalu memuji bakat seulgi, aku cemburu melihat hal itu.
Aku menyukai jimin, lebih dari sekedar sahabat. Tapi jimin menganggapku sebaliknya. Karenannya, aku bertekad untuk memenangkan kontes ini dan membuat jimin terkesan denganku.
Aku terus menggerakkan badanku. Kulihat jimin sudah pergi dari ruangan ini. Aku menghentikan gerakanku dan mendudukkan diri.
Kuhela nafasku, "hhh... harusnya kau mengerti alasanku melakukan semua ini jim... aku... aku ingin seperti seulgi yang memiliki bakat hebat juga... aku juga ingin kau memuji bakatku ini..." gumamku.
Aku sedih mengingat jimin yang hanya memuji bakat seulgi. Bukan iri, hanya saja aku menginginkan sekali saja jimin memujiku. Selama aku memenangkan kontes, jimin hanya memberiku ucapan selamat tanpa mengatakan apapun setelahnya.
Berbeda jika seulgi yang menang. Jimin akan memberikan sesuatu, ucapan selamat dan juga memujinya. Aku cemburu... sangat cemburu...
Aku segera menyeka airmataku dan melanjutkan latihan.
^1 Minggu kemudian^
Aku menggerakkan tubuhku mengikuti alunan lagu. Gugup, sudah pasti. Tapi sedari tadi mataku tidak bisa berhenti mencari seseorang.Jimin. Orang yang aku cari tidak terlihat dibangku penonton. Hingga aku terjatuh. Aku merasakan kakiku sangat sakit. Mungkin ini karena kelelahan, dan karena aku tidak fokus dengan pertunjukanku.
Aku terus memegangi kakiku. Hingga semua orang datang menolongku dan membopongku kerumah sakit.
TBC
Buat readers yg nunggu kelanjutannya "MISTAKE" mohon sabar ya, pasti dilanjut kok..
Thanks buat readers baik hati yg ngasih vote + buat yg coment, Saranghae my readers 💕💕👍👍👍
KAMU SEDANG MEMBACA
BTS Imagine
Fiksi Penggemar❤Just IMAGINE❤ ❤Vote please. Hargai karya orang 😁 ❤Masih Abal-abal 😉