Epilogue : Happiness

20.3K 1.3K 229
                                    

Nyonya Jeon sedang keluar untuk menenangkan dirinya. Entahlah, saat ia keluar dari kamar Jungkook tadi, kelima pemuda itu melihat ia menangis tersedu-sedu.

-

Nyonya Jeon terlihat sedang duduk di samping ranjang anaknya. Wanita itu terlihat cukup sibuk mengetik di laptop yang ada di pangkuannya. Walau ia khawatir akan kondisi anaknya, tapi ia tetap harus profesional dengan tidak mengabaikan pekerjaan. Bila pekerjaannya di biarkan menumpuk, itu justru membuat ia akan semakin sibuk dan tidak bisa mengawasi keadaan sang anak.

Tanpa ia sadari, Jungkook sedang menatapnya saat ini. Anak itu baru sadar beberapa menit yang lalu dan ia hanya memperhatikan sang ibu yang terlihat cukup sibuk dengan pekerjaannya.

Sesekali senyuman tercipta di bibir pucatnya. Andai saja sejak dulu seperti ini, merasakan kasih sayang orang tuanya. Walau sekarang sang ayah tidak berada di sisinya lagi. Dan Jungkook merindukan ayahnya.

"Eomma.."

Merasa terpanggil, wanita itu langsung mengalihkan perhatiannya dan sebuah senyuman tercipta di bibirnya saat ia melihat sang anak tersenyum dengan lemah padanya. Dengan cepat ia mematikan laptop yang ada di pangkuannya dan menyimpan benda itu lalu mendekati Jungkook.

"Apa kau merasa lebih baik, sayang?" Wanita itu meraih tangan Jungkook dan menggengamnya yang dibalas dengan erat oleh anak itu.

"Eomma, bisa kau memelukku?" Jungkook malah mengajukan pertanyaan lain. Sang ibu heran, tapi ia tetap naik ke tempat tidur itu lalu berbaring dan membawa Jungkook pada pelukan hangatnya. Dan Jungkook menyukai itu.

"Ada apa, hm?" Sang ibu mengelus surai lembut anaknya. Nyonya Jeon tahu, pasti ada alasan dari tingkah Jungkook yang seperti ini.

"Aku rindu appa, eomma.."

Wanita itu tertegun. Rindu bukanlah hal yang salah, karena ia juga merasakannya.

"Aku bertemu dengan appa didalam mimpiku.."

Nyonya Jeon tetap diam, ia hanya ingin membiarkan Jungkook menceritakan semua hal yang ada di pikiran anak itu saat ini.

"Tempatnya bagus eomma, aku ingin tetap tinggal di sana.."

Oh.. Inilah hal yang tidak ingin wanita itu dengar. Cairan bening sudah mulai mengumpul di pelupuk matanya, tapi ia tidak menghentikan elusan tangannya di surai Jungkook.

"Kookie ingin meninggalkan eomma sendiri?" Nyonya Jeon bertanya dengan nada merajuk. Bukan sedih.

Wanita itu tidak ingin egois dengan menyuruh Jungkook untuk terus bertahan hanya untuk dirinya. Ia tahu Jungkook sudah banyak menderita dan mungkin akan semakin menderita bila anak itu memilih untuk terus bertahan.

Nyonya Jeon hanya berharap agar Jungkook bahagia sampai di saat dimana Tuhan memisahkannya dengan anak itu. Nyonya Jeon ingin melihat senyum anak itu disaat-saat terakhirnya, bukan wajah yang di penuhi dengan raut kesakitan. Jungkook pantas mendapatkan akhir yang bahagia.

"Bolehkah eomma?"

Setetes air mata mengalir di pipi wanita itu, tapi ia tersenyum. Setidaknya Jungkook tidak melihat ia menangis karena posisi Jungkook yang membelakanginya saat ini.

Alone (BTS Jungkook)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang